Alasan Mengapa Wanita Enggan untuk Hidup dalam Poligami

|| || || Leave a comments

Pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang. Wanita cenderung menolak gagasan poligami karena berbagai alasan yang kompleks. Beberapa alasan yang sering disebutkan termasuk ketidaksetaraan dalam perasaan cinta dan perhatian, kecemburuan, keinginan untuk kesetiaan dan kestabilan dalam hubungan, serta dorongan untuk merasa diutamakan dan dihargai secara eksklusif oleh pasangan mereka. Hal ini membuat poligami seringkali menjadi pilihan yang sulit untuk wanita, meskipun dapat diterima dalam konteks budaya atau agama tertentu.

Wanita tidak ingin di poligami? Itu adalah hal yang lumrah, setiap wanita pasti tidak ingin harus membagi suaminya dengan wanita lain, meskipun ada beberapa wanita yang mungkin mampu menerima poligami.

Definisi poligami adalah memiliki lebih dari satu istri, yang dalam Islam diizinkan jika istri pertama mengizinkan suaminya menikahi wanita lain dan suami tersebut mampu memenuhi kebutuhan kedua istrinya. Poligami di Indonesia menuai pro dan kontra, dengan kaum Adam mendukung dan kaum Hawa menentang. Banyak yang berpendapat bahwa poligami saat ini seringkali hanya dilakukan untuk memenuhi keinginan pribadi tanpa memikirkan dampaknya.

90% wanita di Indonesia mengecam poligami dan dengan mantap mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengalaminya. Lalu, apa alasan sebenarnya wanita tidak mau di poligami? Berikut adalah beberapa alasan yang sering disebutkan wanita yang pernah menjalani poligami oleh suaminya.

  • Merasa jijik atau risih
  • Tidak ingin berbagi kasih sayang
  • Takut akan pilih kasih atau tidak adil
  • Takut ditinggalkan
  • Merasa sudah tidak dicintai lagi

Alasan-alasan di atas seringkali menjadi alasan utama yang diungkapkan wanita ketika ditanya mengenai poligami, dan karena alasan tersebut adalah hal yang sangat sensitif dan tidak dapat dinegosiasikan lagi.

Seorang wanita akan merasa jijik jika mendengar suaminya melirik wanita lain, dan merasa cemburu, apalagi jika dalam poligami, seorang istri harus berbagi suaminya untuk tidur dan bercinta dengan wanita lain, tak ada wanita yang sanggup menahan sakit seperti itu, sakitnya benar-benar terasa.

Tak ingin berbagi kasih sayang, tak ingin cinta dan kasih sayang terbagi adalah hal yang wajar. Seorang wanita akan selalu merasa bahagia dan tenang jika sang suami selalu menyayangi dan memberikan perhatian. Namun, jika suami melakukan poligami, rasa kasih sayang akan terbagi, apakah Anda mampu menerima perlakuan itu?

Takut pilih kasih atau tak adil, poligami pada umumnya membawa dampak buruk, salah satunya adalah sikap tidak adil. Wanita yang merasa diperlakukan tidak adil akan sulit menerimanya. Janji manis yang dulu diucapkan pria ternyata berubah menjadi racun yang siap membunuh wanita tersebut.

Takut ditelantarkan, jika alasan wanita di atas terbukti benar, maka tidak menutup kemungkinan wanita akan ditelantarkan oleh suaminya. Seorang suami yang telah berpoligami akan merasa lebih hebat dan wanita akan merasa terancam posisinya. Itulah mengapa wanita tidak ingin berada dalam poligami.

Merasa sudah tak dicintai, wanita akan beranggapan bahwa suaminya sudah tidak mencintainya lagi hanya dengan membicarakan wanita lain. Wanita sangat sensitif dan sulit untuk mengobati luka hatinya.

Alasan mengapa wanita tidak ingin berada dalam poligami di atas diambil dari pengalaman wanita yang hampir saja dimasukkan dalam poligami oleh suaminya. Dengan sikap tegas dan doa, wanita tersebut mampu menolak. Namun, ada juga yang akhirnya dicampur oleh suaminya namun memilih untuk mundur dan mengakhiri rumah tangganya di meja hijau.

Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membacanya.

 


 

/[ 0 comments Untuk Artikel Alasan Mengapa Wanita Enggan untuk Hidup dalam Poligami]\

Posting Komentar