Beberapa hal yang tidak perlu dicantumkan dalam CV

|| || || Leave a comments

Agar CV yang diajukan tidak terbuang percuma atau diabaikan, pastikan untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Tujuan atau objektif
Pencari kerja sering kali merasa perlu mencantumkan tujuan atau harapan mereka dalam pekerjaan. Meskipun hal ini bagus bagi para pencari kerja, namun perusahaan lebih tertarik pada seseorang yang dapat memenuhi kriteria yang mereka butuhkan. Sebaiknya simpan informasi ini untuk digunakan di lain waktu.

2. Informasi pribadi
Tidak perlu mencantumkan informasi pribadi seperti status pernikahan, selera seksual, jumlah anak, agama, atau afiliasi politik di CV. Jika memiliki blog yang relevan dengan pekerjaan, boleh ditambahkan URL-nya. Hindari memberikan nomor SIM agar informasi pribadi tidak disalahgunakan.

3. Gaji yang diinginkan
Pembahasan mengenai gaji sebaiknya dilakukan selama proses rekrutmen. Jika diminta mencantumkan rentang gaji yang diinginkan, sebaiknya tuliskan rentang yang luas dan siap untuk negosiasi.

4. Pengalaman atau kegiatan yang tidak relevan
Jangan mencantumkan pengalaman kerja yang tidak relevan, keanggotaan klub, atau hobi dalam CV.

5. Kelemahan
Meskipun sering ditanyakan dalam wawancara, hindari untuk mencantumkan kelemahan Anda di CV. Fokuslah pada kelebihan yang Anda miliki.

Selain itu, ada lima hal penting yang perlu diperhatikan saat menulis CV:

1. Sesuaikan CV dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
2. Sertakan surat lamaran yang menunjukkan keahlian dan pengetahuan Anda.
3. Berikan penjelasan mengenai keahlian dan prestasi yang relevan.
4. Periksa kembali CV Anda untuk menghindari kesalahan ketik.
5. Jangan berbohong dalam CV, karena kebenaran akan terungkap pada akhirnya.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan CV Anda dapat lebih menarik perhatian perusahaan dan meningkatkan peluang untuk diterima dalam posisi yang dilamar.


 

/[ 0 comments Untuk Artikel Beberapa hal yang tidak perlu dicantumkan dalam CV]\

Posting Komentar