Keunggulan dan kelemahan air minum kemasan ulang

|| || || Leave a komentar

Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan dan menjadi sumber eksistensi itu sendiri. Permintaan akan air semakin meningkat di era modern ini. Air minum kini telah menjadi kebutuhan esensial bagi semua individu. Kehadiran air minum sangat penting untuk kesehatan tubuh dan keindahan kulit.

Kualitas air yang bersih dan higienis adalah yang paling cocok untuk dikonsumsi. Syarat-syarat air minum yang baik adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, bebas dari logam berat, dan tidak mengandung mikroorganisme berbahaya. Air minum adalah air yang telah melalui proses atau belum, namun tetap memenuhi standar kesehatan dan dapat diminum dengan langsung.

Air alam dapat diminum oleh manusia langsung, namun terdapat risiko bahwa air tersebut tercemar oleh bakteri atau zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 derajat celcius, namun zat berbahaya seperti logam tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Pencemaran air semakin memperburuk kualitas air minum masyarakat saat ini.

Untuk mendapatkan air minum yang berkualitas, saat ini tersedia air minum isi ulang yang banyak dijual di berbagai kota. Air isi ulang memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan.

Kelebihan air isi ulang:

1. Harganya relatif terjangkau seperti harga air minum kemasan.
2. Mudah didapatkan.
3. Meskipun tidak semua, kualitas air isi ulang umumnya sudah memenuhi standar Departemen Kesehatan, tergantung pada sanitasi, mesin, dan bahan baku air.

Kekurangan air isi ulang:

Kontrol dan pengawasan yang kurang baik dapat menyebabkan kualitas air menjadi tidak stabil.
Tingkat kesalahan dalam proses produksi bisa cukup tinggi, terutama terkait dengan pemilihan bahan baku air, peralatan, dan sanitasi.
Peraturan mengenai layanan depo isi ulang seringkali tidak jelas, terutama terkait dengan standar produksi yang dapat melindungi konsumen.
Proses pengemasan hanya mengandalkan teknologi sederhana, sehingga risiko kontaminasi oleh bakteri menjadi lebih tinggi.

Saat ini, banyak sampel air minum dari depo isi ulang ditemukan mengandung bakteri. Meskipun bakteri tersebut tidak langsung menyebabkan penyakit, hal ini menunjukkan tingkat sanitasi yang rendah. Risiko bakteri patogen lain yang dapat membahayakan kesehatan juga meningkat seiring dengan tingkat kontaminasi bakteri yang tinggi. Bakteri tersebut dapat berasal dari air yang tercemar atau kurangnya penggunaan sinar ultraviolet yang efektif.

Keberadaan bakteri yang masih hidup setelah proses penyinaran juga bisa disebabkan oleh mutu alat penyinaran yang bervariasi dan tidak sesuai standar. Seharusnya, pemilik depo juga turut memperhatikan pengawasan kualitas air minum, karena air minum merupakan kebutuhan penting yang harus dijaga kualitasnya. Penyediaan air minum yang aman dan bersih merupakan tanggung jawab bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota dan pemilik depo.

/[ 0 komentar Untuk Artikel Keunggulan dan kelemahan air minum kemasan ulang]\

Posting Komentar