Kehidupan sebuah organisasi bergantung pada kemampuannya untuk terus berinovasi. Jika pemimpin menolak untuk berubah, maka organisasi tersebut akan mengalami kehancuran. Alasan utama mengapa pemimpin enggan berinovasi adalah karena mereka takut untuk keluar dari zona nyaman mereka. Mereka khawatir akan kehilangan kekuasaan, mengalami penurunan pendapatan, kehilangan dukungan dari lingkungan sekitar, dan terkena sindrom kekuasaan setelahnya. Pemimpin semacam itu sering disebut sebagai pemimpin kolot, konservatif, atau jadul.
Dampak kehadiran pemimpin kolot bagi para karyawan adalah membuat kehidupan mereka terasa nyaman. Mereka merasa aman dan tidak terganggu oleh perubahan. Proyek-proyek berjalan seperti biasa dan mereka merasa bahwa kehancuran organisasi bukanlah urusan mereka, tetapi urusan pemimpin.
Karyawan kreatif seharusnya bersyukur dengan keberadaan pimpinan yang kuno dalam sebuah organisasi, karena hal tersebut dapat menjadi pemicu untuk mengubah dan meningkatkan kreativitas. Mereka akan semakin kuat dan maju dalam berinovasi. Jika suatu saat organisasi tersebut kurang berhasil, karyawan kreatif sudah siap untuk melangkah ke tempat yang lebih baik. Namun, hal ini tidak datang dengan mudah, kreativitas harus dibayar dengan waktu istirahat yang minim dan investasi pendidikan yang mahal.
Pihak yang paling merugi adalah pimpinan yang kuno itu sendiri. Jika organisasi mati, maka ia akan kesulitan untuk diterima di tempat lain.
Teks ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya sumber daya manusia dalam sebuah organisasi, terutama dalam hal inovasi. Dengan semakin berkembangnya organisasi, kepemimpinan cenderung menjadi kuno dan menolak perubahan. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa agar terus berinovasi ketika nanti bekerja di organisasi besar.
Latar belakang ketiga dari tulisan ini adalah adanya kebutuhan untuk publikasi di kalangan dosen pada level nasional. Partisipasi dosen dalam seminar nasional adalah bukti bahwa dosen mengikuti prinsip "publikasikan atau lenyap" yaitu mempublikasikan karya atau mati. Dosen yang tidak pernah mempublikasikan karyanya adalah dosen yang tidak dapat dijadikan contoh bagi mahasiswanya.
Sebagai catatan, tulisan lengkap naskah ini sudah dipresentasikan dalam ajang nasional atau call for paper di Fakultas. Oleh karena presentasinya berupa poster, maka dalam tulisan ini akan disertakan naskah lengkapnya. Semua naskah karya dosen direncanakan akan dipublikasikan dan juga melalui media daring lainnya. Publikasi daring ini bertujuan untuk memenuhi prinsip transparansi, penyebaran ide, dan juga untuk mempermudah proses.



Posting Komentar