Masalah yang timbul akibat kurang tidur

|| || || Leave a comments

Tidur bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga merupakan investasi berharga untuk kesehatan dan umur. Kekurangan tidur dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Idealnya, manusia membutuhkan sekitar 8 jam tidur setiap hari untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal. Kesehatan yang baik adalah dambaan setiap orang, namun jika Anda terus menerus mengabaikan kebutuhan tidur, Anda harus siap menghadapi risiko-risiko yang mungkin timbul. Beberapa dampak negatif dari kurang tidur yaitu:

Ngidam makanan junk food dan kurang tidur dapat memicu hormon yang mengatur nafsu makan, meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, serta menyebabkan asupan kalori berlebihan bagi tubuh. Menurut penelitian, orang yang kekurangan tidur selama 2 malam memiliki kadar hormon ghrelin yang lebih tinggi, yang mempengaruhi sensasi lapar, sementara hormon leptin yang berperan dalam menekan nafsu makan menjadi berkurang.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Sebuah studi dari Universitas Washington menemukan bahwa orang yang tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam memiliki berat badan rata-rata 24,8-hampir 2 poin lebih rendah daripada mereka yang tidur kurang.

Kurang tidur juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, seperti pilek. Penelitian dari JAMA menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk terkena pilek. Studi lain menunjukkan bahwa pria yang kurang tidur mengalami kesulitan menjaga respon imunitas normal setelah divaksinasi flu, dengan hanya memiliki setengah antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit setelah 10 hari vaksinasi dibandingkan dengan pria yang cukup tidur.

Kekurangan tidur juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa. Menurut peneliti dari Universitas Chicago, hanya 6 hari kurang tidur sudah dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin, hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. Studi lain menunjukkan bahwa peserta yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki masalah dalam mengolah gula dengan baik, yang dapat berujung pada risiko diabetes tipe 2.

Terombang-ambing dalam badai stres yang tak kunjung mereda merupakan hal yang tidak diinginkan. Penelitian yang dilakukan di Universitas Chicago menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan tingkat hormon stres, yaitu kortisol, terutama pada sore dan malam hari. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 di masa depan. Tidak hanya itu, kondisi ini juga dapat mempengaruhi suasana hati dan kinerja otak, membuat seseorang menjadi kurang bahagia dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat seseorang terlihat lebih tua. Kadar kortisol yang tinggi dapat memperlambat produksi kolagen, menyebabkan kulit menjadi pucat dan gelap, serta meningkatkan risiko keriput. Oleh karena itu, tidur yang cukup dan berkualitas juga dapat berdampak positif pada penampilan kulit, karena pada saat tidur, tubuh tetap bekerja keras untuk memperbaiki diri. Tidur juga dijuluki sebagai "beauty sleep" karena perubahan hormon yang terjadi selama tidur dapat meningkatkan aliran darah ke kulit, membuatnya tampak lebih cerah dan sehat.

Jadi, jangan anggap enteng pentingnya tidur yang cukup. Selain memberikan istirahat bagi tubuh dan pikiran, tidur yang cukup juga membantu menjaga kesehatan serta kecantikan kulit. Jangan biarkan stres dan kurang tidur mengambil alih kehidupan Anda, luangkan waktu untuk istirahat yang cukup demi kesejahteraan dan penampilan Anda.

Memiliki risiko kanker lebih tinggi jika Anda berolahraga tetapi tidur kurang. Menurut penelitian dari sekolah kesehatan Johns Hopkins Bloomberg, latihan fisik dapat membantu mencegah kanker namun efeknya bisa berkurang jika Anda kurang tidur. Penelitian melibatkan 6.000 wanita selama sekitar satu dekade, dan hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang rajin berolahraga namun tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 50 persen lebih tinggi terkena kanker dibandingkan dengan yang tidur lebih banyak. Kekurangan tidur bisa mengganggu hormon dan metabolisme, yang kemudian meningkatkan risiko kanker. Hal ini dapat mengurangi manfaat dari berolahraga. 

 



/[ 0 comments Untuk Artikel Masalah yang timbul akibat kurang tidur]\

Posting Komentar