Dengan lebih dari 28 juta usaha kecil dan beberapa ribu perusahaan dengan 500 karyawan atau lebih di Amerika Serikat, terdapat banyak dinamika antara bos dan karyawan yang berperan. Kemungkinannya adalah jika Anda seorang bos, Anda pernah menjadi karyawan pada suatu waktu, dan Anda mungkin mengingat beberapa frustrasi atau hal-hal yang dilakukan dengan baik oleh bos lama Anda.
Tidak peduli hubungan Anda dengan bos Anda sebelumnya, seperti sekarang, Anda mungkin ingin memiliki hubungan yang baik dengan karyawan Anda. Bagaimanapun, hubungan yang baik membantu bisnis Anda tumbuh dan membuat semua orang tetap produktif. Namun, bagaimana Anda memastikan bahwa Anda menjadi bos terbaik yang Anda bisa? Teruslah membaca untuk mengetahui 10 tips teratas kami tentang cara menjadi bos yang lebih baik.
1. Ingatlah Bagaimana Rasanya Memiliki Atasan
Kecuali jika Anda sangat beruntung dan tidak pernah harus bekerja untuk orang lain, kebanyakan dari kita pernah memiliki atasan pada satu waktu atau yang lain dalam hidup kita. Cobalah untuk mengingat atasan yang pernah Anda miliki dalam hidup Anda, suka dan duka bekerja untuk mereka. Hal ini dapat membantu Anda tetap lebih terhubung dengan karyawan Anda, dan menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh orang tersebut. Jika Anda merupakan atasan dari suatu kelompok namun memiliki atasan sendiri, Anda dapat melakukan latihan ini dengan mudah dan segera.
2. Perhatikan Perbedaan Nilai di Tempat Kerja
Tidak ada dua orang yang bekerja dengan cara yang sama. Meskipun Anda mungkin menghargai gaya kerja beberapa karyawan Anda daripada yang lain, cobalah untuk memanfaatkan cara semua karyawan bekerja sehingga Anda dapat menciptakan tim dan bukan mesin.
3. Hindari Terlibat dalam Drama di Tempat Kerja
Dalam lingkungan kerja yang erat, akan selalu ada konflik dan drama. Sebagai atasan, Anda perlu mengurangi drama tersebut dan tidak ikut serta di dalamnya. Jangan terlibat, dan hindari mengadu domba antara karyawan satu dengan yang lain. Sebaliknya, jika ada drama di tempat kerja, hentikan situasi tersebut secepat mungkin dengan berbicara kepada karyawan secara pribadi.
4. Ingatlah Bahwa Karyawan Anda Memiliki Kehidupan di Luar Kantor
Meskipun pekerjaan mungkin menjadi fokus bagi sebagian orang dalam karir mereka, atau tempat untuk mencapai tujuan, ingatlah bahwa karyawan juga memiliki kehidupan di luar lingkungan kantor Anda. Karyawan memiliki tanggung jawab keluarga dan keuangan yang harus mereka perhatikan ketika bekerja untuk Anda. Hormati hal ini. Meskipun karyawan diharapkan memberikan 100% saat berada di kantor, Anda perlu memahami saat situasi pribadi mereka mempengaruhi kinerja, atau saat mereka memerlukan dukungan.
5. Mendorong Kemajuan dan Tujuan
Beberapa tempat kerja memberikan hukuman jika karyawan tidak mencapai target tertentu. Namun, yang lain memberikan apresiasi bagi karyawan yang berprestasi melebihi target. Alih-alih mengancam dengan konsekuensi negatif, berikan motivasi positif. Siapkan rencana insentif baik dengan sistem yang sudah ada atau buat sendiri. Berikan bonus, hadiah, atau penghargaan kepada karyawan yang mencapai target tertentu. Dengan cara ini, Anda dapat menjaga agar target tercapai dan memastikan perusahaan terus maju. Karyawan yang mendapatkan apresiasi positif cenderung bekerja dengan lebih baik.
6. Pastikan Skala Penilaian Tepat, Jangan Terlalu Berlebihan
Membesar-besarkan masalah atau membuat gunung dari semut dapat membuat lingkungan kerja tidak sehat. Hindari memberikan pujian berlebihan kepada karyawan karena hal-hal kecil, atau menghukum mereka secara berlebihan karena kesalahan kecil. Pastikan bahwa penilaian Anda sesuai dengan skala yang ada, agar karyawan tidak merasa terlalu dihargai atau dihukum.
7. Jaga Batas Antara Kepribadian dan Profesionalisme
Banyak orang menjalin hubungan persahabatan dengan rekan kerja. Namun, sebagai atasan, Anda harus tetap menjaga batas antara hubungan pribadi dan profesional. Meskipun penting untuk bersikap ramah dengan karyawan di luar jam kerja, hindari membiarkan hubungan pribadi memengaruhi keputusan profesional. Hindari memberikan penghargaan atau hukuman berdasarkan hubungan pribadi, dan tetap objektif dalam menilai kinerja.
8. Gunakan Aplikasi untuk Meningkatkan Kinerja
Ada berbagai aplikasi dan program yang dapat membantu Anda dalam mengelola tempat kerja dengan lebih baik. Misalnya, Rhumbix memungkinkan pengguna di industri konstruksi untuk melacak proyek mereka dengan lebih efisien. Investasikan waktu dan sumber daya dalam aplikasi atau program yang memungkinkan Anda untuk melacak hal-hal secara objektif dan efektif.
9. Berikan Penghargaan pada Karyawan yang Berprestasi
Selain memberikan insentif untuk mencapai target, pastikan bahwa karyawan juga dihargai secara positif untuk kinerja mereka. Berikan apresiasi ketika Anda melihat karyawan melakukan pekerjaan dengan baik. Jangan hanya menghukum karyawan saat mereka berbuat salah, namun juga berikan pujian jika mereka melakukan hal-hal dengan baik. Biarkan mereka tahu bahwa kinerja mereka dihargai.
10. Jangan Lepaskan Emosi pada Karyawan
Hindari menyalurkan emosi negatif Anda pada karyawan. Jaga agar emosi Anda terkontrol, terutama jika emosi tersebut tidak terkait dengan kinerja karyawan. Jangan biarkan emosi pribadi memengaruhi keputusan dan interaksi profesional Anda dengan karyawan.
Tidak ada cara pasti untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi bos yang lebih baik, tetapi selalu ada area di mana Anda dapat meningkatkan. Melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi pekerjaan Anda sebagai bos secara jujur dapat membantu menjaga suasana di kantor Anda tetap positif.



Posting Komentar