Perusahaan teknologi GreenHCM dalam bidang manajemen sumber daya manusia menyatakan bahwa hingga tahun 2030, Indonesia akan membutuhkan sebanyak 17 juta tenaga kerja di sektor ekonomi digital. Dengan kemajuan teknologi digital, salah satu profesi yang paling diminati adalah Full-Stack Developer, yang memiliki kemampuan untuk bekerja baik sebagai pengembang front-end maupun back-end.
Dalam menghadapi era Industri 4.0, semakin banyak perusahaan dan start-up yang membutuhkan Full Stack Developer yang terampil. Namun, tingginya permintaan akan Full-Stack Developer tidak sejalan dengan keterbatasan SDM yang berkualitas di bidang ini. Full-Stack Developer adalah mereka yang memiliki keterampilan dalam memprogram bagian depan (frontend) dan belakang (backend) dari sebuah aplikasi atau situs web.
Dalam pengembangan web, frontend mengacu pada bagian yang terlihat oleh pengguna, sementara backend merujuk pada bagian yang tidak kasat mata atau tidak terlihat. Frontend juga dikenal sebagai sisi klien, sementara backend dikenal sebagai sisi server. Seorang yang fokus pada pengembangan frontend disebut sebagai frontend developer, sementara yang fokus pada backend disebut sebagai backend developer. Full-Stack Developer adalah ahli teknologi yang mampu mengatasi baik frontend maupun backend dari sebuah aplikasi.
Karena itu, seseorang yang bekerja sebagai Full-Stack Developer perlu memiliki pemahaman yang baik dan akrab dengan hal-hal seperti tampilan utama yang berhubungan dengan antarmuka pengguna (UI), tampilan backend aplikasi yang berhubungan dengan validasi data, dan tampilan database. Seorang Full-Stack Developer tidak harus mahir dalam semua jenis teknologi, namun setidaknya harus bisa memenuhi kebutuhan klien dan mengembangkan aplikasi sesuai permintaan. Ada beberapa keterampilan teknis yang harus dikuasai oleh seorang Full-Stack Developer, yaitu:
Seorang Full-Stack Developer harus memiliki pemahaman mendalam tentang beberapa teknologi penting yang terkait dengan frontend seperti HTML5, CSS3, dan JavaScript. HTML (HyperText Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheets) adalah dasar-dasar yang tidak dapat diabaikan dalam profesi ini. HTML5 dan CSS3 diperlukan untuk mengubah konten dan bagian aplikasi yang berhubungan dengan pengguna. Begitu pun dengan JavaScript, bahasa pemrograman yang sangat populer di internet dan digunakan tidak hanya di frontend, tetapi juga di backend. JavaScript adalah kunci penting bagi seorang Developer.
Selain itu, seorang Full-Stack Developer juga harus mahir dalam bahasa pemrograman untuk backend. Ada beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan di backend, seperti Node.js, Python, Ruby, dan lainnya. Node.js sebagian menggunakan JavaScript, sehingga pengguna harus memahami dasarnya terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, Python juga merupakan bahasa pemrograman yang populer dan banyak diminta oleh berbagai perusahaan. Bahasa pemrograman ini relatif sederhana dalam sintaksnya.



Posting Komentar