Waooooo keren banget ya, rupanya banyak blog yang sudah dihack... kalau tidak salah saya dulu pernah berbagi informasi lewat majalah yang saya baca dan langsung saya posting dengan judul cara melindungi WordPress dari hack dan sekarang saya agak kaget sih karena tidak pernah blog walking lagi semenjak saya memikirkan tentang hubungan antara agama dan sains. Jika ada teman-teman yang bisa membantu, tolong ya... oke mari kita kembali ke masalah hack tadi. Tapi sebelum itu, saya juga ingin mengucapkan selamat datang untuk Thegands yang sudah lama tidak aktif... hehehe...hehehe... Karena dari postingannya, saya mendapatkan informasi tentang bagaimana memperbaiki blog atau website yang terkena hack. Terima kasih ya gands... (saya menunggu janjimu)
Disini saya sedikit terbuka pikiran dan hati saya bahwa kata-kata dihack oleh hacker, di rusak oleh hacker dan sebagainya.... akhirnya membuka sedikit pemahaman di hati saya mengenai kenapa kata hacker itu bla...blaaa...blaaa...
Setelah saya melakukan penyelidikan, ternyata dari orang-orang ini memiliki satu kesamaan, yaitu memiliki satu dapur yang sama. Namun, yang saya sesalkan adalah mengapa orang-orang ini seringkali dianggap sebagai pelaku kejahatan atau dijauhi oleh masyarakat? Apakah semua dapur tersebut benar-benar mengalami hal yang sama? Saya hanya ingin mengingatkan diri sendiri bahwa sebaiknya kita tidak mudah menghakimi orang lain tanpa alasan yang jelas.
Saya merasa perlu untuk membuka kembali buku dan memperdalam pemahaman tentang apa sebenarnya Hacker dan kelompok Undergroundnya. Hacker seringkali diidentifikasi sebagai perusak, pencoleng, atau pencuri, padahal sebenarnya ada beberapa kelompok yang bergerak di bawah tanah dengan motif dan tujuan yang berbeda.
1. Kelompok anarkis, yang mencoba menyebarkan informasi mengenai kegiatan anarkis seperti pembuatan bom atau senjata.
2. Kelompok Cyberpunk, yang lebih fokus pada simbolisme daripada tindakan konkret.
3. Kelompok pirate atau pembajak, yang biasanya melakukan pembajakan informasi penting.
4. Kelompok Cracker, yang menganalisis sistem atau aplikasi untuk menemukan celah keamanan dan dapat digunakan untuk tujuan merusak.
5. Kelompok Cracking, yang bertujuan menemukan celah keamanan suatu sistem untuk dimanfaatkan, baik untuk kepentingan pribadi maupun merusak sistem.
6. Kelompok Hacker, yang mampu menemukan celah keamanan untuk tujuan memperbaiki dan membangun sistem.
7. Kelompok Hacking, yang bertujuan memperbaiki sistem dengan menemukan celah keamanan.
8. Kelompok carder, yang menggunakan kartu kredit tanpa izin pemilik untuk kepentingan pribadi.
9. Kelompok Carding, yang merupakan tindakan dari seorang carder.



Posting Komentar