Dimana SIM mengemudi kamu, nak?

|| || || Leave a comments

Seorang pengendara motor yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi bisa merasa seperti buronan polisi. Saat ditanya oleh seorang polisi lalu lintas, "Apakah Anda memiliki SIM?", sudah bisa dipastikan bahwa orang tersebut tidak memiliki SIM. Banyak pengendara yang memang tidak memiliki SIM, terutama di kalangan pelajar.

Ketika ada razia kendaraan bermotor, orang-orang tanpa SIM harus menanggung konsekuensinya. Mereka harus memilih antara ikut siding atau membayar denda. Daripada harus menghadapi sidang yang memakan waktu, banyak orang lebih memilih membayar denda yang cukup mahal. Hal ini tentu menjadi beban tersendiri, terutama bagi pelajar yang belum memenuhi syarat umur untuk mendapatkan SIM.

Tidak memiliki SIM juga berarti kehilangan uang jajan dan harus menunda perjalanan untuk sementara waktu. Ketika razia dilakukan di jam pulang sekolah, tidak heran jika kebanyakan yang terkena razia adalah pelajar dari SMP sampai SMA.

Dulu dan sekarang terlihat perbedaan yang cukup signifikan dari generasi sebelumnya. Anak usia 12 tahun kini sudah banyak yang terampil dalam mengendarai motor. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan melanjutkan ke tingkat lebih tinggi, sebagian dari mereka sudah diizinkan untuk membawa motor sendiri oleh orangtua mereka. Beberapa bahkan sengaja dibelikan motor agar bisa pergi ke sekolah dengan kendaraan pribadi.

Alasan kejadian ini terjadi adalah karena faktor jarak yang jauh antara rumah dan sekolah. Kedua orangtua mereka biasanya sudah sibuk bekerja di pagi hari sehingga tidak memiliki waktu untuk mengantar anak ke sekolah. Selain itu, mungkin juga karena keterbatasan transportasi umum yang melewati sekolah tersebut.

Namun, masalah tidak hanya sampai di situ saja. Banyak kasus pelanggaran lalu lintas dan bahkan balapan liar di jalanan yang dilakukan oleh anak-anak ini. Dalam situasi seperti ini, orangtua harus bersikap bijaksana dalam menyediakan atau mencari alternatif transportasi yang aman bagi anak-anak mereka untuk pergi ke sekolah.

Orangtua sebaiknya memprioritaskan menyediakan atau mencarikan transportasi untuk anak ke sekolah. Meskipun membutuhkan biaya yang lebih besar, hal ini dapat membantu anak menghindari masalah di jalan. Selain itu, tindakan ini juga dapat membantu membentuk karakter moral anak terhadap aturan lalu lintas. Dengan demikian, anak akan lebih terbiasa taat pada rambu lalu lintas dan memahami pentingnya keselamatan saat berada di jalan raya. Ingat, "tertib berlalu lintas mencerminkan disiplin diri. Pakailah helm!"


 

/[ 0 comments Untuk Artikel Dimana SIM mengemudi kamu, nak?]\

Posting Komentar