Mengonsumsi susu berbahaya?

|| || || Leave a comments

Susu merupakan minuman bergizi yang penting bagi tubuh kita, mengandung banyak vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc yang dibutuhkan dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Namun, menurut Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya yang berjudul The Miracle of Enzyme, susu sapi sebenarnya tidak sebaik yang kita kira. Dr. Hiromi Shinya, seorang ahli bedah perut dengan pengalaman bertahun-tahun, menyatakan bahwa protein dalam susu sapi sulit dicerna oleh lambung karena mengandung 80% kasein. Kasein dapat menggumpal dalam lambung, menyebabkan masalah pencernaan. Selain itu, produk olahan susu seperti keju dan yoghurt dapat menyebabkan penumpukan kotoran di dalam usus dan menyebabkan osteoporosis.

Hal ini mengejutkan bagi banyak orang yang terbiasa dengan mengonsumsi susu sapi. Dr. Hiromi Shinya juga menyebutkan bahwa susu yang tinggi kalsium dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah, yang kemudian tubuh harus membuang kalsium melalui urine untuk mengembalikan keseimbangan. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati dampak yang mungkin ditimbulkan oleh konsumsi susu sapi dan produk olahannya bagi kesehatan kita secara keseluruhan.

Asumsi mengenai bahaya kandungan susu juga diutarakan oleh David Ludwig, seorang profesor dari Universitas Harvard dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association Pediatrics. Ludwig menyatakan bahwa minum susu tidak dapat mencegah masalah patah tulang pada orang dewasa. Penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa susu dari industri peternakan terkait dengan hormon yang dapat menyebabkan kanker. Koalisi Pencegahan Kanker menyebutkan bahwa para pekerja pertanian di Amerika Serikat menggunakan hormon pertumbuhan sapi (rBGH) untuk meningkatkan produksi susu, namun hal ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Susu sapi telah dikorelasikan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan beberapa jenis kanker. Menurut Erikar Lebang, seorang pakar food combining, kalsium harus bekerja sama dengan mineral lain seperti magnesium untuk membentuk tulang yang kuat. Namun, magnesium bukan mineral yang cukup terdapat dalam susu untuk memenuhi kebutuhan harian manusia. Tanpa magnesium, kalsium dalam susu tidak akan bermanfaat dalam pembentukan tulang dan dapat menyebabkan penumpukan kalsium dalam darah, merusak sel dan jaringan tubuh. Kondisi ini dikenal dengan hiperkalsemia.

Produk susu yang dianggap sebagai produk susu terbaik karena melalui proses UHT (Ultra High Temperature) sebelum dikemas dan dipasarkan, sebenarnya melupakan fakta bahwa enzim lactase yang terdapat dalam susu tidak tahan terhadap panas di atas 45 derajat celcius. Dengan teknik UHT yang mencapai suhu 120-130 derajat celcius, enzim yang ada dalam susu bisa dipastikan mati total. Padahal, enzim ini memiliki peran penting dalam melindungi gigi, meningkatkan jumlah bakteri baik, mencegah berbagai penyakit seperti kanker, menurunkan kolesterol, mencegah diabetes, obesitas, dan osteoporosis.

Tidak perlu khawatir tentang asupan kalsium untuk kesehatan tulang, kita dapat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebagai alternatif. Susu bukan satu-satunya sumber kalsium, ada juga kalsium yang terdapat dalam sayur-sayuran seperti bayam dan brokoli, serta buah-buahan seperti alpukat dan mangga. Pastikan untuk mengolahnya dengan cara yang benar dan higienis agar khasiatnya tetap terjaga. 



/[ 0 comments Untuk Artikel Mengonsumsi susu berbahaya?]\

Posting Komentar