Tren ibu muda yang tidak ingin menyusui

|| || , || Leave a comments

Menyusui bayi merupakan suatu hal yang alami dan penting bagi setiap ibu setelah melahirkan atau memiliki bayi. Biasanya, menyusui dilakukan hingga bayi mencapai usia 2 tahun karena banyak manfaat yang didapat baik bagi ibu maupun bayi. Terdapat beberapa ibu yang enggan menyusui bayi dengan berbagai alasan, mulai dari gengsi, malu, hingga rasa malas. Mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI bagi bayi atau kurangnya pemahaman akan kebaikan dari air susu ibu.

ASI atau Air Susu Ibu adalah nutrisi yang sangat penting bagi bayi yang diproduksi oleh tubuh ibu selama kehamilan dan proses menyusui. ASI adalah sumber gizi utama untuk bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. ASI mengandung banyak zat penting seperti immunoglobulin IgA yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit.

Selain itu, ASI juga memberikan keseimbangan yang tepat dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga mudah dicerna oleh bayi. ASI juga memberikan perlindungan alami dengan mentransfer antibodi dari ibu ke bayi, mengurangi risiko infeksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
Menyusui juga memberikan manfaat psikologis bagi bayi karena melalui proses ini, bayi merasakan kehangatan dan kedekatan dengan ibunya, menciptakan ikatan emosional yang kuat, dan memberikan kepuasan saat mengisap.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan cara terbaik dalam memberi makan bayi, terutama pada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, serta memberikan manfaat yang besar bagi ibu. ASI mengandung semua nutrisi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Ketika bayi berusia 6 hingga 12 bulan, ASI masih menjadi makanan utama karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Namun, untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi secara optimal, diperlukan tambahan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Meskipun setelah bayi berusia 1 tahun ASI hanya dapat memenuhi sekitar 30% kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap penting karena tetap memberikan manfaat yang besar.

ASI dirancang secara unik untuk bayi manusia, sama seperti susu sapi yang terbaik untuk sapi. Komposisi ASI sangat ideal bagi pertumbuhan bayi.

Para dokter setuju bahwa ASI dapat mengurangi risiko infeksi pada saluran pencernaan, sembelit, dan alergi. Bayi yang diberi ASI juga memiliki kekebalan yang lebih tinggi terhadap berbagai penyakit. Misalnya, ketika ibu terkena penyakit tertentu, antibodi dari ibu tersebut akan disalurkan kepada bayi melalui ASI.

Bayi yang diberi ASI juga lebih mudah mengatasi jaundice. ASI membantu menurunkan level bilirubin dalam darah bayi, asal diberikan secara rutin dan tanpa pengganti.

ASI selalu tersedia kapan pun bayi membutuhkannya, dalam keadaan steril dan suhu yang sesuai. Selain itu, pemberian ASI juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi, memberikan rasa aman dan kenyamanan pada bayi.

Dalam kondisi sakit, ASI tetap menjadi makanan terbaik untuk bayi karena mudah dicerna dan membantu proses penyembuhan. Bayi prematur juga lebih cepat tumbuh dan berkembang jika diberikan ASI perah.

Beberapa penyakit yang jarang muncul pada bayi yang diberi ASI antara lain kolik, SIDS, eksim, Chron's disease, dan Ulcerative Colitis. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga memiliki IQ yang lebih tinggi daripada bayi yang tidak diberi ASI.

Menyusui tidak hanya tentang memberi makan, tetapi juga merupakan pendidikan bagi anak. Dengan elusan dan dekapan hangat saat menyusui, akan membantu menciptakan rasa aman pada bayi dan membantu pertumbuhan emosional dan spiritualnya. Ini adalah dasar penting bagi pertumbuhan manusia menuju pribadi yang lebih baik dan kemampuan untuk menyayangi orang lain.

Manfaat pemberian ASI bagi ibu yang sedang menyusui sangat banyak. Selain membantu proses pemulihan tubuh setelah melahirkan, ASI juga dapat membantu menurunkan risiko perdarahan dan membantu tubuh kembali ke bentuk semula lebih cepat. Lemak yang menumpuk di sekitar panggul dan paha selama kehamilan akan dialihkan ke dalam ASI, sehingga membantu ibu untuk kembali langsing lebih cepat.

Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara. Selain manfaat kesehatan, memberikan ASI juga lebih praktis dan ekonomis. Ibu tidak perlu lagi repot-repot menyiapkan botol susu, dot, atau bahkan membeli susu formula.

Selain itu, ASI juga lebih higienis dan bebas kuman dibandingkan dengan susu formula. Ibu yang menyusui juga mendapat manfaat fisik dan emosional yang baik menurut penelitian medis. Selain itu, ASI juga selalu segar karena diproduksi langsung di dalam payudara. Jadi, ibu tidak perlu khawatir tentang kebasian ASI yang disimpan.

/[ 0 comments Untuk Artikel Tren ibu muda yang tidak ingin menyusui]\

Posting Komentar