Penyebab anak mengalami kebiasaan mengompol

|| || || Leave a comments

Mengompol atau enuresis, adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak, namun juga bisa dialami oleh orang dewasa. Enuresis pada anak biasanya disebabkan oleh keterlambatan dalam proses pematangan kontrol kandung kemih dan otot-otot kencing. Mengetahui bahwa mengompol pada anak merupakan hal yang wajar karena mereka masih dalam tahap belajar.

Ada dua jenis enuresis pada anak, yaitu primer dan sekunder. Enuresis primer terjadi ketika anak mengompol setidaknya dua kali seminggu, sementara enuresis sekunder terjadi ketika anak pernah memiliki periode "kering" selama minimal enam bulan sebelum kembali mengompol.

Beberapa penyebab enuresis pada anak termasuk keterlambatan proses pematangan, gangguan tidur seperti sleep apnea, faktor genetik dari orang tua yang juga pernah mengompol, gangguan perkembangan seperti ADHD, dan rendahnya kadar vasopresin dalam tubuh.

Untuk mengatasi masalah mengompol pada anak, penting untuk memahami bahwa hal itu terjadi di luar kendali mereka dan tidak ada gunanya menghukum. Biasanya, mengompol terjadi dalam dua jam pertama tidur. Salah satu cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mengajak anak untuk buang air kecil sebelum tidur.

Menata asupan cairan juga memiliki peran penting. Mulailah dengan minum lebih banyak di siang hari dan kurangi cairan sebelum tidur. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

1. Buatlah kegiatan rutin ke kamar mandi sebelum tidur. Lakukan ritual menyikat gigi, mencuci wajah, dan pastikan untuk buang air kecil terlebih dahulu.
2. Jika anak memiliki jadwal mengompol, bangunkan mereka di tengah malam untuk buang air kecil. Berikan penghargaan setiap kali mereka berhasil tidak mengompol!
3. Dorong mereka untuk merasa seperti anak "besar" dan tidak lagi memerlukan pampers.
4. Batasi konsumsi minuman sebelum tidur.
5. Penting bagi orang tua untuk bersabar dan memberikan perhatian ekstra pada anak.
6. Hindari membicarakan kebiasaan mengompol anak kepada orang lain. Hal tersebut dapat membuat mereka merasa rendah diri. Orang tua juga sebaiknya memperhatikan gejala lain yang mungkin terkait, seperti mendengkur saat tidur.
7. Anak yang mendengkur kemungkinan mengalami sleep apnea atau henti napas saat tidur. Penelitian menunjukkan bahwa 8%-47% anak dengan sleep apnea juga mengalami masalah mengompol. Diduga bahwa mendengkur dapat mengganggu produksi hormon vasopresin. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 55%-77% kasus mengompol dapat hilang setelah sleep apnea diatasi. 

 



/[ 0 comments Untuk Artikel Penyebab anak mengalami kebiasaan mengompol]\

Posting Komentar