Diceritakan tentang seorang wanita bernama Aisyah yang hidup di sebuah kota. Ia memiliki wajah cantik, harta melimpah, dan IQ tinggi. Namun, meskipun memiliki segala keistimewaan itu, wanita ini belum memiliki pendamping meskipun usianya sudah 29 tahun. Dia sadar bahwa sebagai seorang wanita, dia membutuhkan seseorang yang bisa menemani perjalanan hidupnya.
Aisyah berusaha dengan sungguh-sungguh, meminta bantuan kepada gurunya, teman-teman halaqohnya, dan berdoa tanpa henti kepada Allah SWT agar dikirimkan seseorang yang bisa menjadi pendampingnya. Setiap selesai shalat istikharah, dia selalu berdoa, "Ya Allah, datangkanlah kepadaku seseorang yang pintar, tampan, sholeh, dan bisa menjadi imamku."
Allah SWT akhirnya mengabulkan doanya. Seorang lelaki yang tampan, cerdas, dan lembut datang melamarnya. Pernikahan pun dilangsungkan dengan proses ta'aruf yang mengesankan. Namun, ketika malam pertama, wanita itu terbangun karena suaminya tidur sambil mendengkur dengan keras.
Wanita itu kecewa dan mengeluh kepada Allah, "Mengapa Engkau kirimkan suami yang tidurnya mendengkur padahal aku tidak memintanya?" Jawaban Allah datang dalam bentuk bisikan ajaib, "Wahai hamba-Ku, lelaki yang telah Ku kirimkan padamu adalah satu paket, tidak bisa dipisahkan. Ikhlaslah."
Hikmah dari kisah di atas adalah bahwa dalam kehidupan, kita seringkali mengharapkan pasangan yang sempurna. Namun, setelah menikah, kita menyadari adanya kelemahan atau kekurangan pada pasangan. Apakah kekurangan tersebut membuat cinta kita hilang dan diselimuti kekecewaan? Kita harus bisa ikhlas dan melihat kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki pasangan kita.



Posting Komentar