Terkadang seseorang merasa bingung saat dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan dari bagian HRD suatu perusahaan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melamar kerja. Namun, jangan khawatir! Di bawah ini ada beberapa tips untuk persiapan sebelum interview:
Setelah surat lamaran diterima dan berhasil menarik perhatian perusahaan, langkah selanjutnya adalah menghadapi tahap yang paling menyenangkan, yaitu wawancara kerja. Beberapa tips yang dapat membantu Anda:
1. Jika Anda belum memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi interview, latihanlah dengan pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara.
2. Sebelum interview, pastikan Anda memiliki pengetahuan tentang perusahaan tersebut, seperti industri yang dijalani dan sejarah singkat perusahaan tersebut.
3. Pastikan penampilan Anda rapi, sopan, dan bersih. Kenakan pakaian formal dan hindari menggunakan pakaian yang terlalu trendy.
4. Pastikan tidak ada bau yang mengganggu, seperti bau mulut atau bau badan.
5. Jaga rambut agar terlihat rapi (untuk pria) dan hindari pewarna rambut yang terlalu mencolok.
6. Wanita sebaiknya hindari menggunakan aksesoris berlebihan.
7. Pilihlah pakaian dan sepatu yang membuat Anda nyaman, hindari menggunakan sepatu yang terlalu casual.
8. Jangan datang ke interview dengan perut kosong atau terlalu banyak minum sebelumnya.
9. Berbicaralah dengan percaya diri, jujur, dan yakin.
10. Hindari menggerakkan kursi saat wawancara, hal ini dapat membuat kesan kurang profesional.
Dengan persiapan yang matang dan sikap yang baik, Anda akan lebih siap menghadapi wawancara kerja dan meningkatkan peluang untuk diterima di perusahaan yang Anda lamar.
11. Pastikan untuk mematikan handphone saat mengikuti sesi wawancara! Tindakan tersebut akan memberikan kesan kurang sopan dan kurang menghargai, jika handphone terus berbunyi selama wawancara.
12. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dihindari saat mengikuti sesi wawancara:
- Jangan sampai terlambat, karena itu dapat menjadi minus poin.
- Hindari tampil kesal karena harus menunggu terlalu lama.
- Jangan berpenampilan berlebihan.
- Jangan membawa tas belanja atau barang sejenis ke dalam ruang wawancara.
- Jangan ajak teman atau keluarga saat wawancara, minta mereka menunggu di luar kantor.
- Jangan duduk sebelum diizinkan.
- Jangan masuk ke dalam ruangan wawancara tanpa memberi salam atau mengetuk pintu.
- Jangan meletakkan tas di atas meja wawancara, lebih baik taruh di pangkuan.
- Hindari membungkuk, menundukkan kepala, atau tidak menatap pewawancara.
- Jangan bertopang dagu di meja.
- Hindari lipat tangan di depan dada.
- Jangan merokok, mengunyah permen, atau ngemil saat wawancara.
- Jangan membuka percakapan atau memotong pembicaraan saat diwawancarai.
- Hindari berbohong atau berbicara yang tidak relevan.
- Jangan mengkritik diri sendiri atau atasan yang sekarang atau yang lama.
- Hindari memberikan kesan bahwa sangat membutuhkan pekerjaan. Tetaplah bersikap profesional.
Pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara kerja:
1. Ceritakan tentang diri Anda
Pertanyaan ini sering diajukan saat wawancara dan seringkali dijawab dengan kurang tepat. Sebaiknya, fokuslah pada kelebihan dan kelemahan diri Anda. Jangan hanya menyebut hal-hal positif, tetapi juga sertakan kelemahan Anda dengan cara yang baik.
2. Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya?
Jawablah dengan positif dan hindari omong kosong tentang kejelekan perusahaan sebelumnya. Sampaikan bahwa Anda mencari kesempatan yang lebih baik atau tantangan baru.
3. Apa pengalaman Anda di bidang ini?
Jika Anda fresh graduate, jujurlah. Tambahkan bahwa Anda senang belajar hal baru dan cepat belajar. Jika pengalaman Anda di bidang lain, hubungkan dengan keahlian yang relevan.
4. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?
Lakukan riset tentang perusahaan sebelum wawancara. Sampaikan informasi tentang bidang perusahaan, prestasi, dan pasar.
5. Apakah Anda sedang melamar di perusahaan lain?
Jujurlah, tetapi tetap fokus pada wawancara saat ini.
6. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Berikan alasan yang didasari dengan tujuan karir jangka panjang dan pengetahuan tentang perusahaan.
7. Apakah Anda memiliki kenalan di perusahaan ini?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini. Pastikan memahami kebijakan perusahaan terlebih dahulu.
8. Berapa gaji yang Anda inginkan?
Jangan terlalu ambisius atau malu-malu. Berikan jawaban yang rasional dan sesuai dengan standar pasar.
Sebelum menjawab pertanyaan, tarik napas dalam-dalam sejenak seolah-olah sedang memikirkan jawaban yang tepat. Kemudian, balik bertanya, "Maaf Pak, bolehkah saya mengetahui kisaran gaji yang ditawarkan perusahaan untuk posisi ini?" "Biasanya untuk posisi ini, gajinya berkisar antara 2 hingga 2,5 juta," jawab pewawancara. "Oh begitu. Pak, dari pihak saya, tentu saya berharap adanya peningkatan pendapatan dari pekerjaan sebelumnya." "Berapa sebenarnya gaji yang Anda terima sebelumnya?"
Nah, di sini Anda dapat menetapkan ekspektasi gaji Anda. Misalnya, jika gaji sebelumnya adalah 2 juta, maka bisa menaikkan sedikit menjadi 2,5-3 juta. Jika pewawancara tidak memberikan informasi mengenai kisaran gaji, Anda harus memberikan rentang gaji yang diinginkan. Pertimbangkan biaya transportasi, uang makan, tunjangan kesehatan, gaji sebelumnya, deskripsi pekerjaan, serta referensi dari teman atau kenalan yang bekerja dalam bidang yang sama.
Untuk pertanyaan apakah Anda dapat bekerja dalam tim, selalu jawab "Ya." Ini akan menambah poin plus bagi Anda. Siapkan contoh jika ditanya bukti kemampuan bekerja dalam tim. Jika Anda diterima bekerja di perusahaan, berapa lama Anda berencana bekerja? Jawablah dengan tidak spesifik, misalnya "Saya ingin bekerja untuk waktu yang lama, selama kedua belah pihak merasa bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik."
Jelaskan mengapa perusahaan harus mempekerjakan Anda. Sampaikan dengan semangat, percaya diri, dan antusias. Jelaskan hal positif tentang diri Anda yang dapat mendukung kemajuan perusahaan. Ketika ditanya tentang kekuatan diri Anda, tetaplah berpikir positif. Berikan contoh kekuatan seperti kemampuan mengelola skala prioritas, fokus dalam bekerja, bekerja di bawah tekanan, pemecahan masalah, kepemimpinan, dan sebagainya.
Apakah Anda bersedia untuk bekerja lembur, di malam hari, atau akhir pekan? Jawablah dengan jujur. Dan jangan lupa, siapkan pertanyaan untuk pewawancara. Misalnya tentang deskripsi pekerjaan, lingkup pekerjaan, pasar perusahaan, dan sebagainya.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam wawancara kerja:
1. Apakah menurutmu kamu telah meraih kesuksesan? Pertanyaan ini harus dijawab dengan iya, sambil memberikan penjelasan singkat. Misalnya, "Saya memiliki target dan tujuan dalam hidup, dan saat ini saya sedang mencapainya. Saya berada pada jalur yang benar!"
2. Bagaimana penilaian rekan kerjamu tentang dirimu? Pastikan jawabanmu tidak dibuat-buat, karena akan terlihat palsu. Sebaiknya, sebelum wawancara, tanyakan kepada rekan kerjamu secara jujur. Contohnya, "Teman kerjaku biasanya mengatakan bahwa saya adalah sosok yang idealis dan perfeksionis dalam bekerja."
3. Apa yang telah kamu lakukan dalam setahun terakhir untuk meningkatkan kemampuan dirimu? Hindari membuat cerita, karena bisa diminta bukti. Jawablah dengan jujur, misalnya, "Saya telah mengikuti seminar A, pelatihan B, membaca buku pengembangan diri, serta terlibat dalam kegiatan sosial dan organisasi."
4. Apakah kamu pernah di-PHK? Jika tidak, jawab tidak. Jika iya, jujurlah tanpa merendahkan perusahaan atau mantan bos yang melakukan PHK. Jangan menjelek-jelekan dirimu sendiri secara terang-terangan.
5. Ceritakan pekerjaan impianmu. Hindari menjelaskan pekerjaan secara spesifik. Lebih baik tetap umum dengan jawaban seperti, "Pekerjaan yang saya cintai, lingkungan kerja yang mendukung, tempat di mana saya bisa menyalurkan kreativitas dan inovasi."
6. Mana yang lebih penting: uang atau pekerjaan? Tidak ada jawaban yang salah. Namun, jawaban terbaik adalah, "Uang memang penting, namun pekerjaan adalah yang terutama." Meskipun terdengar klise, itulah realitas di dunia kerja.



Posting Komentar