Robotik Process Automation (RPA) adalah sebuah teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dengan RPA, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan mempercepat proses bisnis mereka.
Manfaat utama dari penggunaan RPA bagi perusahaan adalah dapat mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan produktivitas karyawan, dan membebaskan waktu mereka untuk fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan dan keterampilan manusia. Selain itu, RPA juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan tingkat akurasi dalam pengolahan data dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Dengan demikian, penggunaan Robotic Process Automation dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan.
Belakangan ini, dalam dunia teknologi informasi telah muncul istilah Robotic Process Automation (RPA). RPA bukanlah proses otomatisasi pada robot fisik seperti yang biasa digunakan dalam proses produksi atau robot yang berjalan dan berbicara menyerupai manusia. RPA sebenarnya adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang dilakukan pada sistem digital, seperti komputer atau perangkat mobile. RPA bekerja dengan cara menirukan klik mouse dan ketukan keyboard untuk menyelesaikan tugas pekerjaan.
Dengan kata lain, RPA adalah konsep teknologi yang menggunakan robot untuk membantu manusia dalam menangani tugas-tugas yang bersifat repetitif. Ini bukan berarti robot yang duduk di depan komputer dan bekerja seperti manusia, melainkan sebuah perangkat lunak yang mampu meniru aktivitas manusia di dalam komputer dengan tingkat kecepatan dan akurasi yang tinggi, hingga mencapai 100%. Bot RPA dapat masuk ke aplikasi atau sistem, memasukkan data, menghitung, menyelesaikan tugas, dan kemudian keluar dari aplikasi.
Saat ini, teknologi RPA dibagi menjadi tiga kategori utama: probots, knowbots, dan chatbots. Probots bertugas memproses data dengan mengikuti aturan sederhana dan berulang. Knowbots digunakan untuk menjelajah internet guna mengumpulkan dan menyimpan informasi tertentu tentang pengguna. Sementara chatbots adalah agen virtual yang dapat merespons permintaan pelanggan secara real-time. RPA dapat dianggap sebagai evolusi dari tiga teknologi utama: screen scraping, workflow automation, dan artificial intelligence. Screen scraping adalah proses pengumpulan data tampilan layar dari aplikasi legacy agar data tersebut dapat ditampilkan melalui antarmuka pengguna yang lebih modern.
Sementara alat otomatisasi alur kerja dapat menghilangkan kegiatan entri data secara manual untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan ketepatan, kecerdasan buatan adalah sistem yang dapat mengeksekusi tugas-tugas yang biasanya memerlukan intervensi dan kecerdasan manusia.
Ada beberapa proses bisnis yang cocok untuk diotomatisasi oleh RPA. Pertama, proses yang sangat manual dan berulang. Ini termasuk proses dengan volume transaksi tinggi, berjalan secara rutin setiap hari dan minggu, bukan bulanan atau tahunan, dan melibatkan pekerjaan manual yang intensif atau rentan terhadap kesalahan manusia. Kedua, proses berbasis aturan. Aktivitas ini melibatkan instruksi pemrosesan jelas dengan pengambilan keputusan berdasarkan aturan standar dan prediktif.
Ketiga, tingkat pengecualian yang rendah. Proses dengan sedikit variasi skenario yang mengarah ke prosedur penanganan yang sama. Keempat, proses dengan input elektronik standar yang dapat dibaca. Proses ini dipicu oleh input standar dan konsisten seperti Excel, Word, email, xml, PPT, PDF yang dapat dibaca. Proses yang dipicu oleh input yang tidak dapat dibaca seperti gambar yang dipindai tanpa OCR tidak cocok untuk diotomatisasi. Kelima, volume tinggi. Proses dengan volume transaksi besar dan frekuensi tinggi.
Keenam, metode pemrosesan yang dapat diubah atau sistem yang dapat diubah. Proses ini memiliki metode pemrosesan yang tidak dapat diubah karena berbagai alasan dan tidak memerlukan perubahan mendasar dalam arsitektur teknis yang ada. Disarankan untuk menghindari otomatisasi proses yang berpotensi mengalami perubahan dalam jangka pendek/menengah. Ketujuh, potensi efisiensi operasional. Hanya proses-proses yang dapat menghemat upaya kerja manusia setara dengan minimal 2 karyawan penuh waktu yang layak diotomatisasi. Kedelapan, proses yang sudah matang dan stabil. Proses ini terdokumentasi dengan baik, stabil, dan dapat diprediksi dalam biaya operasional yang dikenali.
Lalu, apa keuntungan menerapkan RPA bagi perusahaan? Menurut laporan penelitian McKinsey, perusahaan yang telah menggunakan RPA akan merasakan beberapa manfaat. Pertama, Mengurangi Biaya: Dengan otomatisasi tugas-tugas rutin karyawan, RPA dapat menghasilkan penghematan biaya operasional hingga 30% di atas produktivitas yang dihasilkan. Kedua, Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik: Implementasi RPA akan memberikan manfaat nyata bagi perusahaan untuk tetap fokus pada kepuasan pelanggan.
Ketiga, Risiko Operasional yang Lebih Rendah: RPA membantu perusahaan mengurangi risiko kesalahan manusia yang terjadi akibat kurangnya pengetahuan dalam menggunakan sistem. Keempat, Peningkatan Proses Internal: RPA membantu perusahaan meningkatkan efisiensi pelaporan, mempercepat pelatihan karyawan baru, dan kegiatan internal. Dengan meningkatkan kemampuan robot melalui kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML), perusahaan akan terdorong untuk menetapkan prosedur tata kelola yang jelas.
RPA sebenarnya tidak menggantikan sistem IT yang sudah ada, tetapi akan meningkatkan kinerja sistem IT yang ada.



Posting Komentar