Lebih baik mendengarkan dari pada berbicara

|| || || Leave a comments

karena dalam diam terkadang tersembunyi kebijaksanaan dan pengetahuan yang berharga. Mendengarkan dengan penuh perhatian dapat membuka pintu untuk memahami sudut pandang orang lain, sehingga kita dapat belajar hal-hal baru dan mendapat wawasan yang lebih luas. Jadi, mari kita jadikan mendengarkan sebagai kunci untuk meningkatkan pemahaman dan koneksi dengan orang lain.

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk didengarkan. Kebutuhan ini bisa dianggap sebagai kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan akan makanan dan minuman. Namun, jarang sekali orang yang berusaha memenuhi kebutuhan orang lain untuk didengarkan. Lebih sering, kita lebih suka untuk berbicara dan meminta orang lain untuk mendengarkan kita tanpa pernah memikirkan mengapa Tuhan memberikan kita satu mulut dan dua telinga.

Keluarga, saudara, tetangga, dan teman-teman kita semua membutuhkan untuk didengarkan. Mungkin kebutuhan ini terlihat sederhana dan tidak ilmiah, tetapi apakah kita sendiri tidak merasakan kebutuhan yang sama? Ketika seseorang datang kepada kita dan bercerita tentang masalahnya, sebenarnya dia hanya ingin didengarkan, dia hanya ingin seorang yang bisa empati dengan sepenuh hati.

Keterampilan mendengarkan mungkin terlihat sepele dan tidak begitu penting untuk dipelajari, namun faktanya, ini adalah salah satu kunci kesuksesan Aristottle Onnasis yang berhasil menjadi seorang jutawan dari usahanya. Orang-orang yang pernah berinteraksi dengan Onnasis selalu merasa dihargai dan didengarkan dengan sepenuh hati. Siapa yang tidak akan suka pada orang yang mampu memberikan perhatian seperti itu?

Jadi, mari kita belajar untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan memberikan perhatian kepada orang lain. Karena dengan mendengarkan, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan orang lain, tetapi juga bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama. 



/[ 0 comments Untuk Artikel Lebih baik mendengarkan dari pada berbicara]\

Posting Komentar