Apakah sulit untuk mengukur motivasi dan persepsi kerja?

|| || || Leave a comments

Motivasi kerja adalah sesuatu yang sulit untuk diukur karena sifatnya yang abstrak. Berbeda dengan mengukur panjang meja yang bisa dilakukan dengan mudah menggunakan penggaris. Dalam ilmu psikologi, motivasi kerja bisa diukur melalui berbagai cara. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan definisi operasional dari motivasi kerja.

Motivasi kerja adalah dorongan yang mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan organisasi maupun pribadi demi memenuhi kepuasan diri. Namun, definisi ini masih belum cukup jelas karena terdapat konsep dorongan yang belum terdefinisi dengan baik. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan dorongan dalam konteks motivasi kerja? Apakah dorongan tersebut sama dengan mendorong sebuah mobil? Untuk menghindari kebingungan, konsep motivasi kerja harus diuraikan berdasarkan aspek-aspek yang mendukungnya. Kemudian, aspek-aspek tersebut perlu dijabarkan dalam pernyataan yang relevan.

Langkah kedua dalam mengukur motivasi kerja adalah dengan memahami aspek-aspeknya. Aspek-aspek ini kemudian diartikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Jawaban dari responden terhadap pernyataan-pernyataan ini akan diberi penilaian berjenjang, mulai dari sangat setuju (nilai 5), setuju (nilai 4), biasa saja (nilai 3), tidak setuju (nilai 2), hingga sangat tidak setuju (nilai 1). Total dari nilai-nilai tersebut akan mencerminkan tingkat motivasi kerja seseorang.

Aspek-aspek dari motivasi kerja yang perlu diperhatikan ada 10, yaitu: keamanan kerja, kemajuan karir, jenis pekerjaan, perusahaan, rekan kerja, gaji, atasan, jam kerja, kondisi kerja, dan manfaat. Keamanan kerja mengacu pada jaminan yang diberikan kepada karyawan untuk memperoleh pekerjaan tetap dan menempati jabatan sesuai harapan mereka. Contoh pernyataan untuk aspek ini adalah:

- Di perusahaan ini, karyawan yang berprestasi memiliki kesempatan untuk mendapatkan status karyawan tetap, berbeda dengan perusahaan lain yang lebih mempertimbangkan masa kerja.
- Saya merasa kecewa dengan kebijakan atasan yang kurang memperhatikan kesejahteraan para anggota tim.

Kemajuan adalah ketika seseorang memiliki kesempatan untuk berkembang, naik jabatan, mendapatkan kedudukan atau pengalaman baru. Contoh-contoh dari hal ini antara lain:

- Saya merasa puas bekerja di sini meskipun posisi saya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, meski ada perusahaan yang menawarkan posisi dan gaji yang lebih tinggi.
- Menurut saya, bos di perusahaan ini tidak memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mencapai prestasi, sementara di perusahaan lain hal ini sangat diperhatikan.

Jenis pekerjaan adalah ketika seseorang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, dan minatnya. Contoh-contoh dari hal ini antara lain:

- Saya senang dengan pekerjaan yang saya lakukan di perusahaan ini, karena kontribusi saya dihargai.
- Saya dan teman saya yang bekerja pada posisi yang sama pernah lembur untuk perusahaan ini meskipun tidak diwajibkan.

Perusahaan adalah tempat di mana karyawan merasa bangga bekerja. Contoh-contoh dari hal ini antara lain:

- Saya tahu di perusahaan ini ada pekerjaan lembur, hanya saja sistem pembayarannya berbeda dengan jam kerja normal.
- Saya dan teman saya lebih memilih untuk berhenti dari perusahaan ini dan mencari pekerjaan di tempat lain dengan posisi yang sama daripada harus lembur.

Temanku di kantor, yaitu orang yang selalu setia dan sejalan dalam bekerja. Misalnya:
• Dengan gaji dan posisi yang aku dapat dari perusahaan ini, membuatku betah dan tak ingin mencari perusahaan lain.
• Aku dan temanku yang memiliki posisi yang sama bertekad untuk mencapai prestasi tinggi agar bisa naik jabatan di perusahaan ini.

Pendapatan, yaitu uang atau gaji yang diterima dari perusahaan. Misalnya:
• Atasan selalu memberikan semangat dan dukungan dalam pekerjaanku di perusahaan ini.
• Meskipun aku hanya karyawan kontrak, tapi aku tetap diangkat menjadi karyawan tetap tanpa perlu menunjukkan prestasi.

Pimpinan, yaitu atasan yang memiliki hubungan baik dengan bawahannya, mengerti karyawan, dan memperhatikan kebutuhan karyawan. Misalnya:
• Jam kerja yang ditetapkan perusahaan ini sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.
• Menurutku, pimpinan di perusahaan ini kurang memberikan kesempatan untuk berprestasi kepada karyawan, berbeda dengan perusahaan lain yang lebih memperhatikan hal tersebut.

Jam kerja, yaitu waktu kerja karyawan yang diatur dalam sehari, seminggu, malam atau pagi, dengan sistem bergilir atau tetap. Misalnya:
• Ruang kerja untuk karyawan selevel denganku memiliki kondisi yang sama.
• Alasan aku bekerja di perusahaan ini karena mereka tidak memilih karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan.

Kondisi kerja mencakup berbagai hal seperti kondisi ruang kerja, kebersihan, suhu, ventilasi, dan kebisingan. Misalnya, saya dan rekan saya tertarik bekerja di perusahaan ini karena perhatian terhadap kesehatan karyawan dan program jaminan sosial yang disediakan. Lebih baik untuk kami berdua mencari pekerjaan di tempat lain dengan posisi yang sama daripada harus bekerja lembur.

Manfaat kerja meliputi cuti, liburan, kesehatan, pengobatan, dan asuransi. Sebagai contoh, jika jam kerja saat ini terasa kurang untuk menyelesaikan pekerjaan, dapat mengganggu persepsi kerja. Hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan dapat menciptakan iklim kerja yang sehat.

Persepsi kerja adalah proses penginderaan stimulus dan pembentukan pemikiran. Persepsi melibatkan seleksi, organisasi, dan interpretasi. Sebagai contoh, pengawasan atasan yang baik dapat memotivasi untuk memperbaiki kesalahan. Juga, merasa bahwa pekerjaan tidak dihargai bisa mempengaruhi persepsi kerja.

Organisasi adalah proses menyusun informasi yang telah dipilah agar menjadi lebih bermakna. Misalnya:

- Saya merasa puas bekerja di perusahaan ini.
- Pekerjaan saya terasa sangat monoton.

Interpretasi, di sisi lain, adalah langkah subjektif untuk menjelaskan persepsi dalam cara kita memahaminya. Misalnya:

- Atasan saya membantu dalam meningkatkan kinerja setiap karyawan.
- Komunikasi saya dengan atasan tidak sebaik yang saya harapkan.

 


/[ 0 comments Untuk Artikel Apakah sulit untuk mengukur motivasi dan persepsi kerja?]\

Posting Komentar