"Allah telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kisahnya Kami ceritakan kepadamu dan ada pula yang tidak. Tidak seorang rasul pun dapat membawa mukjizat kecuali dengan izin Allah; ketika perintah Allah datang, segala perkara akan diputuskan dengan adil. Dan saat itulah rugi bagi orang-orang yang berpegang pada kebatilan." (QS. Al Mukmin:78)
Rukun Iman yang keempat adalah keyakinan kepada para rasul Allah. Rasul adalah manusia terpilih oleh Allah yang menerima wahyu-Nya, dan memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya. Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT, kita harus percaya bahwa ajaran yang dibawa oleh para rasul Allah adalah wahyu yang benar-benar berasal dari Allah SWT. Allah SWT berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.'" (QS. Al Anbiya:25)
Ada 25 nabi dan rasul yang kisahnya terdapat dalam Al Quran, mulai dari Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya'qub, Yusuf, Ayyub, Syu'aib, Harun, Musa, Ilyasa', Zulkifli, Daud, Suleiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, sampai Muhammad saw. Mereka semua memiliki tujuan yang sama, yaitu mengajak umatnya untuk menyembah Allah SWT. Tugas mereka adalah membimbing umat menuju jalan yang benar agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Selain menerima wahyu, para rasul juga diberikan mukjizat oleh Allah SWT. Mukjizat tersebut merupakan tanda kebenaran serta bukti atas utusan Allah SWT. Mukjizat itu adalah peristiwa atau hal yang mustahil terjadi bagi manusia, namun dengan izin Allah, para rasul mampu memperoleh hal-hal luar biasa. Contohnya adalah Nabi Ibrahim yang tidak terbakar dalam api, tongkat Nabi Musa yang bisa berubah menjadi ular, kemampuan Nabi Isa untuk menghidupkan orang yang telah mati, dan mukjizat Isra' Mi'raj serta Al Quran yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw.
Di antara 25 nabi dan rasul tersebut, terdapat lima di antaranya yang mendapat gelar "Ulul Azmi". Mereka adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw. Mereka mendapat gelar tersebut karena keteguhan dan kesabaran luar biasa dalam menyampaikan ajaran Allah. Dari kisah-kisah mereka, kita dapat mengambil pelajaran dan meneladani mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat-sifat yang patut kita teladani dari para rasul Allah adalah kejujuran (shiddiq), keamanahan (amanah), dan kepandaian (fathonah). Setiap rasul Allah menyalurkan ajaran yang benar-benar berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, rasul Allah selalu mengatakan yang sebenarnya dan bertindak dengan benar sesuai dengan petunjuk yang diridhoi Allah SWT.
Para rasul Allah yang menerima wahyu dari Allah SWT juga dapat dipercaya (amanah) dalam menyampaikan ajaran tersebut. Dengan kepandaian ini, rasul Allah menjadi pilihan Allah untuk mengajarkan agama-Nya kepada umat manusia. Sifat terakhir adalah cerdas dan bijaksana atau fathonah. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah, tentunya mereka memiliki kecerdasan yang jauh melebihi manusia biasa.
Iman kepada para rasul Allah berarti mengikuti dan meneladani ajaran yang mereka sampaikan. Seperti iman kepada Allah, iman kepada para rasul Allah juga berarti patuh dan taat dalam menjalankan semua perintah-Nya serta meninggalkan segala larangan-Nya. Semoga kita semua umat Muslim selalu beriman dan menuju kehidupan yang diridhoi oleh Allah SWT. Amin.
Posting Komentar