Tsa’labah seorang sahabat Rasulullah saw

|| || || Leave a comments

Tentu kita masih ingat dengan kisah Tsa'labah, seorang sahabat Rasulullah saw yang hidup dalam keterbatasan. Kisah Tsa'labah ini relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Tsa'labah adalah sahabat Nabi yang hidup dalam kemiskinan namun selalu menjadi makmum di belakang Rasulullah dalam setiap shalat. Suatu hari, Tsa'labah memohon kepada Rasulullah untuk mendoakan agar hidupnya berubah. Awalnya Rasulullah menolak karena khawatir Tsa'labah akan meninggalkan shalat berjamaah setelah menjadi kaya.

Tsa'labah kemudian mengemukakan alasan yang kini sering kita dengar, yaitu bisa memberikan hak setiap orang jika diberi kekayaan. Akhirnya, Rasulullah mendoakan Tsa'labah.

Waktu berlalu, Tsa'labah mendapat rejeki berlimpah. Namun, kesibukannya dengan harta membuatnya tidak lagi shalat berjamaah dengan Rasulullah. Ketika diminta memberikan zakat, Tsa'labah menolak dan disebut "celaka" oleh Rasulullah. Firman Allah dalam Al-Qur'an kemudian turun menegur Tsa'labah.

Dengan kisah Tsa'labah ini, kita bisa belajar tentang pentingnya bersyukur, mengelola kekayaan dengan baik, dan memperhatikan hak orang lain.

وَمِنۡہُم مَّنۡ عَـٰهَدَ ٱللَّهَ لَٮِٕنۡ ءَاتَٮٰنَا مِن فَضۡلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ

Di antara mereka ada yang bersumpah kepada Allah: "Jika Allah memberikan kami sebagian karunia-Nya, kami pasti akan bersedekah dan menjadi orang-orang yang saleh."

فَلَمَّآ ءَاتَٮٰهُم مِّن فَضۡلِهِۦ بَخِلُواْ بِهِۦ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعۡرِضُونَ

Setelah diberikan sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi serakah dan mengabaikan kebaikan yang diberikan, serta selalu bersikap enggan untuk mengikuti kebenaran. Mereka adalah orang-orang yang selalu memalingkan diri dari jalan yang benar.

 

فَأَعۡقَبَہُمۡ نِفَاقً۬ا فِى قُلُوبِہِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ يَلۡقَوۡنَهُ ۥ بِمَآ أَخۡلَفُواْ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا ڪَانُواْ يَكۡذِبُونَ

Allah menimbulkan ketidakjujuran dalam hati mereka hingga saat mereka menghadap-Nya, karena mereka telah mengingkari janji-janji yang mereka buat kepada-Nya dan selalu berbohong.

أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَٮٰهُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُيُوبِ

"Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?" (QS At-Taubah:75-78)

Ketika seseorang menyadari bahwa terdapat ayat yang turun mengecam dirinya, timbul rasa ketakutan dalam dirinya. Tanpa ragu, ia langsung mengunjungi Rasulullah untuk menyerahkan zakat, namun Rasulullah menolak menerimanya. Bahkan setelah wafatnya Rasulullah, Amirul Mukminin Abu Bakar dan Umar bin Khattab juga menolak zakat yang ditawarkan oleh Tsa'labah. Tsa'labah sendiri akhirnya meninggal pada masa pemerintahan Utsman bin Affan.

Jika kita melihat situasi sekarang, banyak orang di sekitar kita yang bisa disamakan dengan Tsa'labah zaman now. Mereka sering menemukan berbagai alasan untuk mengumpulkan harta, tetapi ketika diminta untuk memberikan sedekah atau menyumbangkan harta demi kepentingan umat, mereka malah menolak dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Mungkinkah kita termasuk salah satu dari golongan Tsa'labah modern ini? Sebaiknya kita semua merenungkan hal ini pada diri masing-masing. Allah lebih mengetahui segalanya.

/[ 0 comments Untuk Artikel Tsa’labah seorang sahabat Rasulullah saw]\

Posting Komentar