Dunia ini berjalan dengan keteraturan yang luar biasa. Meskipun terkadang terjadi kekacauan di dalamnya, namun segalanya tetap berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Keteraturan merupakan prinsip dan hukum kehidupan yang tak bisa diabaikan, karena itulah cara Tuhan menciptakan dunia dan isinya.
Setiap pagi, matahari terbit dan tenggelam pada waktunya, tanpa pernah berubah. Bumi terus berputar pada porosnya dengan kecepatan yang konsisten. Jarak antara matahari dan bumi tetap sama sejak lama, tidak pernah berubah. Bahkan dalam jutaan tahun setelah penciptaannya, jarak tersebut tetap terjaga dengan keteraturan yang luar biasa.
Bayangkan saja, jika jarak antara matahari dan bumi sedikit saja berubah, akibatnya bisa fatal. Manusia akan hangus terbakar jika jaraknya diperkecil, atau mati membeku jika jaraknya diperbesar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keteraturan dalam kehidupan ini.
Ada yang berpendapat bahwa dunia ini terjadi secara acak, tanpa campur tangan Tuhan. Mereka percaya bahwa ledakan besar lah yang menciptakan segalanya. Namun, hal ini seakan menafikan keberadaan Tuhan sebagai pencipta yang mengatur segalanya.
Dalam buku "A Brief History of Time", Stephen Hawking mengemukakan pertanyaan menarik, "Jika jagad raya ini mandiri tanpa awal dan akhir, di mana letak Sang Pencipta?" Saya sering merasa kagum ketika membuka kamus, karena tata susunnya begitu teratur, alfabetis, dan runtut. Namun, jelas bahwa kamus yang teratur ini bukanlah hasil kebetulan semata. Mengatakan bahwa tidak ada Tuhan sama halnya dengan mengatakan bahwa kamus tercipta dari ledakan di percetakan yang mengatur isinya dengan sempurna. Karena Tuhan adalah Maha Teratur, maka hidup yang seimbang dan teratur adalah jalan satu-satunya untuk menyelaraskan diri dengan-Nya.



Posting Komentar