Startup selalu bercita-cita untuk menjadi pionir di industri mereka dengan produk dan layanan yang unik, serta model bisnis yang inovatif. Untuk mencapai posisi terdepan, seorang pendiri harus memiliki karakter seorang pemimpin yang mampu memimpin dirinya sendiri dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Seorang pemimpin yang mampu menulari kemampuan kepemimpinan kepada orang lain disebut sebagai "contagious leadership". Dalam bukunya yang berjudul "Creating Contagious Leadership", John Hersey menguraikan 9 jenis kebiasaan yang dapat menginspirasi budaya "contagious leadership" dalam konteks startup, maupun bisnis dan kegiatan lainnya. Saya percaya bahwa seorang pemimpin harus mampu mengambil berbagai keputusan yang memerlukan kepemimpinan yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi suatu kebiasaan atau keterampilan yang terasah. Seorang pemimpin tidak harus lahir sebagai pemimpin atau menerima pelatihan khusus untuk menjadi pemimpin yang efektif.
Seorang yang memiliki bakat dalam melihat kualitas kepemimpinan orang lain adalah seseorang yang berfokus pada pengenalan usaha kepemimpinan dan pencapaian dalam tim atau kelompok. Sebaliknya, manajer dan pemimpin biasa cenderung lebih memusatkan perhatian pada diri mereka sendiri.
Pembangunan karakter yang positif merupakan kebiasaan yang dimiliki oleh pemimpin yang mampu menularkan semangat kepada orang lain. Mereka tidak hanya menunjukkan apa yang telah dicapai, tetapi juga bagaimana sikap dan karakter dapat membantu dalam mengatasi masalah.
Memberikan pengakuan yang tulus sangat penting. Sebuah pujian yang lebih dalam daripada sekadar kata-kata sehari-hari. Pemimpin yang mampu menularkan semangat akan mengakui secara khusus pencapaian seseorang dan memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan.
Mendorong dan menekankan pada kekuatan tim adalah hal yang penting. Sementara manajer biasa lebih fokus pada hasil kerja individu, pemimpin yang mampu menularkan semangat akan selalu memberikan dukungan dan bantuan untuk mengembangkan potensi anggota timnya.
Komunikasi yang efektif adalah kunci dari kepemimpinan yang mampu menularkan semangat. Berbagi informasi, ide, dan pemikiran secara terbuka akan membantu membangun hubungan yang kuat dan produktif.
Memberikan visi yang jelas dan konkret akan memotivasi tim untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang mampu menularkan semangat selalu memberikan arah yang jelas dan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.
Menyentuh kehidupan orang lain dengan tulus adalah hal yang penting. Memahami dan peduli terhadap orang lain merupakan ciri dari pemimpin yang mampu menularkan semangat.
Mendukung anggota tim dalam situasi apapun adalah hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang mampu menularkan semangat. Mereka selalu siap mendukung dan membela timnya, bahkan saat menghadapi kesulitan.
Mendorong anggota tim untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kontribusi mereka adalah hal yang penting. Pemimpin yang mampu menularkan semangat memberikan kebebasan kepada timnya untuk berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru. Sementara manajer lebih cenderung menginginkan ketaatan dan kepatuhan dari bawahannya.
Kesimpulannya, pemimpin dan manajer memiliki peran yang berbeda. Seorang manajer lebih fokus pada proses, sementara seorang pemimpin lebih berorientasi pada manusia. Seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat mencapai tujuan bersama, bukan hanya sekedar memberikan instruksi tentang cara mencapainya. Seorang pemimpin yang mampu menular dapat menciptakan budaya yang menginspirasi orang-orang untuk tetap terikat pada organisasi. Akhirnya, semua anggota tim akan menjadi pemimpin dalam diri mereka masing-masing.



Posting Komentar