Hidup di dunia yang tidak terbatas

|| || || Leave a comments

Hati yang penuh kerinduan sedang terasa gelisah, siapa yang harus menjadi tempat untuk mencurahkan perasaanku. Seperti burung merpati putih yang tak memiliki tujuan, aku merasa bebas melayang-layang dengan harapan dan impianku. Namun terkadang kejenuhan, penindasan, kemunafikan, dan kepalsuan kehidupan menyergapku tanpa ampun. Aku ingin pergi ke tepi pantai, menikmati suara deburan ombak yang riang, namun semua itu hanya mimpi yang telah dicuri oleh mereka yang memiliki kekuasaan.

Biarkanlah angin menerbangkan rambutku, biarkan aku melihat ke masa depan di seberang sana. Tanpa batas, semakin jauh aku melangkah ke samudra biru, semakin jelas aku merangkai impian-impianku.

Kala aku mengangkat kepala ke atas, aku melihat langit biru yang melingkupiku di tengah lautan. Terkadang, rasa takut akan tenggelam muncul, namun awan-awan itu selalu membuatku tersenyum. Mereka seolah ingin aku tetap bahagia dan tidak tersesat.

Saat ini, matahari mulai muncul dari ufuk timur. Senyumnya hangat, memberikan kehangatan. Seperti menyambutku dengan damai. Aku merasa dibimbing untuk melanjutkan perjalanan dalam bahtera kehidupanku. Namun, di belakang itu, ia mulai merencanakan cara untuk membatasi langkahku.

Kala sang surya kembali ke peraduannya, Sekarang bintang dan rembulan hanyalah teman yang menemaniku. Cahayanya yang redup dan berkedip, begitu indah saat dilihat dengan mata. Aku terbawa dalam lamunanku "bintang di kejauhan masih menemani mahluknya, namun mengapa manusia lebih memilih melihat orang lain menangis daripada tertawa? Mengapa manusia lebih suka mengorbankan satu individu demi kesenangan yang palsu? Mengapa manusia lebih suka menghancurkan orang lain demi mendapat pujian dari sekelompok orang lain, apakah kehidupan benar-benar seperti ini?"

Tetapi aku merasa tidak, karena hanya sebagian kecil manusia yang tidak memiliki perasaan dan berperilaku seperti itu. Aku masih bisa melihat bahwa ada orang-orang yang dengan tulus memberikan kebahagiaan dan kebebasan kepada sesama.

Jika semua manusia dapat bersikap adil, maka kehidupan ini akan terasa indah dan batas-batas manusia hanya akan diatur oleh satu kekuatan. Aku yakin ada satu keberadaan di luar sana yang Maha Agung, Maha Perkasa, yang menciptakan jagat raya ini untuk kebahagiaanku juga.

Tulisan ini sebelumnya pernah dipublikasikan di blog saya yang lain, dan jika ada yang sudah membacanya, saya mohon maaf jika saya mempostingnya lagi... Puisi ini memang selalu saya bagikan kembali saat saya merasa ada yang berbeda dalam diri saya... Jadi, mohon maaf jika ada yang merasa bosan.


 

/[ 0 comments Untuk Artikel Hidup di dunia yang tidak terbatas]\

Posting Komentar