Hai saudara-saudara yang beriman, janganlah lupa untuk selalu bertakwa kepada Allah dan selalu memperhatikan persiapan untuk masa depan. (QS Al-Hasyr 59: 18)
Ayat di atas dengan jelas menunjukkan perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk merenungkan kembali apakah perbuatan mereka membawa manfaat untuk kehidupan akhirat atau tidak. Jika terdapat sesuatu yang diyakini bermanfaat untuk kehidupan akhirat dalam amal perbuatan tersebut, maka patutlah bersyukur. Namun, jika tidak ada, maka seharusnya menyesali dan segera bertaubat kepada Allah SWT.
Seseorang yang beriman dan berakal seharusnya mengambil serius dalam mengintrospeksi diri dan tindakannya. Hal tersebut sangat penting karena akan berdampak pada kesengsaraan atau kebahagiaan yang abadi di akhirat. Seperti yang dikatakan Umar bin Khaththab RA, ''Sebaiknya kamu menilai diri sendiri sebelum kamu dinilai di hari akhirat nanti. Evaluasilah segala amal perbuatanmu sebelum diadili di akhirat.'' (Riwayat Abu Nuaim dalam Al-Hilyah).
Dalam cerita lain, Umar RA melakukan sebuah ritual menjelang malam dengan memukul kedua kakinya menggunakan cambuk sambil merenungkan perbuatan yang telah dilakukannya hari itu. Tindakan Umar bin Khaththab ini jelas merupakan bentuk nyata dari muhasabah, yaitu mengevaluasi kembali perbuatan dan tindakan yang telah dilakukan.
Imam Al-Ghazali pernah mengatakan, "Jika seseorang memiliki waktu di pagi hari untuk mendengarkan nasihat kebenaran, maka seharusnya dia juga menyempatkan waktu di sore hari untuk merefleksikan dirinya. Dia harus merenungkan setiap langkah dan tindakannya sepanjang hari itu. Ke mana dia pergi, apa yang dia lakukan, dan untuk tujuan apa dia melakukannya?"
Seorang pedagang bijak selalu menghitung segala aktivitas perdagangannya dengan cermat setiap harinya, setiap bulannya, dan setiap tahunnya. Mereka melakukan perhitungan tersebut karena mereka menginginkan keuntungan materi dunia dan takut kehilangan sebagian kecil harta yang mereka punya. Padahal, di dalam hati mereka sadar bahwa segala sesuatu yang mereka usahakan dengan sungguh-sungguh pada akhirnya akan lenyap juga.
Pada suatu hari, ada seorang laki-laki yang mendatangi Rasulullah SAW dan meminta untuk diberi wasiat. Rasulullah bertanya, "Apakah kamu benar-benar ingin menerima wasiatku?" Lelaki itu menjawab, "Ya." Maka Rasulullah pun berkata, "Ketika kamu sedang melakukan sesuatu yang penting, perhatikan dengan baik. Jika kamu merasa itu membawamu pada petunjuk yang baik, lanjutkanlah. Tetapi jika kamu merasa itu akan membuatmu terlena, hentikanlah."
Muhammad SAW rutin memohon ampunan kepada Allah sebanyak 100 kali setiap hari. Meskipun beliau adalah individu yang suci dan terjaga dari dosa oleh Allah SWT, sebagai manusia yang rentan melakukan kesalahan, kita harus selalu melakukan introspeksi dan bertaubat. Semoga kita senantiasa dilindungi dan diberikan petunjuk oleh Allah SWT.
Posting Komentar