Penyakit kelamin merujuk pada penyakit menular yang biasanya ditularkan melalui aktivitas seksual. Biasanya, penyakit ini dapat menyebabkan luka atau borok pada alat kelamin dan saluran pembuangan. Berita baiknya, penyakit kelamin masih bisa diobati.
Salah satu contohnya adalah gonorea. Gonorea biasanya ditandai dengan rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, pembengkakan pada testis, sakit tenggorokan, dan nyeri saat buang air besar. Beberapa gejala lainnya termasuk sering buang air kecil, keputihan, demam, dan nyeri perut bagian bawah, terutama pada wanita.
Untuk mencegah gonorea, hindarilah hubungan seksual tanpa setia dan selalu gunakan kondom. Pengobatan untuk gonorea dapat dilakukan dengan suntikan ceftriaxone 125 mg atau dosis tunggal cefixime 400 mg. Jika seseorang alergi terhadap ceftriaxone atau cefixime, azitromisin bisa menjadi pilihan pengobatan alternatif.
Sifilis juga dikenal dengan sebutan Lues atau Cupid, merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui selaput lendir dan kulit yang terluka. Menurut The University of Maryland Medical Center, sifilis memiliki tiga tahapan. Tahap pertama adalah munculnya luka tanpa rasa sakit (chancre) di area seperti leher rahim, rektum, dan organ seksual lainnya. Luka tersebut biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu empat hingga enam minggu.
Tahap kedua adalah sifilis sekunder, dengan gejala ruam kulit khususnya di telapak tangan atau kaki, serta lesi pada kulit dan organ seksual. Tahap ketiga adalah sifilis tersier yang dapat berkembang menjadi masalah pada jantung atau sistem saraf pusat, seperti otak atau sumsum tulang belakang. Pengobatan sifilis dapat dilakukan dengan antibiotik seperti G benzatin, penisilin, doxycycline, atau tetrasiklin.
Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum terjadi di Amerika Serikat. Gejala yang muncul antara lain rasa terbakar saat buang air kecil, rasa sakit atau terbakar pada penis atau dubur, dan nyeri pada testis. Gejala lainnya meliputi rasa sakit saat berhubungan seksual, pada dubur, organ kelamin, dan keputihan. Penyebab utama chlamydia adalah bakteri chlamydia trachomatis. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik seperti tetrasiklin, azitromisin, dan eritromisin.
Posting Komentar