Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap gaya hidup mahasiswa

|| || || Leave a comments

Kenaikan harga BBM merupakan hal yang tak terhindarkan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh harga BBM di luar negeri terhadap harga di dalam negeri, karena Indonesia kini bukan lagi negara pengekspor minyak. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada seluruh aspek kehidupan di Indonesia, termasuk bagi mahasiswa yang turut merasakan dampaknya.

Mahasiswa akan menghadapi beberapa kesulitan akibat kenaikan harga BBM, seperti terlambat membayar SPP karena uang dari orangtua belum sampai. Di samping itu, orangtua mahasiswa juga mengalami kesulitan finansial dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka putus sekolah di kalangan perguruan tinggi.

Selain itu, mahasiswa juga mungkin terlambat dalam membayar uang pondokan. Meskipun beberapa induk semang  bisa memaklumi keterlambatan ini, namun sebaiknya hal tersebut tidak terjadi terlalu sering. Dengan demikian, mahasiswa perlu mencari solusi untuk mengatasi kesulitan finansial yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM.

Mahasiswa yang menghadapi kesulitan keuangan seringkali harus berhutang pada pemilik warung makan. Sebagaimana halnya dengan pondokan, ada beberapa penjual makanan yang bersedia memahami situasi mahasiswa. Namun, sebaiknya mahasiswa tidak terlalu sering menunda pembayaran makanan agar tidak menimbulkan masalah.

Mengalami kesulitan dalam mengumpulkan tugas kuliah bisa terjadi karena mahasiswa kurang fokus saat perkuliahan. Mereka mungkin kelaparan, tidak memiliki tempat belajar yang nyaman, atau bahkan kehabisan uang untuk membeli perlengkapan tugas.

Masalah lain yang dihadapi oleh mahasiswa adalah kesulitan dalam mengatur keuangan untuk mengajak pacar atau gebetan. Biaya traktir pada pacar bisa menjadi beban yang cukup berat, terutama dengan adanya kenaikan harga BBM.

Untuk mengatasi kemungkinan buruk akibat kenaikan harga BBM, mahasiswa dapat mencoba beberapa tips, seperti bertemu dengan Wakil Rektor 2 untuk membicarakan masalah keuangan, agar tidak terkena predikat drop outs. Universitas yang peduli akan memiliki strategi kreatif untuk mencegah mahasiswa drop outs dan membantu mahasiswa menyelesaikan masa kuliah dengan baik.

Jika telah dibantu oleh Wakil Rektor 2, maka mahasiswa seharusnya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Mereka harus tekun belajar dan mencapai prestasi dengan IPK yang tinggi. Pimpinan universitas akan dengan senang hati membantu mahasiswa yang cerdas namun mengalami kesulitan finansial.

Jika mahasiswa terpaksa meninggalkan tempat tinggal karena keterbatasan biaya, mereka dapat tidur di kantor UKM, menginap di rumah teman, atau menjadi penjaga rumah ibadah. Namun, mahasiswa harus siap untuk berbagi ruang dan tidak memiliki kehidupan pribadi. Tugas kuliah harus dikerjakan di ruang kelas kosong atau perpustakaan.

Untuk menghemat biaya makanan saat harga BBM naik, mahasiswa bisa memasak sendiri atau memilih makanan yang lebih sederhana. Meski demikian, mereka harus siap menghadapi risiko kurang gizi. Cara lain yang kreatif adalah dengan menagih teman yang ulang tahun untuk traktir makan. Namun, mahasiswa harus teliti dalam mengingat tanggal ulang tahun teman.

Jika terlambat mengerjakan tugas karena tak mampu membeli alat tulis akibat naiknya harga BBM, mahasiswa sebaiknya jujur pada dosen. Tugas dapat dikirim melalui internet yang biasanya tersedia gratis di universitas.

Kenaikan harga BBM memang memengaruhi kehidupan mahasiswa secara signifikan. Untuk menghadapi dampak negatifnya, mahasiswa harus berpikir kreatif dan siap beradaptasi. Kreativitas mereka akan membantu dalam mengatasi kesulitan finansial yang dihadapi.

 


 

/[ 0 comments Untuk Artikel Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap gaya hidup mahasiswa]\

Posting Komentar