Dahulu, saat ingin mengambil foto dari sudut tinggi, orang biasanya menggunakan jimmy jib crane atau menyewa helikopter. Biaya yang dikeluarkan sangat besar. Namun sekarang tidak perlu lagi. Sekarang untuk mengambil gambar dari atas atau melakukan pencitraan bisa menggunakan teknologi drone.
Dulu drone hanya digunakan oleh militer untuk misi pengintaian di daerah konflik. Namun sekarang, drone non-militer banyak digunakan untuk pengambilan gambar dan kegiatan sehari-hari. Misalnya, digunakan untuk membuat video traveling, vlog, foto, dan sebagainya.
Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan oleh komputer atau remote control. Drone dilengkapi dengan kamera untuk mengambil gambar dari jarak jauh. Selain itu, drone juga dapat membawa muatan seperti senjata, dll.
Sebelum mengoperasikan drone, penting untuk mengenal bagian-bagian dari drone. Hal ini penting agar pemakaian drone berjalan lancar tanpa kesalahan. Beberapa bagian drone yang harus diketahui antara lain PROPELLER (Prop), yang berfungsi memberikan daya angkat pada drone, mengendalikan arah, dan menjaga keseimbangan. Selain itu, REMOTE CONTROL digunakan untuk mengontrol arah drone dari jarak jauh.
Ketiga, KAMERA. Alat yang digunakan untuk menampilkan gambar, merekam video, serta memotret gambar. Keempat, GIMBAL. Alat yang digunakan untuk menyeimbangkan kamera dengan berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan, gimbal berfungsi untuk mengurangi goncangan dari drone sehingga gambar yang diambil tetap jelas. Kelima, ROTOR. Mesin penggerak dari propeller dengan jumlah dinamo yang disesuaikan dengan jenis drone. Keenam, PEREDAM KEJUTAN. Alat yang berguna untuk meredam getaran dan menjaga kamera tetap lurus dan stabil. Ketujuh, KAKI PENDARATAN. Bagian drone yang digunakan untuk mendarat dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
Saat ini, perkembangan drone di Indonesia semakin pesat. Hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi gadget dan smartphone yang digunakan sebagai alat pengendali drone. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, jenis drone juga terus berkembang sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, drone dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, Fixed Wing Drone. Ini adalah drone yang menggunakan sayap untuk terbang. Drone Fixed Wing memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Sumber tenaga untuk drone Fixed Wing dapat berasal dari baterai atau bahan bakar.
Kedua, Rotary Wing Drone. Ini adalah tipe drone yang menggunakan baling-baling untuk terbang. Drone ini juga dikenal sebagai Multicopter dan Multirotor. Biasanya, drone Rotary Wing ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaga. Jenis drone Rotary Wing ini adalah yang paling banyak dijual di pasaran.
Drone Rotary Wing ini memiliki beberapa variasi, yang dinamai sesuai dengan jumlah motor atau baling-baling yang digunakan. Pertama, Satu Baling-baling (Single Copter). Model ini menyerupai helicopter, dengan satu baling-baling. Kedua, Dua Baling-baling (Double Copter). Drone ini dilengkapi dengan dua baling-baling yang dipasang di kedua sisi pesawat. Ketiga, Tiga Baling-baling (Third Copter). Memiliki tiga baling-baling.
Keempat, Empat Baling-baling (Quadcopter). Tipe drone ini sangat populer di pasaran dan sering digunakan. Quadcopter merupakan tipe drone sipil yang paling awal dan terkenal di dunia. Drone ini dirancang tanpa kepala sehingga dapat diarahkan sesuai keinginan. Drone ini umumnya berukuran kecil dan sering dilengkapi dengan kamera yang tertanam di tubuhnya. Beberapa drone hanya memiliki dudukan untuk kamera kecil. Kamera yang digunakan biasanya memiliki kualitas High Definition (HD) untuk menghasilkan gambar yang jelas. Drone ini menggunakan baterai sebagai sumber energi, sehingga tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama. Biasanya, drone quadcopter hanya dapat digunakan selama 5-10 menit sebelum harus diisi ulang baterainya.
Kelima, Enam Baling-baling (Hexacopter). Keenam, Delapan Baling-baling (Octocopter). Drone ini lebih stabil karena menggunakan lebih banyak baling-baling. Namun, drone ini juga lebih boros baterai karena harus menggerakkan delapan motor.
Sementara itu, berdasarkan fungsinya, Drone memiliki beberapa jenis yang berbeda. Pertama, ada GPS Drone. Drone ini selalu terhubung dengan sinyal GPS dari satelit sehingga dapat kembali ke titik awal tanpa perlu dikendalikan saat baterai hampir habis atau berada di luar jangkauan remote control. Sebelum digunakan, drone ini perlu diprogram melalui komputer untuk menentukan rute penerbangan.
Kedua, ada Delivery Drone. Drone ini seperti troli yang bisa membawa barang ke tujuan tanpa harus melalui jalanan. Drone ini mampu mengangkut barang dengan berat 8-13,6 kg dalam satu kali penerbangan. Awalnya, drone ini dikembangkan oleh perusahaan retail online Amazon untuk mengirimkan pesanan barang. Sekarang, Delivery Drone juga digunakan oleh militer untuk mengirim logistik ke daerah terpencil atau untuk membantu dalam bencana alam.
Ketiga, Photography Drone. Drone ini dirancang khusus untuk pengambilan foto udara. Drone ini dilengkapi dengan kamera digital dan pelindung lensa agar aman dari cuaca dan kotoran. Alat kendalinya dilengkapi dengan tombol khusus yang terhubung dengan kamera di bawahnya. Dengan adanya koneksi wifi, pengguna dapat melihat obyek secara langsung sebelum mengambil foto.
Keempat, Racing Drone. Drone ini memiliki desain ramping dan mampu mencapai kecepatan tinggi hingga 70-80 km/jam. Karena digunakan untuk balapan, drone ini didesain untuk fokus pada kecepatan. Setiap drone harus memiliki frekuensi sinyal yang berbeda agar tidak terjadi tabrakan di arena balapan.
Kelima, Endurance Drone. Pernah melihat video dari sudut yang sangat tinggi? Kemungkinan besar itu menggunakan Endurance Drone. Drone ini mampu mencapai ketinggian ribuan meter dari permukaan tanah dan dapat terbang selama berjam-jam. Jenis drone ini biasanya digunakan oleh militer atau lembaga lain yang membutuhkan pemetaan wilayah yang luas. Hanya orang-orang yang memiliki izin resmi yang diizinkan untuk menerbangkan drone ini hingga lebih dari 400 kaki di atas permukaan laut.
Keenam, Ready to Fly atau RTF Drone. Anda tidak akan mengalami kesulitan berarti dalam menerbangkan drone ini. Cukup keluarkan dari kotaknya, cas baterai hingga penuh, dan Anda siap untuk terbang. RTF drone dirancang untuk pemula, sehingga kontrolnya relatif mudah. Bentuknya mirip dengan Quadcopter dalam ukuran kecil, sehingga cocok bagi mereka yang sedang belajar mengendalikan drone.
Ketujuh, Trick Drone. Setelah Anda mahir mengendalikan RTF drone, cobalah jenis Trick Drone. Drone ini tidak hanya bisa naik-turun atau belok kanan-kiri, tetapi juga dapat melakukan trik-trik menarik seperti berputar ke atas dan manuver lainnya. Ukurannya kecil, sekitar 26 cm, dan ringan, hanya beberapa puluh gram. Dilengkapi dengan alat kendali yang mudah digunakan bagi pemula. Biasanya sudah dilengkapi dengan kamera kecil, meskipun kualitas rekamannya belum HD.
Kedelapan, Drone Militer. Sesuai namanya, drone ini digunakan untuk kepentingan militer. UAV Predator dan Reaper adalah jenis drone militer yang populer. Indonesia juga memiliki drone militer, seperti Puna Wulung, Puna Pelatuk, Puna Sriti, Puna Gagak, dan Puna Alap-alap.
Drone konsumer adalah jenis drone yang sering digunakan sebagai hobi atau untuk membuat video dan foto. Drone ini dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi dan beberapa contohnya adalah DJI Mavic Pro, GoPro Karma, dan DJI Phantom.
Sementara itu, drone profesional juga digunakan untuk produksi video atau proyek, namun kameranya lebih baik daripada drone konsumer. Contoh drone profesional adalah DJI Inspire series, seperti Inspire 1, Inspire 1 Pro atau Raw, dan Inspire 2.
Drone industrial adalah jenis drone lanjutan yang biasanya digunakan untuk industri film besar atau bidang pertanian. Drone ini memiliki banyak baling-baling dan dapat digunakan untuk menyemprotkan pestisida atau pupuk. Contoh drone industrial adalah Yamaha Rmax, DJI MG1, Alta 8 Pro, dan DJI Matrice 600.









