Sebetulnya, tidak ada yang baru lagi, gaya hidup malas sambil menonton televisi dan ngemil diketahui berbahaya bagi kesehatan. Namun, sebuah studi yang diterbitkan pada 15 Juni di Journal of American Medical Association (JAMA) mengungkapkan betapa perilaku ini dapat merugikan diri kita. Sebuah tim peneliti dari Harvard School of Public Health dan University of Southern Denmark menganalisis data dari delapan penelitian yang melibatkan lebih dari 175.000 individu dan menemukan bahwa menonton TV selama dua jam sehari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20% selama 8,5 tahun, risiko penyakit jantung sebesar 15% selama satu dekade, dan risiko kematian dari segala penyebab sebesar 13% selama tujuh tahun berikutnya.
Tidak hanya menyalahkan TV, para peneliti juga menyatakan bahwa kebiasaan duduk di sofa sambil ngemil, terutama makanan junk food daripada buah-buahan dan sayuran segar, merupakan penyebab utama dari masalah tersebut. Studi ini juga memberikan peringatan tentang pentingnya mengurangi kebiasaan tidak sehat ini, terutama bagi mereka yang rajin berolahraga namun sering menonton TV, karena merekalah yang berisiko tinggi mengalami kematian.
Walaupun penting untuk melepas lelah setelah bekerja, sebaiknya kita seimbangkan dengan melakukan teknik relaksasi seperti pernafasan dan olahraga untuk mengurangi stres. Selain itu, kita juga harus lebih sadar saat makan sambil menonton TV, menghindari mengunyah tanpa mencicipi makanan yang dapat menyebabkan makan berlebihan. Kebiasaan ini juga berdampak pada anak-anak, dimana penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan menonton TV berlebihan dapat mengakibatkan kurangnya asupan makanan bergizi dan lebih memilih makanan tidak sehat.
Kesimpulannya, penting bagi kita semua untuk memperhatikan kebiasaan kita dalam menonton TV dan ngemil, terutama dalam menjaga kesehatan dan pola makan yang baik untuk diri sendiri dan keluarga.
Post a Comment