Karyawan yang sangat menghormati dan hebat

|| || || Leave a comments

Gila hormat adalah perilaku yang sering ditunjukkan oleh karyawan senior terhadap rekan kerja yang lebih junior, tanpa memandang posisi mereka. Karyawan senior ini seringkali mengalami kesulitan ketika tidak mendapatkan penghormatan yang diharapkan dari rekan kerja junior. Mereka biasanya terbiasa mendapat sanjungan dan merasa pantas untuk diperlakukan dengan penuh hormat. Mereka terlena dengan penghormatan yang selalu mereka terima, tanpa menyadari bahwa penghormatan sejati bukanlah karena usia semata, melainkan karena perilaku yang bijaksana.

Selain itu, perilaku gila hormat juga dapat terjadi pada karyawan junior yang memiliki posisi tinggi. Mereka merasa telah bekerja keras dan mencapai prestasi tinggi, bahkan melebihi karyawan senior lainnya. Namun, mereka mungkin tidak memiliki teman sebaya dengan posisi yang sama. Saat berinteraksi dengan rekan kerja senior dan junior, mereka mungkin merasa bahwa cara mereka diperlakukan tidak berubah, seperti sebelumnya. Hal ini bisa membuat karyawan junior merasa tidak dihargai, karena pola komunikasi dari teman sebayanya tidak berubah meskipun status mereka telah berkembang.

Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa penghormatan sejati bukanlah karena usia atau posisi, melainkan berasal dari perilaku dan komunikasi yang bijaksana. Semua orang harus saling menghormati dan mengakui perubahan status dan prestasi yang telah dicapai oleh rekan kerja, tanpa melihat usia atau latar belakang.

Mengapa rasa hormat dari karyawan junior sulit untuk diberikan kepada karyawan senior atau sebaliknya, karyawan senior terhadap karyawan junior yang posisi lebih tinggi? Pada era global seperti sekarang ini, rasa hormat timbul bukan berdasarkan usia tetapi berdasarkan perilaku bijak yang diperlihatkan. Bukanlah hal yang mengherankan jika banyak karyawan senior yang tidak mendapatkan penghargaan dari rekan-rekannya yang lebih muda. Para karyawan junior mungkin merasa terpaksa memberi hormat kepada karyawan senior berdasarkan alasan usia dan pengalaman, bukan karena perilaku bijak yang seharusnya ditunjukkan. Usia senior bisa membawa banyak pengalaman, namun itu tidak selalu berarti bahwa mereka lebih bijaksana. Kebijaksanaan bukan hanya karena bertambahnya usia, melainkan karena proses belajar yang berkelanjutan dan sikap yang rendah hati.

Para karyawan tidak selalu memberikan penghargaan kepada teman sebayanya yang berhasil mencapai posisi tinggi, karena mungkin mereka merasa tidak perlu. Pada masa lalu, ketika posisi mereka belum begitu tinggi, hubungan sosial mereka mungkin lebih akrab. Namun, setelah menjadi karyawan senior dan tidak memiliki teman sebaya, mereka mungkin merasa kesepian. Interaksi sosial mereka berubah, mereka hanya berinteraksi dengan karyawan dari organisasi lain yang memiliki posisi yang sama tinggi. Mereka melihat bahwa di organisasi lain, orang yang memiliki posisi tinggi dihormati. Karena itu, mereka menuntut agar lingkungan mereka juga menghormati mereka. Selain itu, karyawan junior yang berhasil mungkin menjadi sombong karena prestasinya yang melampaui teman-temannya, bahkan senior mereka. Akibatnya, mereka menuntut agar lingkungan sosial mereka menghormati mereka. Hal ini seolah merupakan pemaksaan perilaku yang dilakukan.

Apa saja perilaku aneh dalam memberikan penghormatan? Contoh perilaku aneh dalam memberikan penghormatan antara lain memaksa orang lain untuk memanggilnya dengan sebutan tertentu (bapak, ibu, yang mulia), memaksa orang lain untuk menggunakan bahasa yang sangat sopan saat berbicara padanya, memaksa orang lain untuk menunjukkan intonasi suara yang sangat halus saat berkomunikasi, memaksa orang lain untuk memberinya kesempatan terlebih dahulu, memaksa orang lain untuk membungkukkan badan saat melewatinya, dan memaksa orang lain untuk meminta maaf atas kesalahan yang tidak dilakukannya hanya untuk membuatnya senang. Semua hal ini dilakukan dengan maksud agar orang lain harus tunduk, menahan diri, atau mengorbankan diri demi orang yang dianggap pantas dihormati.

Apakah perilaku aneh dalam memberikan penghormatan menyebalkan? Tentu saja perilaku aneh dalam memberikan penghormatan ini menyebalkan karena membuat orang lain merasa terpaksa memberikan penghormatan pada orang yang sebenarnya tidak pantas dihormati. Orang-orang yang memaksa orang lain untuk memberikan penghormatan pada mereka adalah orang-orang yang kurang memiliki kesopanan dan pengertian.

Apa yang harus kita lakukan ketika dihadapkan pada rekan kerja yang memaksa dalam memberikan penghormatan? Cara terbaik untuk menghadapi rekan kerja yang memaksa dalam memberikan penghormatan adalah memenuhi keinginan mereka sampai pada batas tertentu. Panggil mereka dengan sebutan yang mereka inginkan, lakukan salam hormat ketika bertemu dengan mereka, gunakan bahasa halus saat berbicara dengan mereka. Jika situasinya tidak terlalu penting bagi kita, berikanlah kesempatan pertama pada mereka. Namun, sebagai atasan atau rekan kerja yang lebih senior, jangan memberikan kelonggaran dalam hal kebijakan perusahaan kepada mereka. Berikan perintah dengan hormat, namun tetap tegak dalam memberikan aturan.

Mengapa penting untuk memberikan penghormatan kepada orang-orang yang memaksa dalam memberikan penghormatan? Meskipun terkadang terasa mencengangkan, memberikan penghormatan pada orang-orang yang memaksa penghormatan sebenarnya tidak akan membuat kita merasa lebih rendah atau bodoh. Sebaliknya, perilaku ini menunjukkan bahwa kita adalah orang yang lebih dewasa, lebih bijaksana, dan lebih pandai dalam bersosialisasi. Hal ini karena memberikan penghormatan kepada orang yang memaksa penghormatan dapat memperlancar hubungan kita dengan mereka. Menurut teori pertukaran sosial, memberikan penghormatan kepada orang yang memaksa penghormatan adalah hal yang kecil karena imbalannya sangat besar yaitu kelancaran dalam hubungan kita dengan mereka.

Oleh karena itu sebenarnya orang yang terlalu menghormati adalah orang bodoh, karena cukup dengan pujian saja bisa membuat urusan kita jadi lebih mudah. Merendah diri bukan berarti rendah, jelek, atau tidak berarti. Tulisan ini sebenarnya adalah implementasi dari nasihat orang-orang Jawa zaman dulu, bahwa seseorang yang sangat dihormati akan menjadi tidak berguna. Tulisan ini juga mengingatkan kita untuk selalu waspada jika sering mendapat penghormatan berlebihan dari orang lain, mungkin saja ada maksud tertentu di baliknya. Jadi, penting untuk diingat bahwa memberi hormat pada orang yang terlalu menghormati dan tetap waspada terhadap penghargaan yang tidak wajar adalah tanda bahwa kita adalah individu yang bijaksana, cerdas, dewasa, dan hati-hati dalam bergaul.

 


/[ 0 comments Untuk Artikel Karyawan yang sangat menghormati dan hebat]\

Posting Komentar