Tampilkan postingan dengan label Cerita Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Islam. Tampilkan semua postingan

Bagaimana kita menginterpretasikan hal-hal di sekitar kita?

|| || || Leave a comments

Kita telah terbiasa mempercayai apa yang kita alami di dunia ini sebagaimana adanya, bahwa segala yang kita lihat, dengar, rasakan, cium, dan sentuh dianggap secara harfiah. Kita cenderung memandang hal-hal tersebut sebagai realitas mutlak. Misalnya, jika kita menyukai bau tertentu, maka kita percaya bahwa semua orang akan merasakan bau yang sama seperti yang kita cium. Saat kita melihat bunga mawar, kita yakin bahwa keindahan terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, saat ada orang yang tidak menyukai bunga mawar, kita merasa heran.

Pandangan ini muncul karena kita sering kali salah paham terhadap suatu hal. Kita telah terlalu terbiasa dengan kehidupan ini sehingga kita jarang mempertanyakan apakah sesuatu itu benar-benar ada atau tidak. Hal ini sebenarnya memiliki dasar saintifik yang kuat. Suatu objek tidak memiliki realitas mutlak. Jika hal itu benar, maka berbagai tanggapan terhadap objek yang sama pasti akan seragam.

Ilustrasinya, jika semua parfum memiliki bau yang sama harum, maka semua orang akan menggunakan parfum yang serupa. Jika keindahan adalah sesuatu yang "nyata", maka setiap orang akan disetujui sebagai cantik oleh semua pihak. Namun kenyataannya, persepsi kecantikan setiap orang berbeda-beda.

Sains telah membuktikan bahwa pengetahuan kita tentang dunia ini berasal dari lima indera kita, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Kita seringkali lupa bahwa realitas bisa saja berbeda bagi setiap individu. Mereka mungkin dapat melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat. Mereka belum membentuk konsep tentang sesuatu yang sudah kita kenal.

Sains modern menunjukkan bahwa segala sesuatu di sekitar kita didasari oleh sinyal-sinyal elektrik. Informasi yang kita terima melalui panca indera kita, seperti warna, suara, aroma, tekstur, dan bahkan orang-orang di sekitar kita, sebenarnya hanya merupakan sinyal-sinyal elektrik yang diproses oleh otak kita. Dengan demikian, apa yang kita lihat dan rasakan hanyalah interpretasi dari sinyal-sinyal tersebut.

Dalam ayat suci Al-Qur'an, dikatakan bahwa orang-orang yang tidak beriman, amal perbuatannya seperti fatamorgana di padang pasir yang kering, yang membuat orang yang haus mengira itu air, namun ternyata tidak ada apa-apa. Akhirnya, dihadapkan kepada ketetapan Allah, dan dihitunglah amal perbuatannya dengan adil. Allah selalu cepat dalam menghitung segala amal perbuatannya. 

 



Ganteng Tetapi Mengorok! (Ujian Bagi Pengantin Baru)

|| || || Leave a comments

Diceritakan tentang seorang wanita bernama Aisyah yang hidup di sebuah kota. Ia memiliki wajah cantik, harta melimpah, dan IQ tinggi. Namun, meskipun memiliki segala keistimewaan itu, wanita ini belum memiliki pendamping meskipun usianya sudah 29 tahun. Dia sadar bahwa sebagai seorang wanita, dia membutuhkan seseorang yang bisa menemani perjalanan hidupnya.

Aisyah berusaha dengan sungguh-sungguh, meminta bantuan kepada gurunya, teman-teman halaqohnya, dan berdoa tanpa henti kepada Allah SWT agar dikirimkan seseorang yang bisa menjadi pendampingnya. Setiap selesai shalat istikharah, dia selalu berdoa, "Ya Allah, datangkanlah kepadaku seseorang yang pintar, tampan, sholeh, dan bisa menjadi imamku."

Allah SWT akhirnya mengabulkan doanya. Seorang lelaki yang tampan, cerdas, dan lembut datang melamarnya. Pernikahan pun dilangsungkan dengan proses ta'aruf yang mengesankan. Namun, ketika malam pertama, wanita itu terbangun karena suaminya tidur sambil mendengkur dengan keras.

Wanita itu kecewa dan mengeluh kepada Allah, "Mengapa Engkau kirimkan suami yang tidurnya mendengkur padahal aku tidak memintanya?" Jawaban Allah datang dalam bentuk bisikan ajaib, "Wahai hamba-Ku, lelaki yang telah Ku kirimkan padamu adalah satu paket, tidak bisa dipisahkan. Ikhlaslah."

Hikmah dari kisah di atas adalah bahwa dalam kehidupan, kita seringkali mengharapkan pasangan yang sempurna. Namun, setelah menikah, kita menyadari adanya kelemahan atau kekurangan pada pasangan. Apakah kekurangan tersebut membuat cinta kita hilang dan diselimuti kekecewaan? Kita harus bisa ikhlas dan melihat kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki pasangan kita.

 


 

Pelanggan bukanlah tuhan, dan tuhan bukanlah pelanggan!

|| || || Leave a comments

Mungkin di antara kalian, ada yang terinspirasi oleh buku karya Larry King dan Bill Gilbert yang berjudul "Cara Berbicara dengan Siapa Saja, Kapan Saja, Di Mana Saja" yang menurut saya merupakan sumber inspirasi yang bagus untuk belajar cara berkenalan dengan orang-orang baru. Allah SWT dalam Al-Qur'an telah mengajarkan pentingnya saling mengenal satu sama lain, tanpa memandang suku, bahasa, atau warna kulit. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa.

Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49]:13).

Semoga kita semua dapat menjadi orang yang pandai bergaul dengan sesama, mudah berkenalan dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Manfaatkan setiap kesempatan sebagai ajang silaturahim untuk menambah teman baru, mitra baru, atau bahkan calon pasangan hidup bagi mereka yang belum menikah. Keterampilan bergaul yang baik, terutama dalam dunia bisnis, adalah kunci utama menuju kesuksesan. Semakin banyak teman, semakin banyak kesempatan, dan semakin banyak peluang untuk sukses dan meraih keuntungan.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang ingin dimudahkan rezekinya dan diberkahi umurnya, hendaklah ia menjaga silaturahim dengan baik" (HR Muslim).

Pentingnya Memahami Pelanggan!
Ketika saya menjabat sebagai Direktur Utama di sebuah perusahaan swasta nasional pada tahun 2003, saya menyadari bahwa memahami pelanggan dengan baik adalah kunci sukses dalam menjalankan bisnis. Mengetahui segala hal tentang calon pelanggan, mulai dari nama, karakter, kebutuhan, hobi, dan preferensi mereka, sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif. Dengan pemahaman yang mendalam tentang pelanggan, perusahaan dapat dengan mudah menentukan segmentasi, target, dan posisi produk yang tepat.

Memahami pelanggan dengan baik juga akan membantu perusahaan untuk menciptakan merek yang sesuai, layanan yang memuaskan, dan produk yang diminati. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan bisa mendekati pelanggan, meyakinkan mereka, dan membuat mereka loyal terhadap produk yang ditawarkan. Strategi ini dikenal sebagai penguasaan pikiran pelanggan, yang menjadi kunci dalam memenangkan pasar di era modern ini.

Banyak orang yang berusaha keras untuk memahami pelanggan demi mendapatkan keuntungan finansial. Namun, sayangnya sedikit orang yang mau menyadari pentingnya hubungan dengan Tuhan dan mencari kekayaan spiritual yang lebih berharga. Padahal, kekayaan spiritual adalah sumber kekuatan sejati dalam mencapai keberhasilan dan kebahagiaan yang sejati. Jika manusia menyadari hal ini, maka keadilan, kejujuran, keberkahan, dan kesuksesan sejati akan didapatkan.

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menginginkan rezeki dari mereka dan Aku tidak memerlukan agar mereka memberi-Ku makan. Sungguh, Allah adalah Pemberi rezeki yang Maha Kuat dan Sangat Kokoh." (QS. Azariyaat 51: 56-58).

Allah Bukanlah Costumer! Tetapi Dia adalah Allahu Akbar!
Banyak orang yang menganggap Costumer seperti Raja, bahkan Tuhan "Costumer is The King, Or Costumer is God". Menurut saya, pemikiran seperti itu dapat menyebabkan pengagungan yang berlebihan, bahkan dapat mengarah pada penyembahan terhadap konsumen, karena mereka dianggap sebagai jiwa dari kelangsungan sebuah bisnis. Akhirnya, banyak perusahaan atau pemasar yang melanggar prinsip mereka sendiri hanya untuk memikat dan membuat costumer jatuh cinta pada produk mereka. Meskipun harus melanggar hati nurani dan nilai-nilai ketuhanan. Cara terbaik adalah memperlakukan costumer secara sewajarnya, tanpa berlebihan dan tanpa takut kehilangan mereka, karena rezeki sudah ditentukan oleh-Nya masing-masing.

"Carilah apa yang telah diberikan Allah kepadamu, yaitu kebahagiaan di negeri akhirat. Jangan lupakan kebahagiaan dan kenikmatan dunia, dan perlakukan orang lain dengan baik sebagaimana Allah telah memperlakukan kamu. Jangan membuat kerusakan di bumi." (QS. al-Qoshos (28):77)

Yang terpenting adalah mengenal Allah SWT dengan sungguh-sungguh. Bagaimana seseorang bisa bertransaksi bisnis yang benar dengan Allah dan mendapatkan keuntungan besar dari-Nya jika tidak mengenal Pemilik segala kesuksesan dan kekayaan ini. Janganlah memposisikan Allah sebagai pelanggan, karena Dia adalah Dzat yang Maha Mulia dan Maha Kuasa, yang tidak bisa disamakan dengan makhluk-Nya.

Kenali Allah dengan benar, maka Allah akan mengenalmu. Ingatlah pepatah, "Tak kenal maka tak sayang." Tanpa mengenal Allah SWT, baik sifat-Nya, kekuatan-Nya, kehendak-Nya, aturan-aturan-Nya, apa yang Dia sukai atau tidak, tidak akan ada peluang untuk berkomunikasi dengan-Nya, apalagi mendekatkan diri kepada-Nya, meyakinkan-Nya, atau membuat-Nya jatuh cinta kepada apa yang ditawarkan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan, mustahil akan berhasil terjual.

"Setelah selesai shalat, bertebaranlah di muka bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. Lihatlah perniagaan atau permainan, mereka segera meninggalkanmu dan bergegas ke arahnya, meninggalkanmu sedang berdiri. Katakanlah: 'Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan', karena Allah adalah Pemberi rezeki yang terbaik." (QS. Al-Jum'ah (62):10-11).

Warna hidup yang dicintai oleh Allah SWT seharusnya menjadi tujuan utama bagi setiap orang yang beriman. Kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal Tuhan dengan mendalam, serta berupaya memiliki karakter dan kepribadian yang sesuai dengan kehendak-Nya. Karakter yang akan menjadi landasan kesuksesan kita dalam meraih rahmat, cinta, dan ridho-Nya. Salah satu contoh karakter ideal yang dicontohkan adalah 10 muwashofat tarbiyah oleh syeikh Hasan Al-Banna, yang menekankan pentingnya bersih dalam aqidah, benar dalam ibadah, baik dalam moralitas, serta kokoh dan mandiri dalam ekonomi.

Meskipun kita tahu akan pentingnya memiliki karakter yang dicintai oleh Allah, kenyataannya masih banyak dari kita yang jauh dari ideal tersebut. Mengenal Tuhan dengan baik merupakan kunci untuk menemukan kedamaian dalam hati dan menghindari kehidupan yang hanya berorientasi pada kesenangan duniawi tanpa arah yang jelas. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita akan termotivasi untuk melakukan perubahan dalam cara berpikir dan bertindak, serta mencari jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Dengan memahami hakikat keberadaan Tuhan, kita akan merasa terpacu untuk memperbaiki segala aspek kehidupan yang tidak sejalan dengan kehendak-Nya. Dengan demikian, kita akan dapat meraih ridho, cinta, dan surga-Nya.

"Dari sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka tersedia surga-surga yang dialiri sungai-sungai di dalamnya. Setiap kali mereka diberi buah-buahan sebagai rezeki di surga-surga itu, mereka akan mengatakan: 'Inilah kenikmatan yang pernah kami rasakan sebelumnya.' Mereka akan terus diberi buah-buahan dan mendapat istri-istri yang suci di dalamnya, dan mereka akan kekal di sana." (QS. Al-Baqarah (2): 25).

Mengenal Allah sangatlah penting bagi seorang hamba, dengan mengenal-Nya, kita akan semakin menjauh dari masalah hidup dan akan selalu merasa bahagia dengan segala yang kita lakukan dan dapatkan. Orang yang tidak mengenal Tuhannya pasti akan terpisah dari kasih sayang-Nya. Mereka tidak akan mendapatkan cinta dan ridha-Nya, apalagi surga-Nya yang abadi. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang ingin sukses dalam berbisnis dengan Allah SWT, maka kenalilah Allah dengan baik, sang Pemilik kehidupan, keberhasilan, kebahagiaan, dan keuntungan di dunia dan akhirat. Sebab, tanpa mengenal Allah, kesuksesan yang diraih akan membuat kita lupa pada Pemberi-Nya, menyebabkan kesombongan, dan tidak akan membawa keberkahan serta kebahagiaan sejati. Kegagalan hanya akan membuat kita merasa sedih, stres, dan hina selamanya."

"Dengan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang lupa akan keberadaan Allah sehingga akhirnya mereka melupakan diri mereka sendiri, mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Hasyr (59): 19).

Kamu tidak perlu mencari Tuhan, karena Dia sangat dekat denganmu!

Dalam dunia bisnis, mungkin kamu harus mencari pelanggan sebanyak mungkin, namun dalam mencari kebenaran Tuhan, sesungguhnya Dia sangat dekat denganmu, bahkan lebih dekat dari urat nadi mu. Allah sangat mencintaimu, meskipun selama ini kamu sering lalai mengenal-Nya. Ampunan-Nya melimpah meskipun dosa-dosa mu banyak, jika kamu datang dengan satu samudra dosa, maka Allah akan datang dengan dua samudra ampunan. Segeralah meminta kepada-Nya, Dia akan senang saat diminta, Dia akan bahagia jika kamu banyak mengadu kepada-Nya. Dan Dia akan marah jika kamu malas meminta kepada-Nya. Jika kamu jarang meratap, memohon rahmat dan rezeki-Nya, itu artinya kamu merasa cukup tanpa bantuan Tuhan, padahal sejatinya kamu lemah, membutuhkan, kurang, dan tak memiliki surga, neraka, serta alam semesta ini.

Oleh karena itu, mulailah untuk mengenal Tuhan secara mendalam, pahami apa yang Dia inginkan, mintalah segala sesuatu kepada-Nya, lakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah dan kehendak-Nya, persembahkan hasil usahamu kepada-Nya. Kamu pasti akan merasa tenteram, merasa dicintai, dan pasti akan sukses. Semoga!

 


 

Cinta dengan Firman-Firman Allah, dekat dengan rezeki dan pertolongan-Nya

|| || || Leave a comments

Dalam sebuah ceramah, seorang sahabat saya yang bernama Imam Taufik (37 tahun),bercerita tentang sebuah keajaiban yang dialaminya. Setiap hari, Pak Imam menjadi imam di Masjid Al-Manar di komplek Deplu. Dia memiliki seorang kenalan jama'ah masjid, seorang ibu yang selalu memanggilnya dengan sebutan "pak haji" setiap kali bertemu dengannya.

Suatu hari, Pak Imam memohon kepada ibu tersebut untuk tidak memanggilnya "pak haji", karena sebenarnya dia belum pernah menjalankan ibadah haji dan juga belum memiliki kemampuan untuk melakukannya. Namun, ibu tersebut tetap memanggilnya dengan sebutan "pak haji" tanpa alasan yang jelas.

Misteri ini akhirnya terungkap saat si ibu mengajak Pak Imam pergi ke sebuah Bank Syariah. Tanpa diduga, ternyata si ibu itu sedang mendaftarkan keberangkatan Pak Imam untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Ibu tersebut memberikan uang sebesar 27 juta kepada Pak Imam. Pak Imam sangat terharu dan bersyukur atas kejadian ini, dan dia pun menceritakan keberkahan ini kepada saya dan rekan-rekan di ceramah tersebut. Subhanallah... Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pak Imam?

Saya mengenal Bapak Imam sejak tahun 2001, dia adalah sosok yang sederhana dan penuh perhatian, namun sangat gigih dalam usahanya untuk memberikan nafkah kepada istri dan tiga anaknya. Mulai dari berjualan baju, usaha catering, hingga berjualan sembako, dia selalu berusaha agar tidak menjadi beban bagi siapapun dan kapanpun. Setiap harinya selalu penuh dengan optimisme dan keyakinan kepada Allah. Meskipun harus bekerja keras untuk menyambung hidup keluarganya, namun dia tetap meluangkan waktu untuk membaca, mempelajari, dan menghafal Al-Qur'an, dengan sudah tidak kurang dari 9 juz dihafalkannya.

Tidak hanya itu, Bapak Imam juga mengalami keajaiban, bukan hanya gratis ongkos haji, namun juga mendapatkan motor baru sebagai hadiah ketika motornya yang sudah tua mogok. Saat HP nya rusak, tiba-tiba ada seseorang yang memberikan HP baru yang sangat berguna untuk kegiatan dakwahnya. Itulah keagungan, kekuasaan, dan kasih sayang Allah, misteri ini mungkin bukan hanya untuk Bapak Imam, tetapi juga mungkin untuk Anda yang pernah mengalami hal serupa dan berpeluang untuk mendapatkannya. Keajaiban apa pun yang Anda inginkan, siapapun berpeluang untuk merasakannya. Mau? 



Apa yang membedakan antara agama dan keyakinan?

|| || || Leave a comments

"Apakah perbedaan antara Agama dan Keyakinan? Bukankah keduanya sama?" Pertanyaan ini diajukan oleh seorang teman saya beberapa hari yang lalu, dan saya mencoba menjelaskan perbedaan antara keduanya dengan pengetahuan yang saya miliki. Jadi, saya ingin berbagi dengan kalian mengenai perbedaan antara Agama dan Keyakinan. Meskipun terdengar mirip, keduanya sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Agama tidak selalu berarti keyakinan, tetapi keyakinan pasti berarti beragama.

Di Indonesia, kita memiliki berbagai agama yang berbeda, dan setiap orang di sini pasti memiliki Agama karena negara kita mengakui keberadaan Agama dalam asas Pancasila. Agama dicantumkan dalam KTP sebagai syarat untuk menjadi warga negara Indonesia, sesuai dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bisa dikatakan bahwa status keagamaan seseorang ditunjukkan dalam KTP untuk mengakui keyakinan seseorang.

Keyakinan merupakan hal yang sangat sensitif dan penting dalam kehidupan seseorang. Keyakinan bisa diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan penciptanya, di mana seseorang percaya akan adanya Tuhan dan berusaha untuk mendekatkan diri serta menjalankan ajaran-Nya. Agama menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, namun tidak semua orang yang memiliki agama juga memiliki keyakinan yang kuat. Beberapa orang mungkin hanya mengikuti ajaran agama sebagai formalitas, seperti yang sering disebut sebagai "Agama KTP".

Seseorang yang benar-benar memiliki keyakinan akan selalu taat pada ajaran agamanya, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan yang ada. Keyakinan dan agama saling berkaitan, karena keyakinan yang kuat akan mendorong seseorang untuk menjalankan ajaran agamanya dengan penuh keikhlasan. Agama bukan hanya sekadar simbol di KTP, tetapi merupakan panduan hidup yang harus dijalani dengan sepenuh hati.

Jadi, memiliki keyakinan berarti lebih dari sekadar memiliki agama. Keyakinan adalah fondasi yang membimbing seseorang dalam menjalani kehidupan dan menghadapi berbagai cobaan. Semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca, dan saya terbuka untuk menerima pendapat dan pandangan yang berbeda dalam kolom komentar di bawah. Terima kasih. 

 



Pentingnya Harga Mati Hijab bagi Wanita Muslimah

|| || || Leave a comments

Tahukah kalian bahwa seringkali kita meremehkan hal-hal kecil dan sederhana? Namun, jangan anggap enteng, sebab seperti pepatah mengatakan, "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit". Hal-hal kecil yang diabaikan bisa menjadi masalah besar di kemudian hari.

Sebuah pakaian yang tidak hanya menutup aurat, tetapi juga merupakan simbol dari kepatuhan dan keimanan seorang wanita Muslimah. Hijab bukan hanya sekadar aksesoris fashion, tetapi lebih dari itu, ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas seorang Muslimah. Dengan memahami pentingnya hijab, wanita Muslimah dapat memperkuat keyakinan mereka dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah individu yang berkomitmen pada ajaran agama Islam.

Salah satunya adalah hijab. Bagi wanita muslim, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut. Hijab adalah penutup aurat yang digunakan khususnya untuk menutupi rambut. Namun, apakah kalian sudah mematuhi kewajiban berhijab? Hijab bukanlah sekadar aksesoris, melainkan suatu kewajiban yang harus dipatuhi oleh wanita muslim. Allah swt telah menegaskan dalam Al-Quran tentang pentingnya menjaga aurat, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Jadi, berhijab adalah suatu kewajiban yang tidak boleh diabaikan.

Namun apakah kamu tahu sejauh mana batasan aurat bagi laki-laki dan perempuan? Bagi laki-laki, aura tidak begitu banyak dibatasi, namun bagi perempuan, hampir seluruh tubuh dari ujung kaki hingga rambut dianggap sebagai aurat.

Dengan pemahaman ini, sudahkah kamu mengerti mengapa hijab begitu penting bagi wanita muslim? Hijab bukan hanya sekadar identitas, tetapi juga merupakan kewajiban bagi wanita muslim. Namun, mengapa masih banyak wanita yang tidak memakai hijab?

Beberapa alasan yang sering saya temui antara lain karena tuntutan pekerjaan, rasa malu karena tidak pernah berhijab sejak remaja, takut tidak disenangi orang, atau tidak ingin merusak rambut.

Bagi yang mengorbankan keislaman hanya karena pekerjaan, itu berarti menjual keimanan demi duniawi. Bagi yang lebih mementingkan dunia dengan alasan malu untuk berhijab, sebenarnya lebih memperlihatkan aurat di hadapan Allah.

Ada juga yang berpendapat bahwa lebih baik memperbaiki perilaku dan sholat terlebih dahulu sebelum berhijab. Namun, sebenarnya sholat dan berhijab merupakan kewajiban yang tidak bisa dipisahkan. Hijab bukan hanya sekadar hiasan atau gaya, tetapi merupakan kewajiban yang harus dipatuhi.

Dengan berhijab, Insya Allah kita akan mendapat hidayah dan terhindar dari dosa. Jadi, keputusan untuk berhijab ada di tangan masing-masing individu. Semoga kita semua bisa menjadi hamba Allah yang baik dan senantiasa mendapat rahmat-Nya.

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat dan jika memang bermanfaat, silakan dishare agar dapat memberikan manfaat lebih luas. Terima kasih. 

 



Mutiara yang Akan Menghilang di Dunia ini

|| || || Leave a comments

"Di dalam nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ketika Rasulullah SAW sakit, beliau bertanya kepada malaikat Jibril as: "Wahai Jibril... apakah engkau akan turun ke bumi setelah aku tiada...?" Malaikat Jibril menjawab: "Ya, wahai Rasulullah, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 mutiara kehidupan setelah engkau tiada." Rasulullah saw bertanya lagi: "Mutiara apakah yang akan engkau ambil...?"

Malaikat Jibril as menjawab:
- "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi adalah: KEBAHAGIAAN"
- "Mutiara kedua adalah: CINTA yang ditanam di hati manusia."
- "Mutiara ketiga adalah: KASIH SAYANG di antara keluarga."
- "Mutiara keempat adalah: KEADILAN di hati para pemimpin."

"Mutiara Kelima adalah: RASA MALU yang menghiasi hati para wanita, terlihat dari banyaknya perkataan, penampilan, dan perilaku yang tidak pantas.

Mutiara Ke Enam adalah: RASA SABAR yang dimiliki oleh orang-orang fakir.

Mutiara Ketujuh adalah: WARA' dan ZUHUD dari para ulama. Wara' adalah kehati-hatian dalam menjaga diri dari hal-hal yang tidak sesuai agama, sedangkan zuhud adalah sikap hati yang tidak terlalu mempedulikan harta dunia. Kedua hal ini merupakan ciri khas seorang ulama. Jika wara' dan zuhud hilang dari seorang ulama, maka integritas dan martabatnya akan tergores."

"Mutiara kedelapan adalah kedermawanan orang-orang kaya."
- Mutiara kesembilan adalah mengangkat Al-Qur'an (menghilangkan ruh/khasiyah Al-Qur'an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan).
- Mutiara yang kesepuluh adalah iman.
Saudaraku, itulah mutiara yang paling berharga. Bila satu persatu hilang dari masing-masing kita, maka itu namanya kiamat kecil. Namun, bila hilang satu persatu di tengah seluruh umat manusia, maka itulah awal kiamat besar. Oleh karena itu, selagi masih ada nafas kehidupan kita, mari masing-masing menjaga mutiara yang paling berharga dari kepunahan.
Dan Allah lebih mengetahui akan kebenaran.

Semoga bermanfaat... aamiin.

 


 


Belajarlah untuk menghargai pengorbanan

|| || || Leave a comments

Mengapa harga sapu lidi begitu rendah? Begitu murahnya hingga lebih terjangkau daripada segelas air untuk menghilangkan dahaga. Padahal, tahukah Anda bahwa bahan dasar lidi harus dipetik dari pohon kelapa yang tumbuh di dusun-dusun terpencil. Prosesnya melibatkan serutan, penghalusan, dan penyabutan dengan kuat agar mudah digunakan tanpa melukai tangan.

Pohon kelapa itu harus diangkut dengan kendaraan, melewati pasar, dan melewati proses penawaran di timbangan. Semua ini dilakukan oleh tangan-tangan kecil yang tidak meminta banyak upah. Dijalin oleh para perempuan tanpa memperhitungkan untung rugi. Bahkan ditanggung oleh para lelaki yang tidak terlalu memahami transaksi jual beli.

Sebatang sapu lidi yang murah itu sampai ke tangan kita, karena orang-orang ini tidak memperhitungkan jerih payah mereka. Mereka tidak menghitung berapa banyak tetes keringat yang jatuh dan membasahi tubuh mereka. Mari kita menghargai pengorbanan di balik kemudahan dan kenyamanan yang kita nikmati sekarang. Saling merenung dan menghargai setiap proses yang terjadi.

Hati yang Indah Sempurna

|| || || Leave a comments

Pada suatu hari, di tengah kota, seorang pemuda berdiri dengan percaya diri menyatakan bahwa hatinya adalah yang terindah di antara semua orang di sekitarnya. Banyak orang yang terpesona dengan keindahan hati pemuda tersebut, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada cacat atau goresan sedikit pun di hati pemuda tersebut. Dengan bangga, pemuda itu mulai menyombongkan keindahan hatinya.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua muncul dari kerumunan, maju ke depan, dan dengan tegas berkata, "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku?". Orang-orang dan pemuda itu kemudian melihat hati lelaki tua tersebut. Hati lelaki tua itu berdegup kuat, namun penuh dengan bekas luka. Ada potongan hati yang telah diambil dan ditempatkan kembali dengan tidak sempurna, sehingga ada bagian yang tidak rata dan bahkan berlubang karena bekas cungkilan yang tidak tertutupi.

Orang-orang terkejut dan tercengang, mereka berpikir bagaimana mungkin lelaki tua tersebut mengatakan bahwa hatinya lebih indah. Pemuda itu melihat ke arah lelaki tua itu, meneliti hati yang dimilikinya, dan tertawa, "Anda pasti bercanda, pak tua," katanya, "lihatlah betapa sempurnanya hatiku dibandingkan dengan hatimu yang penuh dengan bekas luka dan cacat."

"Betul," kata orang tua itu, "Hati Anda terlihat begitu sempurna meskipun saya tidak akan pernah menukar hati saya dengan milik Anda. Setiap bekas luka ini adalah simbol dari orang-orang yang telah saya berikan cinta saya, saya telah memberikan sebagian dari hati saya kepada mereka, dan kadang-kadang mereka juga memberikan sepotong hati mereka untuk menyembuhkan sobekan yang saya berikan. Meskipun setiap sobekan itu berbeda, ada bagian yang kasar yang sangat saya hargai karena itu mengingatkan saya akan cinta yang telah kita bagikan bersama. Terkadang, saya memberikan bagian hati saya tanpa balasan, dan itulah yang meninggalkan lubang di hati saya. Memberikan cinta adalah sebuah kesempatan. Meskipun bekas luka itu menyakitkan, tetapi mereka tetap terbuka, mengingatkan saya akan cinta saya pada orang-orang itu, dan saya berharap suatu hari mereka akan kembali dan mengisi lubang itu. Sekarang, apakah Anda mengerti keindahan hati sejati?"

Pemuda itu berdiri dalam keheningan, air mata mulai mengalir di pipinya. Dia mendekati orang tua itu, mengambil hatinya yang begitu muda dan indah, lalu merobek sepotong. Pemuda itu memberikan sobekan hatinya kepada orang tua dengan tangan gemetar. Orang tua itu menerima pemberian itu, menempatkannya di dalam hatinya dan kemudian memberikan sepotong dari hatinya yang sudah tua dan penuh luka, untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, meskipun tidak sempurna, karena ada sisi yang tidak rata. Pemuda itu melihat ke dalam hatinya yang telah diubah, lebih indah dari sebelumnya karena cinta dari orang tua itu telah mengalir ke dalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan bersama.

Takut akan kesulitan di akhirat

|| || || Leave a comments

Seorang pemuda merasa frustasi karena harga kebutuhan hidup terus meningkat dan dia merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah berdiskusi dengan seorang kiai yang bijaksana, pemuda itu memutuskan untuk mengikuti saran kiai tersebut dengan melakukan shalat Hajat dan tetap istiqomah dalam menjalankan shalat lima waktu.

"Tiga tahun sudah saya melakukan ibadah seperti yang Bapak sarankan. Saya berdoa setiap hari agar rezeki yang cukup datang dari Allah SWT. Namun, sampai sekarang saya masih hidup dalam kesulitan," keluh si pemuda.

"Teruslah berdoa dan jangan pernah menyerah, karena Allah pasti mendengar doamu. Suatu saat nanti, pasti Allah akan mengabulkan permintaanmu. Bersabarlah!" jawab sang kiai.

"Bagaimana saya bisa bersabar, sementara harga kebutuhan terus naik? Saya masih belum mendapatkan rezeki yang cukup. Bagaimana caranya agar saya bisa memenuhi kebutuhan hidup saya?" tanya si pemuda.

"Jangan khawatir, semua datang dari Allah. Yang penting tetap bersabar, pasti akan ada jalan keluar. Teruslah beribadah dengan ikhlas dan tawakal kepada-Nya."

"Pak Kiai, sia-sia saja. Saya beribadah setiap hari, tapi permintaan saya belum juga dikabulkan oleh Allah. Lebih baik saya berhenti beribadah saja..." jawab pemuda itu dengan kesal.

"Kalau begitu, ya sudah. Pulang saja. Semoga Allah segera mengabulkan permintaanmu," balas kiai dengan ringan.

Pemuda itu kemudian pulang dengan perasaan kesal yang masih menghantuinya hingga tiba di rumah. Ia menggerutu terus menerus hingga akhirnya tertidur pulas di kursi serambi. Dalam tidurnya, ia bermimpi masuk ke dalam istana yang sangat luas, didekorasi dengan emas murni dan lampu-lampu berhiaskan intan permata. Bahkan ribuan wanita cantik menyambutnya. Seorang permaisuri yang bercahaya mendekatinya.

"Anda siapa?" tanya pemuda.

"Akulah pendampingmu di hari akhirat," jawab permaisuri tersebut.

"Lalu ini istana siapa?" tanya pemuda lagi.

"Istanamu, dari Allah. Sebagai balasan dari ibadahmu di dunia," jawab permaisuri.

Pemuda itu terpesona oleh keindahan syurga yang memikat, namun tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan melihat tujuh mutiara sebesar telur bebek. Dengan senang hati, ia ingin menjual mutiara-mutiara tersebut dan bergegas menemui kiai sebelum pergi ke pasar.

"Pak Kiai, setelah bermimpi, saya menemukan tujuh mutiara indah ini. Akhirnya Allah mengabulkan doa saya," ucap pemuda dengan gembira.

"Alhamdulillah. Namun, tujuh mutiara itu adalah pahala dari ibadahmu selama 3 tahun terakhir," jelas kiai.

"Ini pahala ibadah saya? Bagaimana dengan syurga saya?" tanya pemuda.

"Tidak ada syurga, karena Allah sudah membayar semua ibadahmu. Semoga kamu bahagia di dunia ini. Dengan tujuh mutiara ini, kamu bisa menjadi kaya," jawab kiai.

"Pak Kiai, saya tidak mau mutiara ini. Lebih baik saya miskin di dunia daripada di akhirat. Ya Allah, kumpulkan kembali mutiara ini dengan amalan ibadah lainnya hingga akhir hayatku," ujar pemuda sadar. Tujuh mutiara di depannya hilang, dan ia bertekad untuk tidak mengeluh lagi serta meningkatkan ibadahnya demi kekayaan akhirat nanti.

Belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar

|| || || Leave a comments

Hidup ini sebenarnya adalah sebuah proses pembelajaran dan penyempurnaan diri agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam setiap detik kehidupan kita, terdapat begitu banyak pelajaran yang dapat diambil. Segala yang kita rasakan, lihat, dengar, dan ucapkan, semuanya memiliki makna yang mendalam dan dapat menjadi tambahan berharga dalam pengalaman hidup kita. Hal-hal kecil sebenarnya memiliki arti yang besar, asalkan kita mau memperhatikannya lebih dalam, melihatnya dengan bijak, dan memikirkannya secara mendalam.

Jika kita hanya melihat sesuatu dari sudut pandang biasa, maka semuanya akan terasa biasa dan tidak istimewa. Namun, jika kita mau melihat lebih dalam dan merenungkan setiap peristiwa, mungkin kita akan menemukan nilai-nilai berharga yang tersembunyi di baliknya. Kita harus belajar untuk menjadi pembelajar sejati, yang selalu mencari pelajaran dari setiap kejadian, baik yang kita alami sendiri maupun yang dialami orang lain. Kita harus mampu melihat keindahan yang tersembunyi dan menghargai keberhargaan yang belum terungkap.

Sebagaimana mutiara yang tersembunyi di dalam cangkang kerang, kita harus bersedia menyelami ke dalamnya untuk menemukannya. Proses pembelajaran ini akan terus berlangsung sampai akhir hayat kita. Dan saat maut menjemput, itulah saat kita dapat mengungkapkan siapa sebenarnya kita. Kita harus terus belajar, karena manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kelemahan. Dan melalui proses belajar ini lah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Kejujuran melawan kebohongan

|| || , || Leave a comments

Dalam interaksi antar manusia, kejujuran adalah nilai yang sangat penting karena berdampak positif pada perilaku dan pengaruh dari perilaku tersebut. Rasulullah SAW menekankan pentingnya kejujuran dalam segala hal, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, kebohongan atau dusta dapat merusak hubungan antar manusia. Kebohongan yang menyangkut publik bahkan dapat merugikan banyak orang, sehingga implikasinya sangat luas.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk menjauhi kebohongan, terutama ketika menyangkut kebohongan publik yang dapat berdampak buruk pada masyarakat secara keseluruhan. Pada era politik modern saat ini, kebohongan seringkali dianggap sebagai bagian dari strategi politik, bahkan ada yang sengaja menyembunyikan kebohongan untuk mencapai ambisi kekuasaan.

Namun, kebohongan tersebut akan memicu berbagai bencana yang dapat merusak tatanan sosial suatu bangsa maupun umat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap berpegang pada nilai kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, demi menjaga harmoni dan kesejahteraan bersama.

Sebab kebohongan adalah upaya untuk menciptakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau seharusnya ada, sementara hal yang seharusnya ada dianggap tidak ada melalui kebohongan tersebut. Selain itu, kebohongan juga bisa membalikkan nilai-nilai, di mana yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap benar. Oleh karena itu, kebohongan harus dihindari karena akan berdampak buruk pada hubungan antar manusia. Sebaliknya, kejujuran harus dijunjung tinggi karena akan membawa kebaikan. Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan akan membawa manusia ke surga, sedangkan kebohongan akan menimbulkan keburukan dan mengantarkan manusia ke neraka.

Di era modern ini, di mana teknologi informasi telah sangat berkembang, kejujuran menjadi sangat penting karena informasi dapat dimanipulasi dengan mudah. Oleh karena itu, kejujuran harus menjadi prinsip utama dalam kehidupan manusia. Jika kejujuran tidak dipegang teguh, kebohongan akan muncul dengan cara yang menarik dan berbahaya, yang akan berdampak negatif pada kehidupan manusia.

Di 6 persimpangan jalan

|| || , || Leave a comments

Setan selalu berusaha untuk menggoda manusia agar meninggalkan agama mereka. Jiwa seringkali membawa kita ke arah dosa-dosa. Nafsu mengajak kita untuk memuaskan hawa nafsu semata. Dunia selalu menarik perhatian kita agar lebih mementingkan hal-hal duniawi daripada akhirat. Anggota tubuh kita pun seringkali mengajak kita untuk melakukan dosa. Namun, Allah selalu mengajak kita untuk masuk Surga dan mendapatkan ampunan-Nya.

Jika kita mengikuti ajakan setan, maka agama akan hilang dari diri kita. Jika kita memenuhi ajakan jiwa, maka nyawa kita akan terancam. Jika kita tergoda oleh nafsu, maka akal sehat kita akan terganggu. Jika kita lebih memilih dunia daripada akhirat, maka akhiratlah yang akan terlupakan. Dan jika kita tunduk pada ajakan anggota tubuh, maka Surga akan menjauh dari kita.

Namun, jika kita mematuhi ajakan Allah, maka semua kejahatan akan sirna dari diri kita dan kita akan mendapatkan segala kebaikan. Setan adalah musuh manusia, dan manusia adalah target empuk bagi setan. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan hati-hati, karena setan selalu mencari celah untuk menjerumuskan kita.

Kelahiran ISA menurut Injil dan Al-qur'an?

|| || || Leave a comments

Menurut keyakinan umat Kristiani, Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember (musim dingin), namun dalam Alkitab sendiri diceritakan bahwa saat Yesus dilahirkan, ada bintang yang terang di langit (Matius 2:1-2, 10-11), menunjukkan langit cerah. Para gembala juga sedang menggembalakan ternak mereka di malam hari (Lukas 2:1-8), menandakan cuaca panas sehingga mereka bekerja di malam hari.

Dalam Al Quran, disebutkan bahwa Nabi Isa dilahirkan pada musim panen kurma yang ranum, yang banyak terdapat di tanah Yudea saat itu (Maryam: 26). Hal ini sesuai dengan informasi dalam Alkitab bahwa Yesus dilahirkan pada musim panas, bukan musim dingin. Maryam Al Muqaddasah melahirkan Yesus di kebun kurma, bukan di kandang domba, menunjukkan bahwa Nabi Isa dilahirkan antara bulan Agustus-September yang dalam kalender Yahudi disebut bulan Elul. Selain itu, di Palestina, tidak terdapat pohon cemara hingga saat ini.

Terdapat pertanyaan mengenai asal usul tradisi salju, pohon cemara, dan Sinterklas yang menjadi bagian dari perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember. Apa yang sebenarnya dirayakan pada tanggal tersebut? Marilah kita bertakwa kepada Allah, dan meninggal dalam keadaan sebagai seorang muslim..!!

Google, Yahoo! dan Hidayah

|| || , || Leave a comments

Pada akhir pekan, saya merenung tentang kekuatan yang luar biasa dari dunia maya di era internet saat ini. Google dan Yahoo! sepertinya telah berhasil memikat ratusan juta pengguna internet dengan membuat mereka percaya bahwa kunci kesuksesan, rejeki, kehidupan yang layak, kebahagiaan, kemenangan, dan keselamatan ada pada mereka.

Google Adsense, Top Ranking di Yahoo! Google telah menjadi tujuan bagi banyak orang di seluruh dunia yang mencoba mencari penghidupan yang lebih baik melalui internet. Namun, tahukah Anda apa yang sedang terjadi saat ini? Banyak orang berlomba-lomba menggunakan cara curang untuk mendapatkan segalanya melalui platform-platform tersebut (Google & Yahoo!). Banyak orang yang menyalahgunakan fasilitas yang ada, merugikan orang lain melalui platform-platform tersebut (Google & Yahoo!). Sungguh, hal yang memprihatinkan...

Mengapa hal ini terjadi? Mesin-mesin tersebut sebenarnya diciptakan untuk memudahkan kehidupan dan memberikan kesempatan hidup yang lebih layak bagi mereka yang mencarinya. Dalam kondisi sulit di dunia nyata, mereka memberikan kemudahan dalam menjelajahi dunia maya. Janganlah merusak aturan yang telah ditetapkan oleh mesin-mesin tersebut, jangan salahgunakan fasilitas yang disediakan oleh mesin-mesin tersebut. Ingatlah bahwa mesin Google & Yahoo! juga bertasbih kepada Sang Pencipta untuk melayani manusia di internet.

Sebagaimana disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW: "Bukanlah sebaik-baik kamu orang yang bekerja hanya untuk dunianya saja tanpa memikirkan akhirat, begitu pula sebaliknya. Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang bekerja baik untuk akhirat maupun untuk dunia." Google, Yahoo!, MSN, dan mesin-mesin lainnya... mereka semua bertasbih kepada Allah SWT, sebagaimana pencipta mesin-mesin tersebut juga manusia yang senantiasa bersujud kepada-Nya. "Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya" - mesin-mesin tersebut tidak akan jauh dari sifat manusia. Oleh karena itu, hadapilah mesin-mesin tersebut dengan penuh tanggung jawab sebagaimana Anda berinteraksi dengan sesama manusia. Pasti Anda akan menemukan kunci sukses di sana.

THE STORY OF THE SERVANT WHOSE PRAYERS WERE ANSWERED

|| || || Leave a comments


Basrah, Irak. Sudah beberapa waktu tidak turun hujan. Hari itu belum beranjak siang. Teriknya matahari mulai terasa. Angin musim kemarau berhembus, menjadikan angin kering padang pasir menerpa wajah. Orang-orang mulai kesulitan mencari air, dan binatang-biinatang peliharaan terlihat kurus.

Penduduk Basrah sepakat untuk mengadakan shalat Istisqa' karena sudah lama hujan tertahan. Shalat tersebut dihadiri oleh para ulama Basrah dan tokoh masyarakatnya, dipimpin oleh salah satu ulama terpilih. Para ulama yang hadir antara lain Malik bin Dinar, Atho' As-Sulaimi, Tsabit Al-Bunani, Yahya Al-Bakka, Muhammad bin Wasi', Abu Muhammad As-Sikhtiyani, Habib Abu Muhammad Al-Farisi, Hasan bin Abi Sinan, Utbah bin Al-Ghulam, dan Sholeh Al-Murri.

Masyarakat berduyun-duyun menuju lapangan untuk shalat Istisqa'. Semua orang, baik tua maupun muda, laki-laki dan perempuan, berharap agar hujan kembali turun. Shalat dimulai, dilanjutkan dengan khutbah dan doa panjang, mengakui kesalahan manusia dan memohon agar hujan kembali turun.

Namun, meskipun shalat Istisqa' dilakukan tiga kali, hujan masih belum kunjung turun. Para ulama Basrah bingung dan bertanya-tanya mengapa doa mereka belum dikabulkan. Hingga akhirnya, Malik bin Dinar dan Tsabit Al-Bunani bertemu dengan seorang budak hitam yang sederhana namun penuh kekhusyukan dalam ibadah.

Budak tersebut, bernama Maimun, memiliki kekhusyukan dan keimanan yang luar biasa. Malik akhirnya memutuskan untuk membeli Maimun dari tuannya, Nakhos, meskipun Nakhos menganggap Maimun sebagai budak yang tidak berguna. Malik yakin ada sesuatu yang istimewa pada Maimun.

Maimun ternyata memiliki kekuatan doa yang luar biasa. Dengan penuh keyakinan, Maimun mampu memohon hujan kepada Allah dengan tulus hati dan doanya dikabulkan. Malik yang melihat keajaiban ini menjadi semakin yakin bahwa keimanan dan kekhusyukan Maimun luar biasa.

Maimun bukan hanya seorang budak biasa, tetapi seseorang yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Ia mengajarkan kepada Malik bahwa cinta dan kecintaan Allah kepadanya merupakan kunci dari segala keajaiban yang terjadi. Dengan keimanan dan keyakinan yang teguh, Maimun mampu mengubah takdir dengan doanya yang tulus.

Dari kisah Maimun, Malik dan Tsabit belajar bahwa keimanan yang tulus dan kekhusyukan dalam ibadah adalah kunci untuk mendapatkan apa yang kita harapkan dari Allah. Keajaiban bukan hanya terjadi oleh orang-orang terpilih, tetapi oleh siapa saja yang memiliki keimanan yang kuat dan hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta. Maimun, budak sederhana yang penuh keimanan, telah menginspirasi banyak orang tentang kekuatan doa dan kekhusyukan dalam beribadah.