Manfaat Pengamanan Data Bagi Perusahaan

|| || || Leave a comments

Backup merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjaga keamanan dan integritas data mereka. Dengan melakukan backup secara teratur, perusahaan akan memiliki cadangan data yang dapat digunakan untuk mengembalikan informasi penting dalam kasus terjadi kehilangan atau kerusakan data.

Pengamanan data juga membantu perusahaan dalam melindungi informasi rahasia dan strategis dari ancaman cyber. Dengan memiliki salinan data yang aman, perusahaan dapat meminimalkan risiko kehilangan data yang berdampak buruk pada operasional dan reputasi perusahaan.

Selain itu, backup juga memungkinkan perusahaan untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses pemulihan data. Dengan memiliki cadangan data yang lengkap dan teratur, perusahaan dapat mengurangi downtime dan mengembalikan operasional secara cepat setelah terjadi masalah data.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengamanan data melalui backup memiliki manfaat yang sangat besar bagi keselamatan dan kelangsungan operasional perusahaan dalam menghadapi ancaman data yang semakin kompleks.

Bayangkan, jika data yang telah dikumpulkan dengan usaha keras selama bertahun-tahun, tiba-tiba rusak atau hilang. Tentu saja hal itu akan sangat menjengkelkan. Di dunia teknologi informasi, ada istilah "pencadangan", yaitu proses menyimpan salinan data agar dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan atau kehilangan.

Karena itu, penting untuk disiplin dalam melakukan pencadangan data secara teratur. Jadi, apa itu pencadangan, apa fungsi dan manfaatnya?

Pencadangan adalah proses menyalin data dari satu perangkat atau media penyimpanan ke media lain, seperti flashdisk, hardisk eksternal, sistem awan, atau media lainnya, baik secara online maupun offline. Pencadangan memiliki dua tujuan.

Pertama, untuk mengembalikan data yang hilang atau rusak, entah karena terhapus atau rusak. Kedua, untuk mengembalikan data ke titik tertentu di masa lalu. Dengan melakukan pencadangan, saat salah satu media penyimpanan mengalami masalah, data-data penting tidak akan hilang atau rusak, dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan mudah.

Jadi, fungsi utama dari pencadangan adalah membuat salinan data yang rusak, hilang, atau tidak dapat diakses. Penyebabnya bisa berasal dari kesalahan pengguna atau faktor lain seperti perangkat rusak, serangan virus, data yang rusak, bencana alam, dan sebagainya.

Backup juga dapat berfungsi sebagai rencana pemulihan bencana, dimana digunakan untuk mengembalikan data. Secara dasarnya, tujuan dari backup adalah untuk mengembalikan data yang hilang, rusak, korup, atau terinfeksi virus. Tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi pada media penyimpanan, oleh karena itu lebih baik memiliki lebih dari satu media penyimpanan data. Dengan cara ini, jika data utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data tanpa kehilangan atau kerusakan.

Dengan fungsi tersebut, proses backup memerlukan penggandaan data, yang pada akhirnya akan menghabiskan kapasitas media penyimpanan. Hal ini mendorong penemuan teknologi untuk mengoptimalkan penyimpanan data backup, seperti deduplikasi dan kompresi.

Komponen dari sebuah sistem backup terdiri dari: Perangkat Lunak Backup, yang digunakan untuk menjalankan proses backup; Klien Backup, yaitu komputer yang menyimpan data yang akan di-backup; Server Backup, yang bertugas mengatur proses backup seperti jadwal backup, dan sebagainya. Selain itu, Media Backup, berupa tape, magnetic disc, optical disc, dan lainnya; dan Mesin Backup, yaitu mesin yang digunakan untuk melakukan backup data. Mesin ini terhubung dengan server backup dan dikendalikan oleh mesin backup serta perangkat lunak backup. Mesin backup ini menentukan jenis media backup yang akan digunakan.

Saat ini terdapat tiga jenis strategi atau skema ketika melakukan backup. Pertama, Full Backup. Semua data di-backup pada waktu tertentu. Ini merupakan strategi backup yang paling sederhana karena menyalin semua file dari suatu sistem ke dalam tape atau media backup lainnya. Dengan kata lain, full backup adalah salinan lengkap file-file yang dimiliki oleh suatu sistem komputer atau sebuah disk, di dalamnya dapat juga termasuk file-file yang berkaitan dengan sistem operasi selain file-file milik pengguna.

Kedua, Incremental Backup. Hanya perubahan data saja yang di-backup pada waktu tertentu. Ini merupakan strategi backup yang paling umum dipilih. Dalam strategi ini, sistem hanya menyalin file-file yang berubah sejak backup sebelumnya. Incremental backup ini baik digunakan ketika skema full backup terlalu berat karena file-filenya terlalu banyak dan juga hanya sebagian kecil data yang berubah setiap harinya. Melakukan backup hanya untuk file-file yang kecil akan lebih cepat daripada harus melakukan full backup.

Ketiga, Differential Backup, yaitu setiap ada perubahan data di-backup secara berlanjut sampai beberapa lama. Misalnya, backup data dimulai hari senin maka perubahan data pada hari senin akan di-backup. Hari selasa backup akan berlanjut untuk mem-backup perubahan data pada hari selasa. Jadi backup hari selasa merupakan backup hari senin ditambah dengan backup data hari selasa dan seterusnya.

Jika perusahaan disiplin melakukan backup data, maka ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh. Pertama, sebagai tindakan pencegahan terhadap kehilangan file maupun kerusakan data (mengembalikan ke kondisi sebelumnya).

Kedua, memberikan kemudahan dalam mengakses file dengan cepat. Penyediaan data yang cepat setelah terjadi insiden keamanan seperti kegagalan perangkat keras, kesalahan aplikasi, dan sebagainya. Saat Anda sudah membuat cadangan data, data tersebut dapat diakses dengan cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain itu, dengan adanya teknologi cloud, Anda dapat melakukan pencadangan data dan mengaksesnya dengan cepat melalui koneksi internet.

Ketiga, melindungi perangkat dari kehilangan daya. Komputer rentan terhadap berbagai kerusakan seperti bencana alam dan pemadaman listrik yang dapat merusak kinerja hardisk komputer. Dengan melakukan cadangan data secara berkala, Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan data penting.

Keempat, memulihkan sistem operasi yang mengalami kegagalan. Kerusakan pada komputer sering terjadi karena kegagalan sistem operasi dalam memproses program-program yang terus bertambah dengan waktu serta kesalahan dalam pengalokasian ruang memori. Maka dari itu, melakukan backup data dianggap lebih efisien untuk melindungi data dari kegagalan sistem operasi.

Kelima, melakukan evaluasi terhadap pekerjaan baru dan sebelumnya (jika dalam pelaksanaan proyek). Keenam, memudahkan pemindahan data ke lokasi tujuan yang dibutuhkan. Misalnya, jika kantor pusat mengalami bencana alam, data dapat dipindahkan ke situs pemulihan bencana. Ketujuh, mematuhi regulasi pemerintah yang mewajibkan penyimpanan data selama 10 tahun. 

 



/[ 0 comments Untuk Artikel Manfaat Pengamanan Data Bagi Perusahaan]\

Posting Komentar