Manfaat Kunyit untuk Kesehatan

|| || || Leave a comments


Kunyit telah lama dikenal sebagai rempah yang kaya manfaat bagi kesehatan. Buah dari tanaman kunyit ini memiliki kandungan anti-inflamasi yang tinggi, sehingga mampu membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, kunyit juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Kunyit juga telah terbukti efektif dalam membantu menjaga kesehatan hati dan sistem pencernaan. Dengan mengkonsumsi kunyit secara teratur, Anda dapat merasakan manfaat kesehatan yang luar biasa dari rempah yang satu ini.

Kunyit tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur, tetapi juga memiliki manfaat sebagai obat. Berbagai peneliti dari seluruh dunia telah meneliti khasiat kunyit sebagai pengobatan Alzheimer dan radang sendi. Saat ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa kunyit dapat membantu dalam menyerang dan menghancurkan sel kanker yang resisten terhadap kemoterapi. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kanker dan juga membantu mencegah kambuhnya penyakit.

Para peneliti dari Universitas Leicester, Inggris telah menggunakan kurkumin, senyawa yang terdapat dalam kunyit, untuk menargetkan sel kanker yang resisten terhadap kemoterapi. Mereka menggunakan ekstrak ini pada jaringan tumor kolorektal. Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker di negara barat, dengan jumlah kematian mencapai 600.000 setiap tahun.

Dr. Karen Brown, yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa setelah menjalani pengobatan kanker, sebagian kecil sel kanker seringkali tetap bertahan dan bertanggung jawab atas kambuhnya penyakit. Sel-sel ini memiliki karakteristik yang berbeda dari sel lain dalam tumor, membuatnya sulit diatasi dengan kemoterapi.

Penelitian laboratorium sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurkumin, senyawa yang terdapat dalam kunyit, tidak hanya meningkatkan efektivitas kemoterapi, tetapi juga mengurangi jumlah sel yang resisten terhadap kemoterapi, yang berperan dalam mencegah kambuhnya penyakit. Kami berharap penelitian kami akan membantu memahami mekanisme lebih lanjut bagaimana kurkumin menyasar sel yang bertahan dalam tumor. Hal ini juga akan membantu kami mengidentifikasi pasien-pasien yang mungkin mendapatkan manfaat terbesar dari penggunaan kurkumin dalam pengobatan di masa depan.

Kunyit memiliki potensi untuk mengobati nyeri sendi akibat Osteoartritis (OA), sebuah kondisi penyakit sendi yang disebabkan oleh degenerasi tulang rawan sendi, perubahan pada tulang subkondral, dan peradangan di dalam sendi. OA umumnya terjadi karena faktor usia dan trauma. Gejalanya biasanya dirasakan sebagai keluhan reumatik pada usia lanjut dan merupakan penyebab utama gangguan muskuloskeletal di seluruh dunia. Menurut WHO, sekitar 400 per seribu orang di atas usia 70 tahun menderita OA, dengan 800 per seribu pasien mengalami keterbatasan gerak yang mempengaruhi kualitas hidup mereka. Prevalensi OA di seluruh dunia kurang dari 50 orang per seribu penduduk di bawah 45 tahun, dengan sendi penyangga berat badan seperti lutut dan panggul seringkali menjadi sasaran utamanya. Gejala klinis OA meliputi nyeri sendi saat beraktivitas, nyeri sendi di malam hari, kaku sendi, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi yang terkena dampaknya.

Dalam penelitian terbarunya, disebutkan bahwa pemberian ekstrak rimpang kunyit yang mengandung kurkuminoid dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada sendi yang terkena osteoartritis dengan efektivitas yang sama dengan obat yang mengandung natrium diklofenak. Kurkuminoid diklaim mampu menghambat enzim siklogenase-2 (COX-2) dan Reactive Oxygen Intermediate (ROI), serta mengurangi jumlah leukosit dan kadar MDA cairan sinovia yang berpotensi memperparah kondisi OA.

Hingga kini, obat anti-inflamasi nonsteroid menjadi pilihan utama dokter di seluruh dunia untuk mengatasi masalah pada sistem muskuloskeletal akibat OA. Namun, obat-obat tersebut hanya mampu meredakan inflamasi dan nyeri tanpa mampu menghentikan perkembangan penyakit ini," ungkap Nyoman dalam ujian promosi doktoralnya di Fakultas Kedokteran UGM. Beberapa obat anti-inflamasi nonsteroid yang biasa digunakan untuk meredakan gejala OA justru dapat berdampak negatif pada kondisi kondrosit dan memperburuk penyakit tersebut. Efek samping yang sering terjadi seperti gangguan pada saluran pencernaan, hati, ginjal, sumsum tulang, dan sistem kardiovaskuler hanya akan menambah biaya dan menurunkan kualitas hidup pasien.

Sebagai doktor yang lulus dengan predikat cumlaude, Nyoman menegaskan bahwa penderita OA umumnya membutuhkan pengobatan seumur hidup, terutama dengan penggunaan obat anti-inflamasi karena belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini secara total sehingga OA cenderung bersifat kronis.

Dikatakan oleh Nyoman, kurkumoid adalah senyawa sekunder yang ditemukan dalam rimpang kunyit dan temulawak, varietas kurkuma yang telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dan bahan jamu. "Manfaatnya bermacam-macam sehingga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit reumatik."

Menurutnya, aktivitas anti-inflamasi kurkumin dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase, enzim lipooksigenase, dan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. Kemampuan kurkumin ini sangat penting karena dua jalur yang paling berperan dalam proses peradangan sendi adalah jalur siklooksigenase dan radikal bebas. 

 



/[ 0 comments Untuk Artikel Manfaat Kunyit untuk Kesehatan]\

Posting Komentar