Tampilkan postingan dengan label Ibadah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibadah. Tampilkan semua postingan

Pentingnya Keyakinan Diri

|| || || Leave a comments

Keyakinan diri merupakan salah satu aspek penting dalam kepribadian seseorang. Sikap keyakinan diri merupakan cara untuk menyatakan kepada diri sendiri bahwa kita memiliki kemampuan dan bangga dengan apa yang telah kita capai. Namun sayangnya, masih banyak di antara kita, terutama generasi muda, yang sering merasa tidak percaya diri dan akhirnya merasa minder. Hal ini tentu menjadi perhatian serius.

Rasa percaya diri yang kuat biasanya berasal dari kondisi mental seseorang. Secara psikologis, hal ini sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menunjukkan potensinya. Ketidakpercayaan diri dapat menghambat kemampuan individu untuk meraih kesuksesan. Sebagai individu, seharusnya kita mampu mengatasi hal ini dengan baik. Penting untuk tidak merasa nyaman dengan kondisi ketidakpercayaan diri karena hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri.

Salah satu masalah yang muncul akibat kurangnya keyakinan diri adalah terbentuknya konsep diri yang negatif yang akan melekat dalam diri seseorang. Dampaknya, seseorang akan merasa kurang percaya diri dalam kemampuannya meskipun sebenarnya ia memiliki potensi yang sama dengan individu lain. Jadi, penting bagi kita untuk terus membangun rasa percaya diri yang kuat agar dapat bersaing dengan individu lainnya.

Kepercayaan diri adalah kondisi mental dan psikologis seseorang yang mampu mengenali segala kelebihan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan dan impian yang diinginkan. Seseorang yang percaya diri memiliki pikiran, perasaan, dan keyakinan positif yang tumbuh di dalam dirinya, sehingga ia akan terus berusaha untuk mengejar apa yang diimpikannya meskipun ada hambatan di depan. Keyakinan diri yang kuat akan mendorong seseorang untuk terus berusaha, bahkan ketika menghadapi kegagalan.

Untuk mengatasi rasa kurang percaya diri, seseorang dapat mendekati orang-orang terdekat yang dapat memberikan dukungan dan motivasi, mengikuti kegiatan workshop untuk bertemu dengan banyak orang dan mendengar pengalaman sukses dari orang lain, menghindari perbandingan dengan orang lain, serta fokus pada melihat kelebihan dan potensi yang dimiliki sendiri. Dengan cara tersebut, seseorang dapat membangun kepercayaan diri yang kuat dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.

 


 

Tobat Membersihkan Noda Dosa

|| || || Leave a comments

"Siapa pun yang melakukan kejahatan atau menyakiti dirinya sendiri, dan kemudian memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya, pasti akan menemukan bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Q.S.4 An-Nisa:110).

Meskipun Allah telah menyatakan bahwa benih iman pada Ketauhidan Ilahi sudah ada dalam setiap jiwa, Dia juga menegaskan bahwa kekuatan benih tersebut tidak sama pada setiap individu karena terkadang kebaikan dalam diri seseorang dapat dikuasai oleh nafsu mereka sendiri. Seperti kecenderungan hewaniah atau agresif, keimanan pada Tuhan yang Esa juga merupakan sifat bawaan. Meskipun seseorang bisa mengikuti nafsu dan dorongan buruk mereka, namun sebenarnya mereka tetap memiliki nur alami dalam diri mereka. Sebagai contoh, ketika seseorang melakukan tindakan jahat seperti pencurian, pembunuhan, atau zinah karena dorongan nafsu, nur kebaikan dalam dirinya selalu menegurnya. Allah Maha Agung menyatakan hal ini dalam ayat, "Dia mengilhamkan kepadanya jalan-jalan kejahatan dan jalan-jalan ketakwaan" (S.91 Asy-Syams:8).

Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa Allah telah memberikan petunjuk kepada setiap individu melalui CAHAYA HATI yang membedakan antara kebaikan dan keburukan. Misalnya, ketika seorang pencuri atau pembunuh merasa penyesalan karena perbuatannya, Tuhan menanamkan rasa bersalah dalam diri mereka. Namun, terkadang mereka mengabaikannya karena nur kebaikan dalam diri mereka lemah akibat pengaruh nafsu dan ego.

Kegalauan yang dirasakan tidak bisa diatasi oleh orang lain, namun Allah telah memberikan obatnya, yaitu TOBAT, memohon ampun dan merasa penyesalan. Jika seseorang melakukan dosa dan kemudian bertobat, meminta ampun, maka Allah akan mengampuninya. Jika mereka terus melakukan kesalahan namun selalu menyesali perbuatannya dan bertobat, maka rasa penyesalan dan pertobatan akan membersihkan dosa-dosa mereka. Hal ini dikenal sebagai kafarah atau penebusan hakiki dosa alamiah. Allah menyatakan dalam ayat, "Siapa pun yang melakukan kejahatan atau menyakiti dirinya sendiri, dan kemudian memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya, pasti akan menemukan bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (S.4 An-Nisa:110).

Ayat ini mengandung makna bahwa meskipun seseorang terperosok dalam dosa karena kelemahan hati, namun Allah selalu memberikan rahmat dan pengampunan karena Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Pengampunan-Nya bukanlah kebetulan, melainkan sifat-Nya yang ingin diberikan kepada hamba-Nya yang layak menerimanya.

Setiap kali seseorang merasa menyesal atas dosa-dosanya dan bertobat kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, mereka akan mendapat rahmat dan pengampunan. Tidak ada batasan untuk pertobatan karena Allah selalu siap menerima hamba-Nya yang bertobat. Dengan demikian, sudah menjadi hukum alam bahwa orang yang lemah nuraninya sering terjatuh dalam dosa, namun Allah memberikan jalan keluar melalui pertobatan dan permohonan ampun.