Umar bin Khattab r.a, sahabat Rasulullah dan khalifah yang menggantikan Abu Bakar as-Shiddiq r.a, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Dilahirkan di Mekkah dari keluarga terhormat Bani Adin, sebelumnya Umar adalah seorang yang keras dan menentang Islam dengan segala cara. Namun, ketika ia mendengar kata-kata bijak dari seorang bekas budak yang disiksa karena memeluk Islam, hati Umar mulai terketuk.
Bekas budak itu dengan berani menegur Umar, "Kembalilah ke rumah dan perhatikan keluarga Anda sendiri, lihatlah bagaimana mereka telah menerima Islam dengan penuh kesetiaan." Umar terkejut dan bergegas ke rumah adiknya, Fatimah dan suaminya Sa'id, yang telah memeluk Islam. Begitu masuk ke dalam rumah, dia melihat keduanya sedang membaca Al-Qur'an.
Tanpa pikir panjang, Umar langsung memukul kedua adiknya hingga berdarah. Tindakan kasar itu terjadi karena Umar merasa terkejut dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang-orang terdekatnya telah memeluk agama yang selama ini ia lawan. Namun, peristiwa itu membuat Umar semakin merenung dan akhirnya mengubah sikapnya terhadap Islam.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa ketika hati seseorang sudah terbuka untuk kebenaran, tidak ada yang bisa menghalangi perubahan. Umar bin Khattab adalah contoh nyata bagaimana kekuatan iman dan kebenaran bisa merubah seseorang yang dulunya keras dan keras kepala menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Setelah menerima pukulan dari kakaknya, Fatimah binti Khattab berkata kepada Umar, "Kami telah memeluk Islam dan Kami telah beriman kepada Allah dan RasulNya. Lakukanlah apa yang akan kau lakukan hai Umar." Melihat darah yang menetes dari muka adik dan suaminya, Umar terdiam. Dengan nadanya yang masih marah, dia kemudian meminta lembaran yang tadi dibaca oleh kedua adiknya tersebut. Namun, adiknya menolak memberikannya karena takut Umar akan merobeknya, dan juga karena Umar tidak dalam keadaan suci. Melihat penolakan tersebut, Umar pergi membasuh diri dan berjanji tidak akan merobeknya.
Umar kemudian membaca apa yang tertulis di atas lembaran kertas tersebut. Ternyata pada lembaran tersebut tertulis firman Allah dalam surat Thaahaa.
Thaahaa. Al-Qur'an turun bukan untuk menyulitkan, melainkan sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut kepada Allah. Itu adalah wahyu dari Tuhan Yang Maha Pemurah, Pencipta langit dan bumi. Setelah membaca ayat-ayat tersebut, Umar merasa takut dan terpesona dengan keindahan isi Al-Qur'an. Tanpa disangka, Khabab Ibnu 'l-Arats muncul dari persembunyiannya dan berkata kepada Umar, "Aku berharap kamu yang dipilih Allah berkenaan dengan doa RasulNya: 'Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Abu 'l-Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab'."
Umar segera menuju rumah al-Arqam bin Abu 'l-Arqam, tempat Rasulullah berada. Dengan pedang di tangan, Umar memasuki rumah itu dan mengungkapkan niatnya kepada Rasulullah untuk beriman kepada Allah, RasulNya, dan wahyu Allah. Rasulullah langsung mengumandangkan takbir, menandakan bahwa Umar telah memeluk Islam.
Dengan demikian, keislaman Umar bin Khattab dipicu oleh Al-Qur'an. Ini telah disepakati oleh mayoritas ulama sufi.
Posting Komentar