Bicara dalam bahasa Inggris, siapa yang takut? Kalimat sederhana itu terdengar klise seperti iklan ajakan lainnya, namun ternyata sulit dilakukan. Hal ini menjadi ironi yang dialami oleh sebagian besar mahasiswa di Indonesia. Meskipun mereka telah belajar bahasa Inggris setidaknya selama enam tahun, mulai dari SMP hingga SMA, bahkan beberapa sudah mulai dari TK dan SD. Meskipun demikian, mayoritas mahasiswa masih kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris. Alasan yang sering mereka kemukakan adalah rasa malu, mulut terasa terkunci, panik, sulit berpikir, takut diejek, tidak ingin terlihat bodoh di depan orang lain, serta alasan lain yang menunjukkan rasa rendah diri.
Sudah banyak tulisan yang membahas tentang kiat-kiat praktis agar kita berani berbicara bahasa Inggris. Kiat-kiat tersebut antara lain mengikuti kursus, berkorespondensi dengan sahabat pena, mendengarkan musik, dan membaca novel, semuanya dilakukan dalam bahasa Inggris. Ada juga yang menyarankan untuk pacaran dengan orang asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Namun, tantangannya adalah kita harus memiliki keberanian yang cukup tinggi, mampu mengatasi rasa bosan karena sering melihat kamus, dan juga memerlukan sejumlah uang. Uang dibutuhkan untuk mengikuti kursus, membeli novel berbahasa Inggris, serta untuk memperoleh penampilan yang menarik agar orang asing bersedia menjadi teman kita.
Apa yang dapat dilakukan saat tidak memiliki cukup dana namun ingin mahir dalam bahasa Inggris dengan cepat? Salah satu kiat yang jarang disadari adalah menjadi relawan guru bahasa Inggris untuk anak-anak yang membutuhkan bantuan, misalnya anak-anak di panti asuhan. Cara ini berbeda dengan cara biasa yang sering digunakan. Menjadi guru relawan berarti memberikan ilmu dengan sukarela, sedangkan mengikuti kursus berarti menerima ilmu. Perbedaan ini penting karena sesuai dengan pepatah, jika ingin sesuatu maka kita harus memberikan terlebih dahulu.
Mengapa mengajar bahasa Inggris sebaiknya dilakukan kepada anak-anak? Jawabannya simpel, karena anak-anak tidak akan menertawakan kita jika aksen atau pengucapan kita kurang sempurna. Materi yang diajarkan pun sebaiknya mudah dipahami, seperti salam (selamat pagi, selamat siang, dsb) dan warna (merah, kuning, dsb). Jadi, menjadi guru relawan sebenarnya adalah 'membeli' kepercayaan diri dan 'biayanya' adalah tenaga dan pikiran yang kita berikan untuk anak-anak tersebut.
Mengapa penting untuk memperkenalkan konsep 'membeli' dan 'uang' dalam proses belajar berbicara bahasa Inggris? Hal ini dikarenakan pada kenyataannya, tidak ada yang datang secara gratis di dunia ini. Prinsip yang sering diingatkan adalah "tidak ada makan siang gratis". Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus memberikan sesuatu terlebih dahulu sebagai gantinya. Semakin besar yang kita berikan, semakin besar pula hasil yang akan kita dapatkan. Apakah Anda percaya akan pesan bijak tersebut? Saya menyarankan untuk tidak hanya mengandalkan kata-kata bijak semata, tetapi untuk mencoba dan membuktikannya sendiri.



Posting Komentar