BAGAIMANA CARA ORANG MEMBUAT KEPUTUSAN?

|| || || Leave a comments

Setiap tindakan yang dilakukan manusia umumnya merupakan hasil dari sebuah keputusan. Keputusan adalah langkah atau arah yang diambil seseorang dalam kehidupannya. Keputusan tersebut dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik atau bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Karena pentingnya keputusan, seringkali orang merasa bimbang dan ragu dalam mengambil keputusan. Bagaimana seseorang dapat membuat keputusan?

Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan sangat terkait dengan ilmu otak (neurosains). Dalam anatomi otak manusia, terdapat beberapa bagian otak yang berperan dalam proses pengambilan keputusan. Bagian-bagian otak tersebut meliputi cerebrum (otak besar), brainstem (batang otak), dan sistem limbik.

Cerebrum atau otak besar, sering juga disebut sebagai cerebral cortex atau forebrain (otak depan). Wilayah ini memungkinkan seseorang untuk berpikir, menganalisis, menggunakan logika, bahasa, menyadari diri, merencanakan, mengingat, dan memproses informasi visual. Proses pengambilan keputusan dari bagian ini membutuhkan waktu yang agak lama, tetapi hasilnya cenderung akurat dan tepat. Biasanya, kemampuan ini sangat diperlukan ketika seseorang harus membuat keputusan jangka panjang, seperti memilih sekolah atau jurusan kuliah. Otak besar ini memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Brainstem atau batang otak, terletak di bagian bawah rongga kepala dan berlanjut hingga ke sumsum tulang belakang. Peranannya mencakup pengaturan fungsi-fungsi vital seperti pernapasan, detak jantung, suhu tubuh, pencernaan, dan insting dasar manusia. Insting ini meliputi keputusan lawan atau lari ketika dihadapkan pada bahaya. Batang otak sering disebut sebagai "otak reptil" karena mirip dengan otak yang dimiliki oleh reptil seperti kadal dan buaya. Fungsi otak reptil ini mencakup pengaturan perasaan teritorial dan insting primitif. Misalnya, seseorang mungkin merasa tidak nyaman atau curiga terhadap orang asing di jalanan, hal ini disebabkan oleh otak reptil yang cenderung memunculkan sikap waspada terhadap stimulus baru. Otak ini memiliki kecenderungan untuk bersikap bias terhadap stimulus tertentu.

Bagian otak lain yang memengaruhi proses pengambilan keputusan adalah sistem limbik. Bagian otak ini juga dimiliki oleh hewan mamalia, sehingga disebut sebagai otak mamalia. Otak mamalia ini berperan dalam mengatur perasaan, produksi hormon, pusat rasa senang, metabolisme, dan juga memori jangka panjang. Sistem limbik memiliki bagian penting yang disebut hipotalamus, yang salah satu fungsinya adalah membuat keputusan tentang hal-hal yang perlu diberi perhatian atau tidak. Sebagai contoh, jika seorang ibu tinggal dengan anak kandung dan anak tirinya, maka ibu tersebut biasanya lebih memperhatikan anak kandungnya daripada anak tirinya. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku seorang ibu tiri yang berbeda dengan ibu kandung. Hipotalamus juga berfungsi sebagai pengawas tubuh untuk menjaga keseimbangan, seperti dorongan haus untuk minum dan sebagainya.

Contohnya lagi, ketika seseorang membenci orang lain, maka orang itu cenderung selalu memikirkan orang yang dibencinya. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan emosional terhadap orang yang dibenci. Oleh karena itu, sistem limbik juga dikenal sebagai otak emosional atau tempat di mana cinta dan kejujuran berkembang. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai alam bawah sadar atau kesadaran kolektif



/[ 0 comments Untuk Artikel BAGAIMANA CARA ORANG MEMBUAT KEPUTUSAN?]\

Posting Komentar