Ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya mengenai penyakit kanker. Kali ini akan dibahas mengenai penyebab dan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker.
Siapa yang berisiko terkena kanker?
Pada dasarnya, setiap orang memiliki risiko terkena kanker. Namun, besarnya risiko tersebut berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor seperti kebiasaan merokok, gaya hidup (pola makan dan olahraga), riwayat keluarga (faktor genetik), serta paparan faktor risiko di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Bagaimana cara mengetahui apakah saya berisiko terhadap kanker?
Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda memahami dan mengevaluasi risiko Anda terhadap kanker, terutama jika ada anggota keluarga yang pernah mengidap kanker. Dokter juga dapat membantu Anda memahami risiko kanker yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti:
1. Racun dari tembakau atau rokok
2. Minuman beralkohol
3. Kebiasaan makan makanan tinggi lemak
4. Paparan bahan kimia berbahaya yang dapat memicu kanker
5. Risiko terkena kanker kulit
Berdasarkan usia dan faktor risiko yang dimiliki, dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendeteksi kanker tertentu sebelum gejalanya muncul, yang biasa disebut dengan screening. Screening berguna untuk mendeteksi kanker sebelum gejalanya muncul.
Beberapa dokter juga menyarankan agar orang yang memiliki risiko tinggi atau riwayat kanker dalam keluarga untuk melakukan pemeriksaan lebih sering daripada yang memiliki risiko rendah. Rekomendasi pemeriksaan ini dapat bervariasi tergantung jenis kankernya.
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan segera diperiksakan ke dokter untuk mengonfirmasi kemungkinan kanker:
- Adanya perubahan dalam kebiasaan buang air besar atau kecil.
- Gangguan pada sistem pencernaan dan kesulitan menelan.
- Suara serak atau batuk yang tidak kunjung sembuh.
- Timbulnya benjolan pada payudara atau bagian tubuh lainnya.
- Perubahan pada tahi lalat yang semakin besar dan gatal.
- Keluarnya darah atau lendir secara abnormal dari tubuh.
- Adanya luka yang sulit sembuh.
Bagaimana pengaruh rokok terhadap risiko kanker?
Jika Anda merokok, sebaiknya mulai menghentikan kebiasaan buruk ini. Rokok merupakan penyebab utama kanker, terutama kanker paru-paru, pita suara, mulut, dan tenggorokan. Merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker pada bagian tubuh lainnya.
Semakin lama Anda merokok, semakin besar kerusakan yang dapat terjadi pada tubuh, termasuk risiko kanker yang meningkat. Perokok yang mengonsumsi 2 bungkus rokok atau lebih setiap hari memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk terkena kanker dibandingkan dengan bukan perokok.
Sayangnya, beberapa jenis kanker dipengaruhi oleh faktor keturunan. Selain itu, pada ras atau etnis tertentu, resiko terkena kanker lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Biasanya dokter akan menanyakan apakah ada riwayat kanker dalam keluarga Anda. Jika ada anggota keluarga dekat (orang tua, saudara, anak) yang pernah mengidap kanker, maka Anda juga kemungkinan besar memiliki resiko yang sama. Meskipun Anda tidak bisa mengubah riwayat keluarga Anda, tetapi mengetahui hal ini dapat membantu Anda dan keluarga untuk lebih waspada terhadap risiko kanker. Jika ada riwayat kanker dalam keluarga, penting bagi Anda untuk lebih memperhatikan gejala-gejala kecil yang mungkin muncul. Semakin dini kanker terdeteksi, semakin baik peluang untuk mengobatinya. Misalnya, jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga Anda, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk segera melakukan pemeriksaan mammografi.
Ada beberapa bahan di sekitar kita yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, baik di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggal. Bahan-bahan ini bisa berupa debu halus atau uap yang kita hirup saat bernafas, atau zat kimia yang bersentuhan langsung dengan kulit kita. Terpaparnya kulit kita langsung oleh sinar matahari tanpa perlindungan juga bisa menjadi pemicu terjadinya kanker kulit. Selain itu, terpaparnya asap rokok, baik langsung maupun sebagai perokok pasif, juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dan jenis kanker lainnya. Asap rokok yang menempel pada barang-barang dalam ruangan juga memiliki efek yang sama, terutama bahaya bagi bayi dan anak-anak. Jika kita bekerja dengan bahan kimia berbahaya seperti asbes, zat pelarut, atau cairan pembersih, pastikan kita menggunakan perlindungan dan peralatan keselamatan yang sesuai.
Posting Komentar