Kalau membicarakan SEO (Search Engine Optimization), banyak orang langsung terpikir tentang keyword, backlink, atau kualitas konten. Namun, sebenarnya ada satu aspek yang tak kalah penting untuk mendukung kinerja website di Google, yaitu Technical SEO.
Bayangkan saja: konten sudah bagus, backlink sudah banyak, tetapi jika secara teknis website sulit dijangkau Googlebot, maka hasilnya akan nihil. Technical SEO seperti fondasi rumah. Jika fondasinya rapuh, maka sekuat apapun bangunan di atasnya tetap mudah roboh. Untuk itu, agar tidak bingung, dalam artikel ini kita akan membahas daftar lengkap Technical SEO checklist yang harus segera dioptimalkan. Mari kita teliti satu per satu!
Apa yang dimaksud dengan Technical SEO? Secara singkat, Technical SEO audit adalah proses untuk mengoptimalkan aspek teknis sebuah website agar mesin pencari seperti Google dapat mengakses, merayapi (crawl), mengindeks, dan menampilkan website dengan baik dalam hasil pencarian.
Berbeda dengan On-Page SEO yang lebih fokus pada konten seperti judul, kata kunci, dan struktur, Technical SEO lebih berfokus pada hal-hal di balik layar, seperti struktur website, kecepatan loading, mobile-friendly, sitemap, robots.txt, dan keamanan (HTTPS).
Jika kamu sudah membuat konten yang bagus, melakukan riset kata kunci, dan membangun backlink namun trafik website masih stagnan, kemungkinan masalahnya terletak pada Technical SEO. Oleh karena itu, berikut ini adalah checklist lengkap untuk melakukan audit Technical SEO:
1. Aksesibilitas
Pastikan website dapat diakses oleh pengguna dan Googlebot tanpa hambatan. Beberapa faktor penting yang perlu diperiksa meliputi:
a. Ketersediaan Server
Pastikan server website memiliki uptime yang tinggi (idealnya di atas 99%). Jika uptime rendah, website dapat sering mengalami gangguan dan Google mungkin gagal melakukan crawl, yang dapat mengakibatkan penurunan peringkat. Gunakan tools seperti Pingdom atau UptimeRobot untuk memeriksanya.
b. Waktu Respon Server (TTFB)
Waktu respon server (TTFB = Time To First Byte) adalah waktu yang diperlukan oleh server untuk merespons permintaan pertama. Pastikan waktu respon ini idealnya kurang dari 800ms.
c. Waktu Muat Halaman
Perhatikan juga kecepatan halaman dalam proses loading penuh. Optimalkan elemen-elemen website seperti gambar, CSS, JS, dan plugin untuk memastikan pengguna merasa nyaman.
d. Keamanan
Website harus menggunakan HTTPS dengan sertifikat SSL. Google akan menandai website HTTP sebagai "Not Secure". Pastikan mengatasi isu keamanan (security issues) di Google Search Console dengan prioritas utama.
e. Skalabilitas
Skalabilitas mengacu pada seberapa mudah website dapat berkembang dengan menambah konten atau fitur baru. Pastikan struktur website mudah diperluas, misalnya dalam kasus e-commerce yang ingin meningkatkan jumlah produk dari 100 menjadi 10.000. Sistem kategori, URL, dan server harus siap untuk diperluas dengan mudah.
Stabilitas platform adalah seberapa handal server yang digunakan. Jika server sering mengalami error (5xx errors), itu menandakan bahwa server tidak stabil. Server yang stabil akan memudahkan Googlebot untuk merayapi website tanpa terjadi downtime. Jangan lupa untuk selalu memeriksa log server secara berkala untuk memastikan tidak ada error yang terjadi secara terus-menerus.
Fleksibilitas merujuk pada seberapa mudah Anda dapat melakukan perubahan di website. Platform yang fleksibel akan membantu Anda untuk melakukan perubahan teknis dengan cepat, tanpa harus melakukan perombakan total.
Anda akan menemui berbagai kode status HTTP saat mengakses halaman, seperti 200 yang menandakan halaman telah berhasil dimuat, 3xx yang mengarahkan ke halaman lain, 4xx yang menandakan kesalahan klien seperti halaman tidak ditemukan atau tidak diizinkan, serta 5xx yang menandakan adanya masalah di server.
Kemudian, dalam hal crawl-ability, meskipun website dapat diakses, belum tentu semua halaman dapat dirayapi dengan baik. Pastikan untuk memeriksa robots.txt untuk membatasi Googlebot dari merayapi halaman yang tidak penting. Selain itu, XML Sitemap juga penting untuk memastikan semua halaman dapat diakses dengan mudah.
Penting juga untuk memperhatikan pengalaman pengguna. Pastikan website responsif dan nyaman digunakan di layar kecil, serta memeriksa Core Web Vitals seperti LCP, FID, dan CLS. Selain itu, pastikan website tidak terindikasi malware atau konten berbahaya, serta selalu gunakan protokol HTTPS untuk meningkatkan keamanan website.
Pengiriman Konten
Dalam tahap ini, kita memastikan bahwa konten dapat dikirim dan dimuat dengan cepat ke pengguna di mana pun mereka berada.
Daftar periksa pengiriman konten:
a. Kecepatan Situs Web
Gunakan alat seperti PageSpeed Insights atau GTMetrix untuk memeriksa.
Tips optimasi:
- Kompres gambar tanpa mengurangi kualitas.
- Gunakan lazy loading.
- Aktifkan penyimpanan sementara browser.
b. Jaringan Pengiriman Konten (CDN)
Jika audiens Anda tersebar luas (misalnya, target global), manfaatkan CDN untuk mempercepat pengunggahan di berbagai lokasi.
c. Kompresi CSS, JavaScript, dan HTML
File yang ringan membuat pengunggahan lebih cepat. Jangan lupa untuk melakukan kompresi CSS, JavaScript, dan HTML.
d. Server yang Andal
Hosting buruk membuat pengunggahan lambat dan sering down. Pastikan untuk memilih server dengan waktu aktif yang tinggi.



Posting Komentar