Siapakah wali Allah itu? Bagi sebagian orang yang masih awam dengan kata ini pasti akan bertanya-tanya dalam hati. Mendengar sebutan wali Allah ini seolah-olah wali tersebut adalah orang yang hebat dan penting hingga dijuluki wali Allah. Ternyata, bila digali lebih dalam lagi, setiap orang bisa menjadi wali Allah. Namun, diperlukan banyak kebaikan agar dapat menjadi wali Allah.
Wali Allah berasal dari kata Waliyullah, yang berarti kekasih Allah. Dari sini kita sudah mulai dapat berpikir bahwa kekasih Allah tentulah orang yang sungguh mulia di sisiNya. Benar, wali Allah adalah orang yang dicintai Allah atas keimanan dan ketakwaannya. Dengan kata lain, wali Allah merupakan orang yang beriman kepada hal yang ghaib, beriman kepada para rasul dan kitabNya, beriman kepada hari akhir, mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rizkinya kepada yang tidak mampu, serta menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
Allah swt berfirman, "Perhatikanlah, sesungguhnya para wali Allah tidak pernah merasa cemas atau sedih. Mereka yang beriman dan selalu bertakwa. Mereka akan mendapatkan kabar gembira di dunia dan di akhirat. Janji-janji Allah kepada mereka tidak akan berubah, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Yunus: 62-64)
Untuk menjadi wali Allah, setiap muslim harus mempertahankan iman dan takwa kepada Allah swt. Tingkat kewalian seseorang sesuai dengan tingkat keimanan dan ketakwaan yang dimilikinya. Orang yang memiliki iman dan takwa yang tinggi akan menjadi wali Allah yang mulia di hadapan-Nya.
Para nabi dan rasul adalah contoh pemimpin bagi para wali Allah. Mereka selalu taat pada perintah Allah swt. Para nabi memiliki kedudukan yang paling utama di sisi Allah, diikuti oleh rasul, dan kemudian ‘ulul azmi. Di antara para ‘ulul azmi, Nabi Muhammad saw memiliki kedudukan yang paling agung."
Namun, bagi seseorang yang mengklaim sebagai wali Allah tanpa mengikuti petunjuk Allah dan Sunnah Rasulullah saw, itu adalah sebuah kebohongan besar. Bahkan, orang tersebut bisa menjadi musuh Allah dan bukanlah wali Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya, "Katakanlah: "Al Quran diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Wali Allah tidak hanya terbatas pada orang yang memiliki ilmu tinggi seperti ulama atau kyai. Sebagai umat Muslim, kita semua tentu sangat berharap menjadi wali Allah yang mendapat kemuliaan di sisi-Nya.
Dengan demikian, menjadi wali Allah membutuhkan ketaatan dan pengabdian kepada petunjukNya dan Sunnah Rasulullah saw. Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang dicintai oleh Allah dan menjalani hidup sesuai dengan ridha-Nya. Amin.
Posting Komentar