Aliran sesat memiliki ciri-ciri yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak

|| || || Leave a komentar

Saat ini, banyak aliran sesat mulai bermunculan. Salah satu ciri khas dari aliran sesat ini adalah pemimpinnya mengklaim diri sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa) untuk mendapatkan pengikut yang lebih loyal dan menyampaikan ajaran-ajaran baru yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadits. Contohnya, ada yang menyatakan bahwa sholat dan puasa tidak perlu dilakukan, bahkan mengatakan bahwa sholat hanya perlu dilakukan sekali. Ada juga yang mengajarkan agar ibadah haji tidak dilakukan di Mekkah, melainkan di tempat lain.

Jika kita benar-benar memahami isi Al Qur'an dan Hadits, tentu kita akan mampu mengidentifikasi aliran sesat tersebut. Sebagai contoh, dalam satu hadits disebutkan tentang rukun Iman dan rukun Islam. Rukun Iman mencakup keyakinan kepada Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir Allah yang baik dan buruk. Keyakinan kepada Rasul berarti meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, seperti yang disebutkan dalam surat Al Ahzab:40.

“Muhammad bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]

Oleh karena itu, apabila ada yang mengklaim diri sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad dan membawa ajaran baru, jelas dia adalah seorang pembohong karena ajaran Islam telah disempurnakan oleh Allah pada zaman Nabi Muhammad:

“Pada hari ini, Aku telah menyempurnakan agama kalian, dan telah menyempurnakan nikmat-Ku kepada kalian, dan Aku ridha menjadikan Islam sebagai agama kalian.” [Al Maa'idah:3]

Jika ada yang menyatakan bahwa sholat dan puasa tidak perlu dilakukan karena perintahnya belum turun, itu adalah ajaran sesat yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadits.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran), dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya..” [Al ‘Ankabuut:45]

Bahkan ketika Nabi Isa turun ke dunia nanti, dia tidak akan membawa ajaran baru, tetapi akan menjadi makmum Imam Mahdi dalam sholat. Mereka berdua akan bersatu melawan Dajjal hingga Dajjal dikalahkan. Nabi Isa akan mematahkan salib dan memimpin umat menuju Islam. Jika kita tidak melihat kondisi dunia seperti itu saat ini, berarti kedatangan Nabi Isa belum terjadi.

Untuk menghindari kesesatan, penting bagi kita untuk mempelajari Al Qur'an dan Hadits serta mengikuti ajaran mayoritas ulama yang benar. Kita tidak boleh mengikuti pemimpin sesat dari kelompok minoritas. Kita harus tetap berpegang pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah agar tidak tersesat.

Al Qur'an jelas memerintahkan kita untuk sholat, berzakat, berpuasa, dan menunaikan haji sebagai kewajiban kepada Allah. Sholat wajib dilakukan 5 waktu sehari, dan puasa wajib di bulan Ramadhan. Jika ada yang menyatakan sebaliknya, itu adalah kesesatan.

Banyak orang, meskipun berpendidikan tinggi, jarang mempelajari Al Qur'an dan Hadits dengan baik. Ketika mereka bertemu dengan penafsir sesat yang menyimpang dari ajaran yang sebenarnya, mereka pun ikut tersesat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan mengikuti ajaran yang benar sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits.

Ciri khas dari aliran sesat adalah ketika mereka memisahkan diri dari mayoritas jama'ah Islam. Mereka hanya mau berguru dan beribadah hanya dengan kelompok mereka sendiri, memiliki masjid sendiri, dan enggan shalat di masjid lain di luar kelompok mereka.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa umat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan, di mana 72 di antaranya akan masuk neraka dan hanya satu golongan yang akan masuk surga. Ketika ditanya siapa golongan yang selamat, beliau menjawab "Al Jama'ah", yang berarti kumpulan terbesar. Meskipun hanya satu, namun itulah kelompok terbesar yang akan selamat. Sementara kelompok sesat terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga jumlah mereka biasanya kurang dari 10 juta orang dari 1,2 miliar umat Islam.

Nabi juga mengatakan bahwa umat Islam tidak akan bersatu dalam kesesatan dan Allah akan melindungi kelompok Muslim yang terbanyak. Beliau menyatakan "Umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan" dan "Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku dalam kesesatan, dan perlindungan Allah bersama orang-orang yang banyak".

Semoga kita senantiasa terhindar dari aliran sesat dan selalu berada dalam jama'ah yang benar.

Jika ada kelompok pengajian yang jumlahnya sedikit, namun mengkafirkan seluruh umat Islam di luar kelompoknya, maka kelompok tersebut pasti sesat. Banyak kelompok sesat yang menggunakan hadits tentang 73 golongan di atas untuk mengklaim bahwa merekalah yang benar. Karena jumlah mereka sedikit karena hanya berada dalam kelompok sempalan, mereka mengaku sebagai ghuroba atau orang asing.

Jika seseorang menyembah Tuhan selain Allah, itu berarti dia kafir. Jika seseorang menganggap Al Qur'an tidak sempurna atau sudah berubah, itu berarti kafir. Jika seseorang meyakini adanya Nabi lain setelah Nabi Muhammad, itu berarti kafir. Jika seseorang menghina istri dan sahabat Nabi seperti Siti 'Aisyah ra, Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra, dan lainnya, berarti dia sesat.

Penting untuk selalu bergaul dengan jama'ah Muslim. Belajarlah dari berbagai guru agar mendapatkan banyak ilmu dan dapat memahami kebenaran yang sejati. Jika hanya belajar dari satu guru dan ternyata guru tersebut sesat, maka kita juga akan tersesat jika tidak mau belajar dari guru lainnya.

Berikut adalah satu hadits yang mengandung pokok-pokok keimanan dan keislaman. Orang yang melanggar rukun iman dan rukun Islam, pasti telah tersesat:

Umar bin Khattab ra. pernah mengisahkan bahwa suatu hari mereka, para sahabat, sedang duduk di dekat Rasulullah SAW. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki mengenakan pakaian putih dan rambutnya sangat hitam. Tidak ada tanda perjalanan pada dirinya dan tidak ada yang mengenalinya di antara mereka. Dia duduk di hadapan Nabi, meletakkan lututnya di depan Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas paha Nabi. Lalu dia bertanya, "Hai Muhammad, beritahukan padaku tentang Islam." Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah jika mampu melakukannya." Lelaki itu berkata, "Engkau benar." Para sahabat heran, bahwa orang yang bertanya itu juga yang membenarkan jawabannya.

Dia kemudian bertanya, "Beritahukan padaku tentang iman." Rasulullah menjawab, "Iman adalah beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan buruk." Lelaki itu berkata, "Engkau benar."

Lalu dia bertanya lagi, "Beritahukan padaku tentang Ihsan." Rasulullah menjawab, "Beribadahlah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Dia senantiasa melihatmu."

Seorang lelaki bertanya kepada Nabi, "Beritahukan kapan terjadinya kiamat." Nabi menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya." Lelaki itu kemudian bertanya lagi tentang tanda-tanda kiamat. Nabi menjawab, "Ketika seorang budak wanita melahirkan tuannya, ketika engkau melihat orang bertelanjang kaki tanpa pakaian (miskin papa), dan ketika para pengembala kambing bersaing membangun bangunan megah yang menjulang tinggi."

Setelah mendengar jawaban Nabi, lelaki itu segera pergi. Aku terdiam, dan Nabi bertanya kepadaku, "Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?" Aku menjawab, "Allah dan RasulNya lebih mengetahui." Nabi menjelaskan, "Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian."

/[ 0 komentar Untuk Artikel Aliran sesat memiliki ciri-ciri yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak]\

Posting Komentar